AS Desak Israel Gandeng Palestina Membangun Gaza
AS menjadi sekutu Israel dalam perang melawan kelompok Hamas, tetapi berbeda pandangan soal masa depan Jalur Gaza.
TEL AVIV, RABU — Amerika Serikat mendesak Israel menggandeng Palestina untuk membangun kembali Jalur Gaza pasca-serangan Israel. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken seusai pertemuan di Tel Aviv, Rabu (10/1/2024), menegaskan, Israel harus bekerja sama dengan Palestina untuk rencana masa depan Jalur Gaza pascaperang.
”Amerika Serikat akan membantu pengelolaan Jalur Gaza dengan syarat ada jalan menuju berdirinya negara Palestina,” kata Blinken.
AS menjadi sekutu Israel dalam perang melawan kelompok Hamas, tetapi berbeda pandangan soal masa depan Jalur Gaza yang dihuni 2,2 juta warga Palestina. AS dan negara-negara Arab mendesak dibukanya kembali proses perdamaian, termasuk kemerdekaan Palestina yang ditentang Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mitra koalisi pemerintahannya.
Baca juga: Teman dan Kemenangan Menjauhi Israel karena Gaza
Saat ini serangan Israel di Jalur Gaza masih berlangsung dan tidak terlihat tanda–tanda serbuan akan berakhir. Serangan Israel memicu bencana kemanusiaan di Jalur Gaza yang disebut sebagai penjara luar ruang terbesar di dunia.
Berbicara dalam jumpa pers bersama para pemimpin Israel, Blinken menegaskan, Israel harus mengambil langkah untuk mendukung kemampuan Palestina membangun pemerintahan mandiri dan efektif. ”Israel harus menjadi mitra kerja sama para pemimpin Palestina yang mau memimpin rakyat Palestina hidup berdampingan dalam damai dengan negara Israel. Kekerasan oleh pemukim Yahudi, pembangunan hunian Yahudi, penghancuran permukiman Palestina, dan pengusiran warga Palestina akan membuat proses perdamaian makin sulit dicapai Israel,” kata Blinken.
Para pejabat AS meminta pejabat Otoritas Palestina (PA) di Tepi Barat untuk terlibat memerintah di Jalur Gaza. Para pemimpin Israel menolak usulan tersebut, tetapi tidak mempunyai rencana versi mereka selain menerapkan pengendalian terbuka oleh militer Israel di Jalur Gaza.
Blinken menerangkan, Pemerintah Arab Saudi, Jordania, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Turki menyetujui rencana rekonstruksi dan pemerintahan Jalur Gaza usai perang. Para pemimpin Jordania, Mesir, dan Otoritas Palestina berencana bertemu pada Rabu di kota Aqaba, sebelah selatan Jordania dekat Pelabuhan Eilat, Israel.
Amerika Serikat yang menyediakan dukungan militer dan diplomatik bagi Israel dalam perang melawan Hamas telah mendesak Israel mengubah operasi militernya agar terarah ke Hamas saja. Meski demikian, dalam beberapa hari terakhir, ratusan warga sipil Palestina tewas dalam serangan Israel.
Israel harus menjadi mitra kerja sama para pemimpin Palestina yang mau memimpin rakyat Palestina hidup berdampingan dalam damai dengan negara Israel.
Israel bersumpah akan menumpas Hamas menyusul serangan kelompok itu pada 7 Oktober 2023 ke Israel bagian selatan yang mengakibatkan 1.200 orang tewas dan 250 orang disandera. Separuh jumlah sandera sudah dibebaskan dalam jeda kemanusiaan yang berlangsung sepekan pada akhir November 2023.
Militer Israel mengklaim sudah menghancurkan jejaring Hamas di Jalur Gaza bagian utara dengan dampak seluruh hunian warga hancur lebur. Meski demikian, tetap ada perlawanan kelompok-kelompok kecil.
Sekarang Israel menyerang selatan Jalur Gaza di kota Khan Younis dan kamp pengungsi di pusat Gaza. ”Pertempuran akan berlanjut sepanjang tahun 2024,” kata Juru Bicara Tzahal (militer Israel) Laksamana Muda Daniel Hagari.
Sejak serangan Israel dimulai di Jalur Gaza, sudah lebih dari 23.200 warga Palestina terbunuh atau 1 persen dari jumlah penduduk Gaza. Setidaknya 58.000 orang atau lebih dari 2 persen penduduk terluka atau menderita cacat tetap.
Dalam serangan Israel, Senin (8/1/2024), di Deir Al Balah, ibu, tiga anak perempuan, dan cucu Jamal Naeim terbunuh. Jamal Naeim adalah saudara Bassem Naeim, seorang politisi Hamas. Meski demikian, Jamal Naeim tidak terlibat dalam kelompok Hamas.
Saat yang sama, sebanyak sembilan prajurit Israel tewas saat berusaha menghancurkan pusat perakitan senjata Hamas di pusat Jalur Gaza. Tzahal menyatakan kehilangan 185 prajurit dalam perang di Jalur Gaza.
Baca juga: Jejak Hitam Israel dari Tel Aviv hingga Gaza
Sebanyak 85 persen dari 2,2 juta penduduk Jalur Gaza menjadi pengungsi karena serangan Israel. Mereka kelaparan dan tidak memiliki pasokan obat. Kantor misi kemanusiaan PBB, OCHA memperingatkan, serangan Israel memutus pengiriman bantuan kemanusiaan. Jejaring gudang penyimpanan, pusat penyaluran bantuan, rumah sakit, dan pengungsian turut terkena serangan Israel.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak dapat mengantarkan bantuan sejak dua pekan terakhir. OCHA mengatakan, Tzahal menolak lima konvoi bantuan kemanusiaan ke utara Gaza.
Menlu Blinken menegaskan, bantuan pangan, air, dan obat harus dibagikan segera. ”Israel harus mencegah halangan penyaluran bantuan kemanusiaan di Gaza,” ujarnya.
Perang di Gaza dikhawatirkan meluas ke Lebanon setelah Israel menewaskan petinggi Hamas di Beirut pekan lalu. Pada Selasa (9/1/2024), kelompok Hezbollah di Lebanon menyatakan telah mengirimkan pesawat nirawak (drone) bersenjata ke sasaran militer Israel di kota Safed. Militer Israel mengakui ada drone bersenjata jatuh di dekat tangsi militer tetapi tidak menimbulkan dampak kerugian.
Israel juga menyerang selatan Lebanon dan menewaskan empat anggota Hezbollah, salah satunya dalam acara pemakaman komandan Hezbollah yang terbunuh sehari sebelumnya. (AP)