Nasib Ribuan Warga Indonesia di Lokasi Gempa Jepang Belum Jelas
KBRI Tokyo mencatat 1.315 warga Indonesia berada di Prefektur Ishikawa yang diguncang gempa bermagnitudo 7,4. Pemerintah menyiapkan pengiriman bantuan bagi warga terdampak.
Oleh
KRIS MADA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Indonesia masih coba menghubungi seribuan warga Indonesia di lokasi gempa Jepang. Kedutaan Besar RI di Tokyo mencatat, 1.315 warga Indonesia tinggal di Prefektur Ishikawa yang diguncang gempa bermagnitudo 7,4 pada Senin (1/1/2024).
Kementerian Luar Negeri RI tengah berkoordinasi dengan KBRI Tokyo dan Konsulat Jenderal RI di Osaka. Koordinasi itu untuk mengetahui dampak gempa, khususnya terhadap warga Indonesia di sana. Pemerintah menyiapkan pengiriman bantuan bagi warga terdampak.
KBRI Tokyo dan KJRI Osaka mengimbau WNI tetap waspada atas gempa susulan dan tsunami. WNI di lokasi bencana diimbau memantau informasi dan arahan otoritas setempat. Peringatan tsunami di sepanjang pesisir barat Jepang masih belum dicabut hingga malam hari ini waktu Jepang.
Selain di Ishikawa, gempa juga dirasakan di Niigata, Toyama, dan Fukui, Nagano, Gifu, Tokyo, Yamagata, Fukushima, Ibaraki, Tochigi, Gunma, Saitama, Shizuoka, Aichi, Mie, Shiga, Kyoto, Osaka, Hyogo, Nara, Tottori, Iwate, Miyagi, dan Akita. Pemerintah Jepang mengumumkan perintah evakuasi.
Perintah dikeluarkan karena bukan hanya gempa yang melanda. Peringatan tsunami di sepanjang pesisir barat Jepang masih belum dicabut hingga malam hari ini waktu Jepang.
Kami tahu harta benda Anda berharga. Walakin, nyawa Anda lebih berharga dari apa pun. Larilah ke tempat setinggi mungkin.
Ombak setinggi 1,2 meter melanda Pelabuhan Wajima di Ishikawa. Berbagai bangunan di Wajima dilaporkan rusak. Adapun ombak hingga 5 meter diantisipasi melanda Noto.
Sejauh ini, 33.500 rumah di sejumlah prefektur tidak mendapat pasokan listrik setelah gempa. ”Kami tahu harta benda Anda berharga. Walakin, nyawa Anda lebih berharga dari apa pun. Larilah ke tempat setinggi mungkin,” kata penyiar televisi Jepang, NHK, dalam siaran laporan soal gempa tersebut.
Sementara itu, juru bicara Pemerintah Jepang, Yoshimasa Hayashi, mengatakan, sejauh ini Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Shika belum terdampak gempa. PLTN itu berada di Ishikawa. PLTN lain juga belum menunjukkan tanda terdampak gempa. Meski demikian, Tokyo tetap mengantisipasi dampak gempa pada berbagai PLTN di sekitar episentrum.
Jepang masih harus terus mengatasi dampak gempa pada PLTN Fukushima. Pada 2011, gempa membuat reaktor inti PLTN itu meleleh. Sampai sekarang, jutaan ton air tercemar radioaktif dari inti PLTN itu masih ditampung. Sebagian mulai dibuang ke laut sejak Agustus 2023. (AFP/REUTERS)