Indonesia-Tanzania Perkuat Hubungan Perdagangan dan Investasi
Hubungan Tanzania-Indonesia semakin dekat. Hubungan diplomatik kedua negara sudah 60 tahun.
Presiden Joko Widodo dan Presiden Samia Suluhu Hassan melihat-lihat bagian belakang Istana Kepresidenan Bogor dan Kebun Raya Bogor dari beranda Istana Bogor, Kamis (25/1/2024). Pertemuan empat mata di beranda juga menjadi rangkaian acara dalam kunjungan kenegaraan Presiden Tanzania.
BOGOR, KOMPAS — Kunjungan kenegaraan Presiden Republik Persatuan Tanzania Samia Suluhu Hassan ke Indonesia, Kamis (25/1/2024), memperkuat hubungan kedua negara. Kerja sama bidang perdagangan, agrikultur, pembangunan ekonomi biru, dan sektor mineral dijalin.
Sebanyak empat nota kesepahaman disepakati dan ditunjukkan kepada Presiden Joko Widodo dan Presiden Samia di Ruang Teratai, Istana Kepresidenan Bogor, Kamis siang. Nota kesepahaman itu adalah nota kesepahaman (MoU) di bidang agrikultur, MoU pembangunan ekonomi biru melalui kerja sama maritim dan perikanan, MoU kerja sama pembangunan kapasitas diplomatik, dan MoU kerja sama di sektor mineral. Selain itu, disampaikan pula pernyataan minat (LoI) fasilitasi dan promosi investasi.
Dalam pernyataan pers bersama, Presiden Joko Widodo menyampaikan persahabatan Tanzania-Indonesia terus semakin kuat. Presiden Jokowi dan Presiden Samia pun sepakat mengisi persahabatan ini dengan kerja sama konkret di berbagai bidang.
Baca juga: Indonesia Bangun Solidaritas dengan Tanzania
Presiden Samia pun menilai hubungan Indonesia-Tanzania memiliki sejarah yang panjang. Hubungan ini dimulai Presiden pertama Tanzania Presiden Julius Nyerere (1964-1985) dan Presiden pertama RI Soekarno. Para pendahulu ini disebut Presiden Samia telah memberikan fondasi bagi hubungan kedua negara dan generasi pemimpin-pemimpin berikutnya telah semakin mempererat hubungan bilateral.
”Kunjungan antara Jakarta dan Dar Es Salaam tidak hanya mencerminkan persahabatan, tetapi juga komitmen kita untuk memajukan hubungan bilateral kita ke tingkat yang lebih tinggi,” kata Presiden Samia.
Hubungan diplomatik Indonesia-Tanzania sudah 60 tahun. ”Bagi kami, Indonesia telah menjadi teman di segala situasi karena hubungan kita telah dibentuk sejak masa kolonial dan Indonesia salah satu negara yang membuka kedutaan di Tanzania,” kata Presiden Samia.
Presiden Samia pun menyampaikan puas dengan kondisi bilateral kedua negara serta akan terus memperkuat persahabatan yang sudah terjalin.
”Dalam pertemuan tadi kami telah membahas beberapa hal yang pertama terkait perdagangan, preferential trade agreement akan dibentuk untuk meningkatkan perdagangan dan peluncuran negosiasinya dimulai tahun ini,” kata Presiden Jokowi.
Terkait investasi, komitmen kerja sama bidang migas terus diperkuat. PT Pertamina telah memperkuat kerja sama di Blok Gas Mnazi Bay. Pelatihan pegawai Tanzania Petroleum Development Company (TPDC) juga sudah dimulai. ”Ke depan Indonesia mengharapkan negosiasi antara Medco Energy untuk kerja sama LNG dan rencana investasi ESSA (PT Surya Esa Perkasa) di bidang pupuk dapat segera terealisasi,” kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi juga menyampaikan pentingnya pembentukan bilateral investment treaty untuk perlindungan investasi dua negara. Di bidang investasi dan perdagangan, menurut Presiden Samia, akan fokus pada penguatan investasi bilateral di antara kedua negara. Karena itu, Kamis siang, Presiden Samia juga menghadiri Indonesia-Tanzania Investment and Business Forum. Forum ini akan mengundang komunitas bisnis, pejabat pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya dari kedua negara.
”Di pihak kami, kami akan menekankan pada potensi perdagangan dan investasi yang tersedia di Tanzania. Pesan saya kepada sektor swasta, waktu terbaik untuk berinvestasi di Tanzania adalah 2 tahun lalu, tapi waktu terbaik kedua adalah hari ini,” ujarnya.
Mengenai kerja sama di bidang energi, Presiden Samia juga menyambut baik kerja sama di bidang migas. Dia meyakini kesepakatan yang ada akan membuka lebih banyak peluang bagi investor Indonesia di Tanzania. ”Kami menyatakan kesiapan kami untuk menampung pengalaman Indonesia di bidang energi terbarukan untuk memajukan pembangunan di sektor ini yang sangat luas dan sangat menguntungkan,” kata Presiden Samia.
Terkait kerja sama pembangunan, Indonesia berkomitmen meningkatkan kerja sama revitalisasi petani, pusat pelatihan agrikultural dan perdesaan di Distrik Mvomero Wilayah Morogoro. Selain itu, dilakukan kerja sama pelatihan SDM bidang migas dan pertanian serta penerapan sistem satu ”jendela” nasional.
