Seorang prajurit gagal naik kapal lalu tercebur ke laut. Upaya pertolongan gagal dan keduanya malah hilang.
Oleh
KRIS MADA
·2 menit baca
TAMPA, SABTU — Komando Tengah Amerika Serikat mengatakan sedang mencari dua anggota pasukan khusus angkatan laut. Para prajurit itu hilang dalam operasi di Teluk Aden, perairan yang menghubungkan Laut Merah dengan Samudra Hindia.
Dalam pernyataan pada Sabtu (13/1/2024) siang waktu Florida atau Minggu dini hari WIB, pencarian dilakukan sejak Jumat dini hari. Sebab, dua prajurit itu hilang setelah jatuh ke laut pada Kamis malam.
”Pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung untuk mencari dua pelaut. Untuk keamanan operasi, kami tidak akan mengungkap informasi tambahan sampai operasi pencarian selesai. Demi menghormati keluarga terdampak, kami tidak akan mengungkap informasi anggota yang hilang,” demikian pernyataan Markas Komando Tengah AS.
Untuk saat ini, kedua prajurit itu hanya disebut bertugas di Armada Ke-5 AS. Armada itu bermarkas di Manama, Bahrain. Sementara Komando Tengah AS bermarkas di Tampa, Florida.
Komando Tengah bertanggung jawab pada operasi militer AS di Timur Tengah dan sebagian Afrika. Komando itu, antara lain, sedang mengendalikan Operasi Pengawal Kemakmuran dan serangan ke aneka fasilitas Houthi di Yaman.
Naik kapal
Dilaporkan ABC News, kedua prajurit hilang itu tidak terkait dengan Operasi Pengawal Kemakmuran atau serangan pada Houthi. Sejumlah pejabat AS, yang menolak identitasnya diungkap, hanya menyebut kedua prajurit itu bagian dari regu yang beroperasi di pesisir Somalia.
Waktu dan lokasi pasti operasi yang melibatkan kedua prajurit itu tidak diungkap. Hanya disebut kejadian berlangsung di sekitar Teluk Aden.
Insiden disebut bermula kala salah seorang prajurit gagal naik kapal, lalu tercebur ke laut. Sesuai prosedur standar pasukan khusus AL AS, anggota lain harus menolong rekannya yang tercebur. Rupanya, upaya pertolongan itu gagal dan keduanya malah hilang sampai sekarang.
Pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung untuk mencari dua pelaut. Untuk keamanan operasi, kami tidak akan mengungkap informasi tambahan sampai operasi pencarian selesai.
Para prajurit itu disebut bagian dari regu yang akan memeriksa muatan ilegal di salah satu kapal. Tidak ada informasi pasti soal identitas kapal dan muatannya.
Hal yang jelas, selain di tengah serangan AS ke Yaman, operasi itu berlangsung beberapa hari setelah sejumlah kapal disita Houthi dan Iran. Salah satu kapal itu adalah St Nikolas, tanker berbendera Kepulauan Marshall yang dipaksa Iran mengubah arah pada Kamis siang. Kapal itu kini berlabuh Bandar-e-Jash, Iran.
Tanker itu mengangkut 145.000 ton minyak dari Basra, Irak, menuju Aliaga, Turki. Kapal itu diawaki seorang warga Yunani dan 18 warga Filipina. (AFP/REUTERS)