50 Tahun ASEAN-Jepang Mewariskan Kepercayaan ke Generasi Penerus
Komitmen bersama menjaga stabilitas kawasan serta kerja sama ekonomi disepakati dalam KTT ASEAN-Jepang 2023.
Oleh
NINA SUSILO
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Perayaan 50 tahun kemitraan ASEAN-Jepang menguatkan kembali hubungan yang berlandaskan kepercayaan. Fondasi hubungan ini akan diwariskan ke generasi mendatang melalui penguatan kerja sama termasuk komitmen bersama menjaga stabilitas kawasan.
Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN-Jepang yang sekaligus menandai 50 tahun kemitraan ASEAN-Jepang berlangsung pada Minggu (17/12/2023) di Tokyo, Jepang. Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan Presiden Joko Widodo memimpin empat agenda KTT yang diawali dengan sesi foto bersama.
Para pemimpin negara ASEAN lainnya umumnya hadir, seperti Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Jr, PM Vietnam Pham Minh Chinh, PM Laos Sonexay Siphandone, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, PM Malaysia Anwar Ibrahim, PM Kamboja Hun Manet, dan Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao.
PM Kishida menyebut visi bersama ASEAN-Jepang seperti yang disepakati dalam KTT berlandaskan kepercayaan yang telah dibangun lebih dari setengah abad. ”Ini adalah visi kami tentang sebuah dunia di mana semua negara dapat mewujudkan perdamaian dan kemakmuran dan di mana prinsip seperti demokrasi, supremasi hukum, pemerintahan yang baik, dan penghormatan terhadap HAM dan kebebasan mendasar terus dijunjung tinggi. Dan itu adalah visi dari kami,” tuturnya dalam keterangan pers bersama dengan Presiden Jokowi seusai KTT.
KTT ASEAN-Jepang dalam visi bersamanya mencatatkan hubungan kemitraan dengan Jepang sebagai negara yang dapat dipercaya dan berlandaskan tiga pilar. Pertama, Jepang sebagai mitra untuk perdamaian dan stabilitas. Kedua, mitra lintas generasi. Ketiga, mitra ekonomi dan kemasyarakatan.
Sebagai mitra untuk perdamaian dan stabilitas, kata Presiden Jokowi, ASEAN dan Jepang terus berkomitmen menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan. Hal ini dilakukan melalui kolaborasi inklusif dan penghormatan atas aturan hukum internasional serta penguatan sentralitas ASEAN. Para pemimpin negara anggota ASEAN juga menyampaikan apresiasi atas dukungan penuh Jepang untuk implementasi dan pengutamaan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific serta menyambut baik KTT Mekanisme Trilateral antara Jepang, RRC, dan Korea Selatan sebagai wujud kebiasaan dialog.
”Selain itu, kami juga membahas situasi di Gaza dan pentingnya mendorong gencatan senjata permanen dan akses bantuan kemanusiaan seluas-luasnya serta segera dimulainya proses perdamaian,” tutur Presiden Jokowi.
Sebagai mitra perdamaian dan stabilitas, kata PM Kishida, Jepang akan mendorong wilayah Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
PM Kishida juga menilai ASEAN-Jepang sebagai mitra dari hati ke hati antargenerasi. Oleh karenanya, hubungan kepercayaan jangka panjang akan terus diperkuat dan diwariskan kepada generasi berikutnya.
Pilar kedua ini, menurut Presiden Jokowi, akan diperkuat melalui peningkatan kerja sama pendidikan, riset dan pembangunan, serta pengembangan ekonomi digital.
Adapun sebagai mitra perekonomian, lanjut PM Kishida, ASEAN dan Jepang akan bersama-sama menciptakan perekonomian dan masyarakat masa depan. Beragam solusi akan diselesaikan bersama untuk berbagai permasalahan.
Presiden Jokowi menambahkan, sebagai mitra perekonomian, kerja sama akan diprioritaskan pada dua sektor utama, yaitu penguatan ketahanan pangan dan energi melalui kerja sama teknologi pertanian serta mendorong investasi dan alih teknologi. Selain itu, akan dilakukan percepatan transformasi digital melalui upaya upskilling dan reskilling sumber daya manusia serta peningkatan konektivitas digital khususnya bagi UMKM.
ASEAN, lanjut Presiden Jokowi, juga mengharapkan dukungan Jepang terhadap kerangka ekonomi digital ASEAN, pemanfaatan kemitraan ekonomi regional komprehensif (RCEP) yang lebih optimal, serta transisi energi yang lebih adil dan berkelanjutan. PM Kishida menyebutkan kerja sama konkret ASEAN-Jepang yang disepakati dalam KTT sejalan dengan tiga pilar kemitraan. ”Dan, jumlah itemnya sebanyak 130 buah yang menunjukkan keinginan kedua belah pihak untuk terus bekerja sama,” ujarnya.
Beberapa kerja sama konkret yang diinisiasi Jepang adalah kemitraan kreasi bersama generasi berikutnya, yaitu sebuah program pertukaran SDM yang komprehensif, yang mencakup pertukaran intelektual dan budaya, mitra bahasa Jepang dan lainnya, serta pertukaran antara para pemimpin muda bisnis dan pihak yang lainnya.
Kolaborasi pemerintah-swasta akan fokus pada penguatan konektivitas, penanggulangan perubahan iklim termasuk realisasi inisiatif komunitas nol emisi Asia atau Asian Zero Emission Community, dan dukungan terhadap usaha kecil dan menengah serta perusahaan rintisan lainnya.
”Kami akan lebih mendukung investasi swasta dengan memanfaatkan inisiatif ODA baru, seperti kerja sama berdasarkan tawaran. Selain itu, kami juga meluncurkan suatu inisiatif kreasi bersama industri otomotif generasi berikutnya Jepang-ASEAN,” kata Kishida menambahkan.
Selain itu, Jepang mengusulkan pengembangan perlucutan senjata nuklir dan nonproliferasi sesuai rencana aksi Hiroshima yang disiapkan Pemerintah Jepang. Kerja sama ini terkait bidang peradilan, pemberdayaan perempuan, perdamaian, keamanan, keamanan siber, pertukaran dan kerja sama pertahanan, serta dukungan untuk memperkuat keamanan pemerintah.
Kishida juga menegaskan, Jepang akan berdiri bersama ASEAN berlandaskan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka di tengah perpecahan dan konflik semakin mendalam di berbagai kawasan dan krisis dunia.
”Berdasarkan rasa saling percaya yang kuat, kita akan mengatasi tantangan-tantangan baru dan berkontribusi terhadap perdamaian dan stabilitas regional sehingga menciptakan dunia di mana setiap orang dapat menikmati kesejahteraan dan martabat manusia terlindungi,” tutur Kishida.
PM Kishida menilai baik peringatan 50 tahun kemitraan ASEAN-Jepang dan optimistis dengan kerja sama sampai 50 tahun ke depan. ”Dengan tulus kami berharap dapat mewariskan ikatan kepercayaan ini kepada generasi berikutnya,” ujarnya.
Presiden Jokowi pun mengatakan, dengan semangat persahabatan, saya meyakini kemitraan ASEAN dan Jepang dapat terus berkontribusi menjaga stabilitas dan perdamaian, mendekatkan masyarakat, dan menggerakkan pertumbuhan ekonomi di kawasan dan dunia.