Raih 80,3 Persen Dukungan, Indonesia Tetap Anggota Dewan Maritim Internasional
Indonesia akan memainkan peran lebih besar dalam sektor maritim dunia.
Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN DARI LONDON, INGGRIS
·4 menit baca
LONDON, KOMPAS — Indonesia berhasil mempertahankan posisinya sebagai anggota Dewan Organisasi Maritim Internasional (IMO) periode 2024-2025. Indonesia dipilih oleh 135 negara atau 80,3 persen pemegang hak suara. Dukungan mayoritas ini menegaskan pengakuan internasional akan peran Indonesia dalam kancah maritim dunia.
Pemilihan anggota Dewan IMO berlangsung di markas IMO di London, Inggris, pada Jumat (1/12/2023) petang hingga malam. Berdasarkan perhitungan suara hasil voting tertutup, Indonesia dipilih 135 dari 168 pemegang hak suara. Dukungan ini meningkat dibandingkan dengan pemilihan periode sebelumnya, yang menunjukkan Indonesia meraih 127 suara.
Dewan IMO terdiri atas 40 anggota yang terbagi dalam tiga kategori. Kategori A terdiri atas 10 anggota, kategori B 10 anggota, dan kategori C 20 anggota. Selebihnya berstatus sebagai anggota biasa.
Kategori A diisi negara dengan pelayaran niaga dan penyedia angkutan internasional terbesar, dan kategori B untuk negara dengan muatan logistik terbanyak. Adapun kategori C untuk negara yang mempunyai kepentingan khusus dalam angkutan laut dan mencerminkan keadilan secara geografis. Indonesia mengisi kategori C.
IMO merupakan organisasi di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mengatur transportasi laut. IMO berdiri sejak tahun 1948. Isu yang dibahas IMO antara lain mencakup standar keamanan dan keselamatan pelayaran serta komitmen terhadap kelestarian lingkungan atau ekonomi hijau.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Antoni Arif Priadi seusai pemilihan mengatakan, keterpilihan itu menunjukkan Indonesia mendapat kepercayaan dari negara anggota IMO. ”Mayoritas negara memahami peran penting Indonesia dalam sektor maritim dunia,” ucapnya.
Menurut Antoni, keterpilihan Indonesia di forum internasional ini merupakan buah soliditas tim Indonesia yang terdiri dari kementerian dan lembaga serta pihak swasta. ”Kita ini negara besar. Mari kita saling mendukung untuk kemajuan bangsa,” ucap Antoni.
Seusai pemilihan, banyak negara memberikan ucapan selamat kepada delegasi Indonesia. Mansoor al-Wahibi, delegasi dari Oman, mengatakan, mereka memilih Indonesia dengan alasan Indonesia dianggap cocok mengisi kategori itu. Indonesia berpengalaman mengelola transportasi laut di negara kepulauan. Pengalaman itu dapat dibagikan kepada negara lain.
Oman berada di Jazirah Arab. Sebagian wilayah Oman adalah laut. Panjang garis pantai Oman sejauh 2.092 kilometer.
”Kita perlu berdiskusi dan berbagi banyak hal tentang itu,” kata Mansoor sembari berharap hubungan dengan Indonesia dalam sektor transportasi laut terus ditingkatkan.
Auditor eksternal
Selain sebagai anggota Dewan IMO, Indonesia juga mendapat kehormatan setelah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dipilih sebagai auditor eksternal IMO untuk periode 2024-2025. Pemilihan BPK ini dilakukan secara aklamasi.
Dari Jakarta, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan terima kasih atas kontribusi semua pihak dalam mendukung pencalonan tersebut. ”Kita manfaatkan kesempatan tersebut untuk melanjutkan pembangunan di sektor maritim Indonesia agar dapat memberikan manfaat bagi masyarakat banyak,” ujar Budi Karya.
Dengan terpilih Indonesia sebagai anggota Dewan IMO, akan ada perwakilan Indonesia yang bertugas di markas IMO. Indonesia pun diharapkan berperan aktif dengan memberikan kontribusi ide dalam sektor kemaritiman dunia.
Indonesia dapat memainkan peran untuk menarik investasi di bidang sarana dan prasarana perhubungan laut. Dalam pertemuan bilateral dengan sejumlah negara, minat investasi ke Indonesia sangat tinggi.(Budi Karya Sumadi)
Ide dimaksud, seperti tol laut dan pelayaran perintis yang kini diterapkan di Indonesia. Dua program tersebut ditopang oleh subsidi pemerintah. Sasarannya untuk daerah terpencil dan terluar. Di sana banyak masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah.
Program tol laut dengan basis angkutan logistik, sedangkan pelayaran perintis mengangkut penumpang serta barang dengan jumlah terbatas. ”Konsep ini nanti kita bagikan ke negara anggota IMO, terutama yang berbentuk kepulauan,” ucap Budi Karya.
Selain itu, lanjut Budi Karya, Indonesia dapat memainkan peran untuk menarik investasi di bidang sarana dan prasarana perhubungan laut. Dalam pertemuan bilateral dengan sejumlah negara, minat investasi ke Indonesia sangat tinggi.
Kini, anggota Dewan IMO periode 2024-2025 sudah terpilih. Dalam kategori A ada Yunani, Italia, Jepang, China, Panama, Norwegia, Korea Selatan, Britania Raya, Amerika Serikat, dan Liberia. Dalam Kategori B ada India, Uni Emirat Arab, Brasil, Spanyol, Australia, Kanada, Perancis, Belanda, Jerman, dan Swedia.
Adapun dalam kategori C terdapat Singapura, Indonesia, Malta, Arab Saudi, Turki, Mesir, Meksiko, Filipina, Chile, Indonesia, Malaysia, Bahama, Siprus, Maroko, Denmark, Qatar, Bangladesh, Kenya, Peru, Finlandia, dan Jamaika.