AS tetap mengupayakan bantuan militer untuk Ukraina. Sejumlah anggota Kongres AS mengadang Presiden Joe Biden dengan isu kebijakan migrasi.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·3 menit baca
WASHINGTON, KAMIS - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden meminta Kongres AS menyetujui alokasi anggaran bantuan tambahan bagi Ukraina senilai 106 miliar dollar AS. Berbicara dari Gedung Putih pada Rabu (6/12/2023) waktu setempat, Biden mengingatkan Kongres AS, bila alokasi anggaran tak kunjung disetujui, Kyiv akan menghadapi konsekuensi buruk. Jika Ukraina kalah, maka AS dan sekutunya di Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) akan berhadapan dengan Rusia secara langsung. Pasukan AS akan berperang melawan Rusia.
Hal itu ia sampaikan dalam pidato usai pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan para pemimpin negara-negara Kelompok Tujuh (G7). Seperti diketahui, pemerintahan Biden mengajukan alokasi anggaran tambahan untuk membantu Ukraina. Permintaan tambahan diajukan karena anggaran bantuan AS bagi Ukraina sudah hampir habis.
Direktur Kantor Pengelolaan dan Penganggaran Gedung Putih Shalanda D Young mengatakan, sejauh ini AS sudah mengalokasikan 111 miliar dollar AS bagi Kyiv. Seiring itu AS mendanai operasional pemerintah federalnya dengan anggaran sementara yang disetujui pemerintah dan parlemen AS pada akhir November 2023.
Beberapa anggota Partai Republik yang mulai enggan mendukung upaya AS membantu Ukraina mengadang permintaan anggaran tambahan itu. Mereka mengajukan syarat tentang perubahan kebijakan perbatasan di selatan, perbatasan AS dan Meksiko. Syarat itu diajukan saat Kongres AS melakukan pemungutan suara terkait permintaan anggaran bantuan tambahan, Rabu (6/12/2023). Pemungutan suara itu pun belum menghasilkan keputusan apa pun.
Kompromi
Menyikapi tekanan tersebut, Biden memandang anggota Kongres AS sedang mempermainkan keamanan nasional AS dengan pengajuan syarat itu. Namun, seperti dilaporkan Associated Press (AP), Biden mencoba berkompromi dengan syarat itu.
“Saya bersedia membuat kompromi yang signifikan di perbatasan. Kita perlu memperbaiki sistem perbatasan yang rusak. Sejauh ini saya belum mendapat tanggapan,” ujar Biden tanpa menyebutkan perubahan kebijakan yang ia maksud.
Perbatasan di selatan merupakan beban besar bagi Biden. Ia dinilai tidak mampu membendung gelombang migrasi. Warga beberapa negara Amerika Selatan diketahui berbondong-bondong ke perbatasan AS-Meksiko setiap hari. Mereka ingin menyeberang ke AS karena menghadapi ketidakstabilan politik, kekerasan geng, dan bencana alam di negara mereka. Sementara petugas keamanan di perbatasan tidak sanggup melakukan pengawasan secara memadai.
Keamanan di perbatasan dengan Meksiko dan gelombang migrasi inilah yang membebani negosiasi pendanaan bagi Ukraina. Anggota senat dari Partai Republik mendesak Biden untuk mengatasi permasalahan itu.
Meskipun demikian, Penasehat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan, pemerintah AS akan terus memperjuangkan permintaan anggaran tambahan ini. Sementara untuk negosiasi antara Ukraina dan Rusia, menurut Sullivan, AS menyerahkannya kepada kedua negara.
Sementara Ketua DPR AS Mike Johnson mengisyaratkan tidak akan mendukung paket bantuan untuk Ukraina. Lagi-lagi itu terkait dengan undang-undang sistem imigrasi AS yang masih digodok.
Di tengah keputusan yang belum jelas, pemerintah AS mengumumkan paket bantuan militer senilai 175 juta dollar AS untuk Ukraina. Paket itu meliputi peluru kendali untuk Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HMARS), hingga rudal antiradiasi berkecepatan tinggi.
Juru bicara Pentagon Brigadir Jenderal Patrick S Ryder mengatakan, Pentagon masih memiliki anggaran 1,1 miliar dollar AS memasok persenjataan dan peralatan militer AS ke Ukraina. Selain itu masih ada anggaran 4,8 miliar dollar AS yang bisa dipergunakan. (AP/Reuters)