Pemimpin Oposisi Korsel Ditusuk Saat Bicara di Depan Wartawan
Pria itu mendekati Lee Jae-myung, pemimpin Partai Demokrat Korsel, meminta tanda tangan. Tiba-tiba ia menyerang Lee.
Oleh
MUHAMMAD SAMSUL HADI
·3 menit baca
SEOUL, SELASA — Pemimpin oposisi Korea Selatan, Lee Jae-myung, ditusuk di bagian lehernya saat berbicara kepada wartawan dalam kunjungan ke Busan, kota pelabuhan di wilayah selatan, Korea Selatan, Selasa (2/1/2024). Kantor berita Korsel, Yonhap, melaporkan bahwa insiden penusukan itu terjadi saat Lee mengunjungi lokasi yang diusulkan untuk menjadi bandara.
Lee (59) adalah ketua Partai Demokrat Korsel. Ia kalah tipis dalam pemilu presiden Korsel tahun 2022 dari Yoon Suk Yeol, Presiden Korsel saat ini.
Pejabat Partai Demokrat dan petugas pertolongan pertama menyebutkan, setelah ditusuk, Lee masih dalam keadaan sadar dan dilarikan ke Rumah Sakit Universitas Busan. Televisi YTN melaporkan, akibat tusukan itu, ia mengalami luka sekitar 1 sentimeter di bagian leher.
Dari foto-foto atas insiden tersebut, penusuk diperkirakan adalah seorang pria berusia 50-an atau 60-an tahun. Ia mengenakan mahkota kertas bertuliskan nama ”Lee”.
Menurut laporan beberapa media, pria itu mendekati Lee untuk meminta tanda tangan sebelum kemudian tiba-tiba menyerang Lee. Lee tampak meringis kesakitan dan jatuh ke tanah. Pria tersebut langsung diringkus dan ditangkap di lokasi kejadian.
Dari tayangan YTN dan video yang beredar di media sosial X, terlihat pria penyerang itu mengayunkan lengannya ke arah Lee. Beberapa orang berupaya menolongnya dengan menutup luka di leher Lee menggunakan sapu tangan.
”Ini adalah tindak teror terhadap Lee dan ancaman serius bagi demokrasi yang seharusnya tidak boleh terjadi dalam keadaan apa pun,” ujar Kwon Chil-seung, anggota parlemen asal Partai Demokrat.
Melalui kantor kepresidenan, Presiden Korsel Yoon Suk Yeol mengecam keras serangan terhadap Lee. Serangan itu tidak dapat diterima, kata Yoon. Ia menyatakan ikut prihatin atas insiden yang menimpa Lee dan berharap atas kesembuhannya segera.
Pada pemilu presiden 2022, Lee, mantan Gubernur Provinsi Gyeonggi, kalah tipis dari Yoon, mantan jaksa agung. Lee saat ini tengah menjalani persidangan dalam kasus dugaan suap pada sebuah proyek pembangunan saat ia menjabat Wali Kota Seongnam, dekat Seoul.
Lee menepis tuduhan menerima suap dan menyatakan diri tak bersalah. Ia menyebut dakwaan itu sebagai ”fiksi” dan ”konspirasi politik”.
Lee memimpin Partai Demokrat sejak Agustus 2022. Korsel akan menggelar pemilu legislatif pada April 2024. Lee diperkirakan akan maju lagi di bursa pemilu presiden tahun 2027. Dari dukungan suara, seperti terlihat pada beberapa survei, ia termasuk calon kuat.
Di Korsel berlaku pembatasan senjata secara ketat. Meski demikian, negara itu memiliki rekam jejak sejarah kekerasan politik dengan menggunakan jenis-jenis senjata lain.
Pendahulu Lee, Song Young-gil, juga pernah diserang di depan umum pada 2022. Penyerangnya mengayunkan benda tumpul ke kepalanya, menyebabkan luka.
Sebelum itu, pada 2006 pemimpin oposisi konservatif, Park Geun-hye, yang belakangan menjadi presiden, juga diserang pada 2006 dengan sebilah pisau. Ia mengalami goresan luka di wajah, yang butuh operasi untuk memulihkannya. (REUTERS/AFP)