Gempa Guncang Xinjiang, Puluhan Orang Terluka, Puluhan Rumah Ambruk
Gempa di Xinjiang dilaporkan terasa hingga ratusan kilometer di negara-negara lain, seperti Kirgistan dan Kazakhstan.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·4 menit baca
BEIJING, SELASA — Gempa bermagnitudo 7,1 mengguncang wilayah Xinjiang, China barat, yang berbatasan dengan Kirgistan, Selasa (23/1/2024) dini hari waktu setempat. Gempa ini terjadi sehari setelah tanah longsor di wilayah China barat daya. Selain menyebabkan kerusakan pada rumah-rumah warga, lahan pertanian, serta fasilitas-fasilitas umum lainnya, gempa tersebut juga melukai sedikitnya 50 orang.
Pusat Jaringan Kegempaan China, Selasa, melaporkan, gempa bermagnitudo 7,1 mengguncang wilayah pedesaan di Pegunungan Uchturpan, atau disebut juga Wushi dalam bahasa Mandarin, di Prefektur Aksu pukul 02.09 dini hari. Pusat gempa berkedalaman 22 kilometer. Adapun Survei Geologi Amerika Serikat (AS) menyebutkan, gempa bermagnitudo 7,0 itu terjadi di area Pegunungan Tian Shan yang aktif secara seismik.
Kantor Berita Xinhua, mengutip Badan Kegempaan Xinjiang, menyiarkan pusat gempa terletak 50 kilometer dari Wushi. Di wilayah ini terdapat lima desa berjarak dalam radius 20 kilometer.
Getaran gempa dilaporkan terasa hingga ratusan kilometer. Ma Shengyi (30), pemilik toko hewan peliharaan di Tacheng, yang berjarak 600 kilometer dari pusat gempa, juga merasakan getaran gempa. Gempa terasa sangat kuat. Ma menuturkan, para penghuni apartemen tempat tinggalnya berlarian melalui tangga.
Dengan posisi Xinjiang yang berbatasan dengan Kirgistan, guncangan gempa juga terasa di Kirgistan hingga Kazakhstan. Di Ałmaty, Kazakhstan, menurut laporan kantor berita Rusia, TASS, orang-orang meninggalkan rumah mereka.
Di media sosial Telegram, warga setempat mengabarkan, warga Almaty berlari menuruni tangga apartemen dan berdiri di luar gedung dalam suhu yang sangat dingin dengan hanya bercelana pendek.
Duta Besar RI untuk Kazakhsan, merangkap untuk Tajikistan, Mochamad Fadjroel Rachman melalui pesan tertulis mengatakan, gempa terasa di Almaty pada kekuatan 6,7 magnitudo. ”Alhamdulillah, sampai saat ini, laporan kepada KBRI Astana semua WNI (warga negara Indonesia) aman dan selamat,” kata Fadjroel.
Di Xinjiang, Pemerintah Daerah Otonom Xinjiang Uygur melalui media sosial Weibo mengatakakan, setidaknya enam warga terluka, dua di antaranya luka serius dan empat orang terluka ringan. Akibat guncangan gempa, sebanyak 47 rumah ambruk dan 78 rumah rusak.
Gempa juga merusak kawasan pertanian. Saat ini sebanyak 200 orang anggota tim penyelamat sudah berada di pusat gempa.
Menurut Pemerintah Prefektur Aksu, aliran listrik juga sempat terdampak meski dengan cepat pulih kembali. Layanan kereta api, menurut Biro Perkeretaapian Urumqi yang diunggah di akun resmi Weibo, juga terganggu.
Biro Perkeretaapian sempat menunda perjalanan untuk pengecekan aspek keselamatan. Sedikitnya 23 perjalanan kereta sempat tertunda dan pada pukul 07.00 layanan angkutan kereta sudah kembali hadir. Sejumlah gempa susulan dilaporkan masih terjadi. Gempa susulan terkuat bermagnitudo 5,3.
Wilayah perdesaan Uchturpan merupakan wilayah yang dihuni suku Uyghur. Ini suku bangsa yang berasal dari Turki dan didominasi warga Muslim. Pemerintah Otonom Xinjiang menerangkan, pada 2022 kawasan itu berpenduduk 233.000 jiwa.
Gempa pada Selasa dinihari itu, menurut Badan Meteorologi China, terjadi saat wilayah tersebut sedang dilanda musim dingin dengan suhu sangat dingin dengan minus 18 derajat celsius. Wilayah China bagian utara dan tengah saat ini tengah dilanda musim dingin ekstrem sehingga pihak berwenang beberapa kali menutup sekolah dan jalan raya karena badai salju.
Dalam video yang diunggah di Weibo, warga Xinjiang berdiri di luar rumah, di jalan-jalan, dengan mengenakan jaket musim dingin. Sebuah foto yang berasal dari kamera pemantau (CCTV) memperlihatkan dinding yang retak dengan reruntuhan dinding berjatuhan.
Kementerian Penanggulangan Kedaruratan China menjelaskan, sejumlah departemen sudah berkoordinasi untuk menyiapkan bantuan. Bantuan ini antara lain tenda, mantel, selimut, alas tidur, tempat tidur lipat, dan kompor pemanas.
Di wilayah China bagian barat, termasuk di Provinsi Gansu, Qinghai, Sichuan, Yunnan, Xinjiang, dan Tibet, gempa bumi sudah biasa terjadi. Gempa di wilayah Gansu pada Desember 2023 menewaskan 151 orang dan menjadi gempa paling mematikan di China dalam sembilan tahun terakhir.
Adapun gempa terbesar di wilayah Xinjiang, menurut Survei Geologi AS, dengan kekuatan 7,1 magnitudo, terjadi pada 1978, tepatnya di 200 kilometer utara pusat gempa yang terjadi Selasa ini.
Sementara di Provinsi Yunnan, China barat daya, petugas penyelamat masih mencari dan menemukan korban yang terkubur tanah longsor. Bencana tanah longsor itu terjadi pada Senin (22/1/2024), tepatnya di wilayah perdesaan Zhenxiong.
Tanah longsor menyebabkan 47 orang tewas. Mereka terkubur di 18 rumah yang terdampak. Dilaporkan, 11 jenazah sudah ditemukan dan dua orang yang selamat berhasil diselamatkan. (AP/AFP/REUTERS)