Sudah 23 tokoh Suriah pendukung Iran dan perwira Iran tewas dalam 1,5 bulan terakhir.
Oleh
MAHDI MUHAMMAD, KRIS MADA
·3 menit baca
TEHERAN, SABTU — Iran mengakui dua perwira dan dua prajuritnya tewas di Damaskus, Suriah, Sabtu (20/1/2023). Mereka tewas akibat serangan Israel.
Garda Revolusi Iran (IRGC) mengakui empat personel mereka di Damaskus tewas. Dalam pernyataan yang dikutip antara lain oleh IRNA, Mehr, dan Tasnim, IRGC menyebut Israel bertanggung jawab pada serangan itu.
IRGC tidak menyebut identitas para korban. Sementara Mehr melaporkan, dua petinggi operasi intelijen IRGC dan dua pengawal mereka tewas akibat serangan di Damaskus tersebut.
Sasaran serangan merupakan salah satu rumah di kawasan Mazzeh. Kawasan itu menjadi tempat tinggal sebagian perwakilan negara asing di Suriah. Menurut Teheran, rumah yang disasar merupakan kediaman perwakilan Iran di Damaskus.
Sejumlah saksi menyebut, setidaknya lima ledakan terdengar pada pukul 10.00. Rumah bertingkat yang jadi sasaran serangan hancur dan runtuh.
Beberapa pihak menyebut, serangan terjadi kala IRGC bertemu perwakilan Jihad Islam Palestina (PIJ). Perwakilan sejumlah kelompok bersenjata lain di Palestina dan Suriah juga dilaporkan ikut pertemuan itu.
Dalam pernyataan terpisah, PIJ menyangkal ada pejabat atau anggotanya jadi korban serangan itu. PIJ tidak berkomentar soal dugaan pertemuan di rumah tersebut.
Adapun Israel tidak berkomentar soal serangan itu. ”Kami tidak berkomentar pada pemberitaan media asing,” demikian pernyataan militer Israel soal serangan di Damaskus.
Para pejabat sipil dan militer Isrel tidak pernah secara resmi mengakui serangan Israel ke Suriah, Lebanon, atau negara lain di kawasan. Hanya sisa alat serangan atau pelacakan negara sasaran mengindikasikan ulah Israel itu.
Berulang kali
Bukan kali ini saja Israel menyerang perwira Iran di Suriah. Pada 25 Desember 2023, serangan Israel menewaskan Brigadir Jenderal Reza Mousavi. Sementara pada awal Desember 2023, dua perwira menengah IRGC tewas akibat serangan Israel di Suriah.
Lembaga Pemantau HAM Suriah menyebut, 23 tokoh Suriah pendukung Iran dan perwira Iran tewas dalam 1,5 bulan terakhir. Seluruhnya menjadi korban serangan Israel.
Selain Suriah, Israel juga menyerang Lebanon. Pada Sabtu, serangan Israel menyasar mobil di Lebanon Selatan. Korban serangan itu disebut anggota kelompok bersenjata Palestina. Tidak ada informasi lebih lanjut pada kelompok apa para korban itu tergabung.
Dalam laporan pada Jumat, Washington Post mengungkap Israel akan meningkatkan serangan ke Lebanon. Kini, serangan Israel lebih banyak menyasar Lebanon selatan yang berbatasan dengan Israel. Sesekali, Israel juga menyerang Beirut.
Menurut Washington Post, Israel mendesak Amerika Serikat dan sekutunya mengupayakan perdamaian dengan Hezbollah. Jika kesepakatan tidak tercapai, Israel akan menyerang Lebanon dalam dua pekan mendatang.
Sejak Israel menyerbu Gaza pada Oktober 2023, Hezbollah relatif menahan diri. Sejauh ini, Israel-Hezbollah hanya terlibat serangan jarak jauh dengan rudal atau pesawat nirawak.
Pembunuhan Wissam al-Tawwil oleh Israel membuat Hezbollah semakin sulit menahan diri. Tawwil memimpin salah satu unit pasukan khusus Hezbollah.
Peluncuran satelit
Iran tidak hanya mengumumkan kabar duka pada Sabtu. Teheran juga mengungkap peluncuran satelit Soraya yang bisa dipakai untuk memandu rudal.
Soraya mengorbit di ketinggian 750 kilometer dari permukaan bumi. Satelit itu diluncurkan dengan roket Qaem 100 buatan Badan Antariksa Iran (ISA).
Teheran mengklaim. Soraya diorbitkan untuk kepentingan damai. Walakin, beberapa pihak meyakini Soraya bagian dari program IRGC.
Dalam dua dekade terakhir, Iran terus mengembangkan wahana antariksa dan perangkat peluncurnya. Sebelum Soraya, ISA meluncurkan satelit SLV dengan rudal Shahab-3. Setelah peluncuran itu, Shahab-3 dimodifikasi sebagai roket peluncur wahana antariksa dan dinamai roket Safir. Roket itu mengorbitkan satelit Omid.
IRGC dan ISA mengklaim, semua satelit Iran berfungsi sesuai harapan. Sejak April 2020, IRGC telah menempatkan setidaknya enam satelit di orbit. Satelit itu adalah dari Sina-1, Omid, Rasad, Navid, Fajr-5, Noor-1, dan Noor-2.
Keterlibatan IRGC dalam program antariksa Iran mencemaskan sejumlah negara. Amerika Serikat menuding Iran melanggar resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa kala meluncurkan satelit. (AFP/REUTERS)