Kirim Pejabat ke India, AS Ingin Selidiki Pembunuhan Tokoh Sikh
Sudah berulang kali India dituding membunuh tokoh Sikh di sejumlah negara. Bagi India, sejumlah tokoh Sikh adalah penganjur separatisme.
Oleh
IWAN SANTOSA
·2 menit baca
WASHINGTON DC, SELASA — Wakil Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat Jon Finer memimpin rombongan ke New Delhi, India. Selain kerja sama Washington-New Delhi, Finer juga akan membahas dugaan upaya pembunuhan tokoh Sikh.
Lawatan Finer diumumkan Gedung Putih pada Senin (4/12/2023). ”Finer mengetahui pembentukan Komite Penyelidikan di India untuk menyelidiki rencana pembunuhan di Amerika Serikat dan pentingnya meminta pertanggungjawaban siapa pun yang terbukti bertanggung jawab,” demikian pernyataan itu.
Kunjungan dilakukan beberapa hari setelah Departemen Kehakiman AS mengumumkan penyelidikan rencana pembunuhan terhadap Gurpatwant Singh Pannun. Jaksa AS menyebut, seorang warga India ditangkap dalam rencana yang gagal diwujudkan itu.
Warga bernama Nikhil Gupta itu ditangkap di Ceko pada 30 Juni 2023. Kini, Gupta menanti proses ekstradisi ke AS. Ia terancam penjara hingga 20 tahun di AS.
Menurut jaksa, Gupta didekati sosok yang hanya disebut sebagai agen India pada Mei 2023. Tidak ada keterangan lebih lanjut soal sosok agen intelijen itu. Agen itu, menurut jaksa, meminta Gupta mencari pembunuh bayaran untuk menyasar Pannun.
Rupanya, Gupta malah mengontak agen badan antinarkotika AS, DEA. Agen yang sedang menyamar itu ditawari 100.000 dollar AS untuk membunuh Pannun. Dalam pertemuan pada 9 Juni 2023 di New York, agen itu dibayar 15.000 dollar AS.
Pembunuhan itu gagal dan Gupta lari ke luar AS. Belakangan, ia ditangkap dan menanti proses ekstradisi.
Reaksi dan penyangkalan
India menyangkal tudingan AS. New Delhi menyatakan, India tidak memiliki kebijakan seperti yang dituduhkan AS. India malah setuju membentuk komite untuk menyelidiki tudingan AS itu.
Pannun diketahui menjadi warga AS dan Kanada. Ia sering berada di New York, negara bagian AS yang berbatasan dengan Kanada. Kepada Al Jazeera, Pannun menyebut India melakukan kejahatan lintas negara dalam upaya pembunuhan itu.
Bagi India, Pannun dan sejumlah tokoh Sikh di sejumlah negara merupakan penggiat separatisme. Mereka mengampanyekan pembentukan Khalistan, negara orang-orang Sikh. Negara itu ingin didirikan di Punjab, India. Provinsi di perbatasan India-Pakistan itu merupakan domisili utama orang-orang Sikh.
Waktu yang direncanakan untuk pembunuhan Pannun berdekatan dengan kematian Hardeep Singh Nijjar di Kanada. Ottawa menuding New Delhi mendalangi pembunuhan Nijjar. Tudingan itu disangkal India.
New Delhi resah dengan kelompok separatis Sikh. Dalam laporan CNN diungkap, kelompok Sikh pendukung Khalistan terlibat pengeboman pesawat Air India pada 23 Juni 1985. Serangan itu menewaskan 395 orang. Para pelaku diketahui warga Kanada yang lahir sebagai orang Sikh di India.
Selain di AS-Kanada, orang-orang Sikh berada di sejumlah negara Eropa Barat. Dari sana, mereka terus mengampanyekan pembentukan negara Khalistan. (AFP/REUTERS)