Senator AS ”Tidak Tahu” Singapura
Kadang-kadang politikus justru menampakkan ketidaktahuannya tentang wawasan umum.
Ilustrasi
Washington
Para petinggi perusahaan media sosial menghadapi pekan yang berat karena disidang oleh DPR Amerika Serikat terkait komitmen mereka melindungi anak-anak dan kelompok rentan dari perundungan serta pengaruh negatif di dunia maya. Akan tetapi, satu hal menonjol ketika para teknokrat ini berhadapan dengan para senator, yaitu ada senator yang tidak mengetahui Singapura.
Hal ini terjadi ketika Shou Zi Chew, Direktur Eksekutif Tiktok, terus dicecar oleh Senator Partai Republik Tom Cotton mengenai kebangsaannya. Chew menjawab bahwa ia warga Singapura, rupanya jawaban itu tidak memuaskan Cotton.
Baca juga: Parlemen AS: Perusahaan Media Sosial Lalai Lindungi Anak-anak
Wakil Negara Bagian Arkansas itu terus menanyai Chew dan berusaha membuat Chew mengatakan bahwa ia memiliki kewarganegaraan lain. ”Senator, negara saya, Singapura, tidak mengizinkan penduduknya memegang kewarganegaraan ganda,” kata Chew.
Cotton terus berusaha mengindikasi bahwa Chew kemungkinan juga memiliki kewarganegaraan China. Padahal, China juga tidak mengakui kewarganegaraan ganda. China hampir tidak pernah melakukan naturalisasi meskipun untuk individu keturunan Tionghoa.
Jika ingin menjadi warga negara China, seseorang harus bersumpah setia kepada Partai Komunis China. Proses ini pun rumit serta panjang.
Baca juga: India Bebaskan Merpati dari Tuduhan Mata-mata
Desakan terhadap Chew dikarenakan Tiktok dioperasikan oleh perusahaan China, ByteDance. Ada setidaknya 150 juta pengguna Tiktok di AS. Para pejabat pemerintah dan anggota parlemen AS mencurigai Tiktok bisa memberikan data kepada Pemerintah China. Mereka juga menganggap Tiktok dipakai untuk memperluas pengaruh China.
Koran The Washington Post dan The Strait Times, Jumat (2/2/2024), menuding Cotton berperilaku rasialis terhadap Chew. Sebuah reel di Instagram yang diunggah Strait Times tentang percakapan sengit Cotton dan Chew menuai hampir 2.000 komentar. Sebagian besar komentar mengejek Cotton atas pertanyaannya kepada Chew. ”Senator, tahukah Anda di mana Singapura,” tanya salah satu warganet.
Komentar lain menyebut, ”Hanya karena dia berwajah China, bukan berarti dia (warga) China.”
Sekitar 75 persen dari penduduk Singapura merupakan etnis Tionghoa dari imigran China ke negara itu pada era 1800-an hingga awal 1900-an. Banyak anak muda Singapura saat ini tidak mengidentifikasi China sebagai induk budaya mereka.
Banyak pula warganet Singapura menanggapinya dengan lebih humoris. ”Mungkin dia (Cotton) tidak pernah belajar geografi,” cuit salah seorang warganet.
”Wah, bangga juga melihat sesama warga Singapura hadir di hadapan Kongres AS. Soal pertanyaannya bodoh, itu salah senatornya sendiri,” cuit warganet yang lain. (AP)