Gangguan di Laut Merah Dorong Kenaikan Harga Minyak Dunia
Harga minyak mentah dunia terkerek hingga 1,5 persen karena kekhawatiran gangguan pengiriman di Laut Merah. Perang Hamas-Israel diperkirakan akan berdampak luas pada pelayaran global dan berujung pada kenaikan harga.
Oleh
MAHDI MUHAMMAD
·2 menit baca
NEW YORK, SELASA — Harga minyak dunia naik 1,5 persen pada sesi pertama tahun baru 2024, Selasa (2/1/2024). Kenaikan dipicu kekhawatiran gangguan pasokan pada rute pengiriman di Laut Merah. Perang Gaza yang masih lama dikhawatirkan akan membuat gangguan di Laut Merah berlangsung lama.
Harga minyak mentah Brent naik 1,20 dollar AS menjadi 78,24 dollar AS. Adapun harga minyak mentah West Texas Intermediate berada di kisaran 72,66 dollar AS per barel atau naik 1 persen.
Analis pasar dari CMC Markets di Shanghai, Leon Li, mengatakan, kenaikan harga minyak mentah dunia tidak terlepas dari pengaruh perkembangan di Laut Merah. Selain itu, kenaikan juga dipicu kenaikan permintaan di China menjelang Tahun Baru Imlek.
Dalam jajak pendapat oleh Reuters terhadap sejumlah ekonom dan analis, disimpulkan harga rata-rata Brent akan menyentuh 82,56 dollar AS per barel pada 2024. Tahun lalu harga rata-rata Brent 81,27 dollar AS.
Gangguan panjang
Kenaikan harga minyak, demikian berbagai komoditas lain, tidak lepas dari serangan Houthi di Laut Merah. Houthi mengumumkan akan terus menyerang kapal-kapal terafiliasi Israel dan pendukungnya selama perang Gaza berlangsung.
Pernyataan itu membuat banyak pihak menduga, gangguan rantai pasok dan pengiriman akan berlangsung lama. Sebab, pihak-pihak dalam perang Gaza tidak menunjukkan tanda mau segera menghentikan perang.
Sejumlah negara, seperti Mesir dan Qatar, berupaya memediasi pihak berkonflik. Mesir telah menyampaikan proposal baru ke pihak bertikai. Hamas dilaporkan menanggapi proposal itu dengan usulan pertukaran tahanan dan sandera. Israel menolak perundingan yang membahas soal pertukaran tahanan dan sandera.
Hamas disebut mengusulkan tiga fase penghentian pertempuran. Setiap fase berlangsung sebulan dan baku tembak berhenti. Dalam setiap fase ada penarikan pasukan Israel dan saling tukar tahanan Israel-Hamas.
Meski menolak usulan Hamas, Israel dilaporkan masih setuju terus berunding. Hal itu menghadirkan harapan konflik bisa dihentikan, paling tidak sementara waktu. (AFP/REUTERS)