Mengenai ekonomi biru, Presiden Samia mengakui sektor ini belum terjamah di Tanzania. Nota kesepahaman dengan Indonesia yang dinilai lebih berpengalaman diyakini akan memperdalam kerja sama di bidang ekonomi biru. ”Saya sampaikan kepada kolega saya mengenai kebijakan-kebijakan dan peraturan yang telah diberlakukan di Tanzania untuk memaksimalkan potensi dari sektor ini,” tambahnya.
Dalam kerja sama kesehatan, perusahaan farmasi Indonesia telah berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan medis di Tanzania. ”Sehingga telah saya sampaikan penjajakan intensif antara BPOM Republik Indonesia dan Tanzania Medicine and Medical Authority untuk percepatan registrasi produk farmasi,” kata Presiden Jokowi.
Selain itu, Indonesia juga akan menyelenggarakan Indonesia-Afrika Forum yang kedua untuk memperkuat kerja sama selatan-selatan. Tanzania adalah salah satu mitra utamanya. Indonesia pun mengundang Tanzania untuk berpartisipasi dan mendukung forum ini.
Presiden Jokowi juga menyebutkan Indonesia dan Tanzania memiliki posisi yang sama dalam melihat situasi di Gaza. Karena itu, Indonesia dan Tanzania akan terus berkoordinasi untuk mendukung perjuangan bangsa Palestina. Presiden Samia menyepakati perlunya penggunaan forum internasional untuk menyelesaikan masalah-masalah global.
Kunjungan balasan
Kunjungan ini menjadi kunjungan balasan atas kunjungan kenegaraan dari Presiden Jokowi ke Dar Es Salaam, Tanzania, pada 22 Agustus 2023. Ini menjadi kunjungan Presiden Indonesia pertama setelah lebih dari 30 tahun.
Presiden Samia Suluhu Hassan pun disambut upacara kenegaraan di Istana Kepresidenan Bogor. Saat mobil Mercedes-Benz G-class membawa masuk Presiden Samia ke halaman Istana Bogor, pasukan berbaju tradisional, detasemen musik Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), dan pasukan kavaleri menyambut serta mendahului iringan mobil kepresidenan.
Presiden Jokowi menyambut Presiden Samia di halaman Istana. Selain itu, puluhan siswa berpakaian adat Indonesia juga menyambut dengan kibaran bendera Indonesia dan Tanzania berukuran mungil. Dalam upacara kenegaraan, lagu kebangsaan Tanzania ”Mungu ibariki Afrika” dan lagu kebangsaan ”Indonesia Raya” dimainkan Detasemen Musik Paspampres. Tembakan salvo 21 kali pun menyelingi lagu kebangsaan. Di bagian akhir upacara kenegaraan, kedua pemimpin negara melihat parade pasukan upacara dari panggung kehormatan.
Baca juga: Diplomasi Bermanfaat bagi Indonesia dan Dunia
Empat peleton pasukan upacara dari Paspampres, TNI AD, TNI AL, dan TNI AU melintasi panggung tempat kedua pemimpin negara berdiri. ”Ini memberi kebaruan dalam upacara kenegaraan di 2024 ini,” kata Kepala Biro Protokoler Sekretariat Presiden Yusuf Permana.
Dari upacara kenegaraan, Presiden Samia mengisi buku tamu di Ruang Teratai Gedung Induk Istana Kepresidenan Bogor, melihat-lihat bagian belakang Istana dan Kebun Raya Bogor dari beranda belakang, serta menanam pohon perdamaian. Kali ini, pohon yang ditanam bersama adalah pohon keben atau butun (Barringtonia asiatica).
Penanaman pohon bersama ini, menurut Presiden Samia, menunjukkan komitmen bersama untuk membangun sebuah planet yang lebih aman dan konservasi global dalam melindungi lingkungan hidup. Apalagi, Tanzania juga ingin mendorong akses minyak goreng bersih. Karena itu, tidak hanya memperkuat komunitas, tetapi Tanzania juga ingin melindungi pepohonan yang ada di negaranya. Karena Presiden Samia melihat upaya Indonesia untuk memajukan praktik-praktik memasak yang bersih, Tanzania setuju bekerja lebih erat dan berbagi pengalaman dengan Indonesia.
Setelah perbincangan empat mata (tete a tete), Presiden Jokowi dan Presiden Samia memimpin delegasi masing-masing dalam pertemuan bilateral. Delegasi Indonesia antara lain terdiri dari Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, serta Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Adapun delegasi Tanzania antara lain terdiri dari Menteri Luar Negeri dan Kerja Sama Afrika Timur January Makamba; Menteri Urusan Kenegaraan, Perencanaan, dan Investasi Prof Kitila Mkumbo (MP); serta Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Persatuan Tanzania untuk Republik Indonesia Machoca Tembele. Di bagian akhir, kedua pemimpin menyaksikan pertukaran nota kesepahaman kerja sama dan memberikan keterangan pers bersama. Kunjungan kenegaraan ditutup dengan jamuan makan siang.
Presiden Samia pun mengundang Presiden Jokowi kembali mengunjungi negaranya sebagai turis setelah menyelesaikan masa jabatannya. ”Saya akan sangat senang untuk menyambut Bapak,” tambahnya saat mengakhiri pernyataan pers bersamanya.