Ketika Dunia Larut dalam Pesta Tahun Baru, India Kirim Misi Luar Angkasa
India kembali menyejajarkan diri dengan negara-negara maju yang berhasil mengirimkan satelit luar angkasa. Di hari pertama tahun baru 2024, India meluncurkan misi pengamatan obyek lubang hitam.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·3 menit baca
NEW DELHI, SELASA — Menyusul serangkaian sukses peluncuran satelit ke Bulan dan Matahari pada 2023, pada awal tahun baru 2024 India kembali meluncurkan roket yang membawa satelit pengamatan XPoSat. Kali ini India akan melakukan pengamatan obyek-obyek benda langit dan lubang hitam.
Seperti dilansir BBC, India meluncurkan roket yang membawa wahana pengamatan itu dari Bandar Antariksa Satish Dhawan, di Sriharikota, Senin (1/1/2024) pukul 09.10 waktu India. Pada saat peluncuran tersebut, sebagian besar penduduk dunia masih tenggelam dalam pesta merayakan pergantian tahun.
India adalah negara kedua setelah Amerika Serikat melalui Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) yang sudah meluncurkan misi pengamatan obyek-obyek astronomi. NASA mengirimkan misi tersebut pada 2021.
Kepala Organisasi Riset Antariksa India (ISRO) S Somanath mengatakan, pengamatan obyek-obyek astronomi itu akan membantu meningkatkan pengetahuan para ilmuwan tentang lubang hitam (black hole). ”Kita akan menghadapi masa-masa yang menyenangkan,” kata Somanath seusai peluncuran.
India melalui satelit XPoSat—singkatan dari X-ray-Polarimeter-Satellite—akan melakukan pengamatan mendalam atas lubang hitam. Lubang hitam yang dikenal saat ini adalah lubang hitam bintang yang merupakan fase akhir kehidupan sebuah bintang menuju kematiannya atau lubang hitam supermasif yang ada di pusat galaksi (Kompas, 16 Juli 2023).
Lubang hitam bintang memiliki massa puluhan hingga ratusan kali massa Matahari. Adapun lubang hitam supermasif bisa memiliki massa jutaan hingga miliaran kali massa matahari. Besarnya massa yang dimiliki membuat lubang hitam memiliki tarikan gravitasi yang sangat dahsyat, sehingga ruang-waktu terdistorsi dan cahaya tidak bisa lolos dari jeratannya.
Dengan tugas itu, XPoSat dirancang memiliki umur lima tahun. India mengalokasikan anggaran 250 juta rupee atau 30 juta dollar AS (sekitar Rp 464 miliar) untuk membangun satelit pengamatan lubang hitam itu.
India mengalokasikan anggaran 250 juta rupee atau 30 juta dollar AS (sekitar Rp 464 miliar) untuk membangun satelit pengamatan lubang hitam itu.
Bagi India, keberhasilan peluncuran satelit XPoSat ini menambah daftar sukses mereka menempatkan satelit di luar angkasa. Pada Agustus 2023, melalui misi Chandrayaan-3, India berhasil mendaratkan teknologinya di dekat kutub selatan Bulan. Kemudian India juga meluncurkan Aditya-L1 pada September 2023 untuk mengamati Matahari.
Laman Hindustan Times melansir, peluncuran XPoSat ini merupakan misi awal dari serangkaian misi yang akan diluncurkan tahun ini. ”ISRO akan meluncurkan 12 misi pada 2024. Namun, ini bergantung pada kemampuan kami memproduksi perangkat keras dan menyelesaikan pengujian,” ujar Somanath dalam mediabriefing setelah peluncuran XPoSat.
Rencana misi berawak pertama
Ia menambahkan, tahun 2024 akan menjadi tahun bagi India untuk menyiapkan Gaganyaan. Diketahui, Gaganyaan merupakan misi satelit berawak pertama India.
Gaganyaan direncanakan membawa tiga astronot ke orbit sejauh 400 kilometer di atas permukaan Bumi dan membawa mereka kembali ke Bumi melalui misi tiga hari. Direncanakan untuk bisa diluncurkan pada 2025, Gaganyaan saat ini masih akan menjalani sedikitnya dua seri pengujian lagi. Pada Oktober 2023, ISRO melakukan serangkaian pengujian pertama pada Gaganyaan.
Kantor berita Associated Press (AP) pada 21 Oktober 2023 melaporkan, pengujian dilakukan dengan cara meluncurkan modul ke luar angkasa dan membawanya kembali ke Bumi. Pengujian itu untuk menguji sistem pelarian awak pesawat luar angkasa. Pengujian itu juga akan menjadi jalan bagi pengiriman misi tanpa awak lainnya, termasuk mengirimkan robot ke luar angkasa. (AP/REUTERS)