MIKTA Sepakat Pendudukan Israel di Palestina Harus Dihentikan
Parlemen Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia yang tergabung dalam MIKTA menggelar pertemuan ke-9 di Jakarta, hari ini. Pimpinan parlemen tersebut juga sempat bertemu Presiden Joko Widodo.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·3 menit baca
BIRO PERS SEKRETARIAT PRESIDEN/RUSMAN
Presiden Joko Widodo menerima sejumlah delegasi MIKTA Speakers’ Consultation ke-9 di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin (20/11/2023).
JAKARTA,KOMPAS — Presiden Joko Widodo menerima delegasi pimpinan parlemen dari Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia atau MIKTA di Istana Merdeka, Jakarta. Pertemuan tersebut membahas upaya MIKTA untuk menjadi jembatan menghentikan kekerasan di Gaza, Palestina. MIKTA diharapkan dapat memulai proses politik untuk menghasilkan solusi jangka panjang agar Palestina dapat memperoleh haknya sebagai negara merdeka.
Pertemuan bersama Presiden Jokowi pada Senin (20/11/2023) ini dihadiri oleh Ketua DPR Puan Maharani. Pertemuan digelar sebelum pembukaan MIKTA Speakers’ Consultation ke-9 dengan DPR RI sebagai tuan rumah.
Pimpinan parlemen yang hadir adalah Ketua National Assembly Korea Selatan Kim Jin-pyo, Ketua Grand National Assembly Turki Numan Kurtulmuş, dan Wakil Ketua Senat Australia Andrew McLachlan. Pimpinan parlemen Meksiko diwakili oleh Sekretaris Parlemen Fuesanta Guerrero Esquivel.
Puan mengungkapkan, pemimpin parlemen negara MIKTA bersama Presiden Jokowi sepakat untuk terus mendukung kemerdekaan Palestina.
”Kami bersepakat bahwa pendudukan Israel di Palestina harus segera dihentikan, bagaimana kemudian membuka jalur-jalur kemanusiaan harus segera dilaksanakan,” ujar Puan dalam keterangan pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Pemerintah Indonesia dan parlemen MIKTA juga sejalan menyerukan gencatan senjata oleh Israel. ”Kami melalui parlemen MIKTA sama dengan apa yang disampaikan Presiden bahwa Indonesia tetap berkomitmen dan konsisten mendukung perdamaian yang ada di Palestina," ucap Puan.
KOMPAS/MAWAR KUSUMA WULAN
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Puan Maharani bersama ketua parlemen dari MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia) bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin (20/11/2023).
Bersama pimpinan parlemen MIKTA, Presiden Jokowi juga membahas isu perubahan iklim yang menjadi sorotan dunia internasional. Pada kesempatan itu, Puan pun turut mengucapkan selamat kepada Jokowi atas terselenggaranya 1st MIKTA Leaders‘ Gathering yang diadakan di sela-sela KTT G20 di New Delhi, India, pada awal September 2023.
Pada MIKTA Speakers’ Consultation ke-9 hari ini, DPR sebagai tuan rumah mengangkat tema ”Strengthening Multilateralism, Addressing Intergenerational Challenges”. Pimpinan parlemen anggota MIKTA akan menggelar forum konsultasi yang bertujuan memformulasikan bagaimana parlemen negara MIKTA dapat memperkuat kerja samanya.
Dalam pertemuan dengan Presiden, Puan duduk bersebelahan dengan Presiden Jokowi. Puan dan Jokowi berbincang hangat dan saling melempar senyum. ”Duduknya bersebelahan karena saya samping-sampingan dengan Pak Presiden, yang lainnya duduk sebelah kanan dan kiri. Bicaranya khusus forum MIKTA,” kata Puan.
Pertemuan hari ini merupakan pertemuan pertama Puan dan Jokowi seusai memanasnya konstelasi politik jelang Pilpres 2024. Hal tersebut menyusul keputusan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, mendampingi Prabowo Subianto sebagai cawapres meski merupakan kader PDI-P.
BIRO PERS SEKRETARIAT PRESIDEN/RUSMAN
Presiden Joko Widodo menerima sejumlah delegasi MIKTA Speakers’ Consultation ke-9 di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (20/11/2023).
Saat ditanya apakah ada perbincangan terkait dinamika politik terbaru itu bersama Jokowi, Puan mengatakan hanya membahas soal MIKTA. Meski demikian, ia tak menampik adanya kemungkinan pertemuan berdua dengan Jokowi untuk membahas persoalan politik.
Secara terpisah, Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Mansury menuturkan bahwa pertemuan tersebut membahas upaya MIKTA menjadi jembatan untuk bisa menghentikan kekerasan di Gaza. ”Bagaimana kita bisa melakukan reform dari berbagai organisasi multilateral untuk bisa meningkatkan efektivitas dari organisasi-organisasi multilateral dalam hal menjaga perdamaian dunia,” ujar Pahala.
Ia menyampaikan bahwa dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi juga menekankan upaya setiap pihak untuk memastikan masyarakat di Gaza menerima bantuan yang sesuai. Bantuan harus dipastikan mencukupi dan bisa masuk ke Gaza. Presiden juga mengajak untuk menghentikan peperangan dengan gencatan senjata.
MIKTA diminta dapat memulai proses politik untuk bisa menghasilkan solusi jangka panjang. Hal ini bertujuan agar Palestina dapat memperoleh haknya sebagai negara merdeka.
KOMPAS/MAWAR KUSUMA WULAN
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Puan Maharani memberikan keterangan pers seusai bertemu Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (20/11/2023).
Selain membahas kondisi yang terjadi di Palestina, pertemuan tersebut juga membahas kerja sama ekonomi. Pahala menyampaikan bahwa sebagai organisasi yang terdiri atas sejumlah negara kekuatan menengah, MIKTA dinilai telah memiliki kekuatan ekonomi yang cukup besar.
”Bagaimana kita bisa membangun adanya kerja sama yang lebih baik lagi, khususnya yang lebih inklusif, sambil juga kita melihat bagaimana keberpihakan kepada negara-negara Global South untuk bisa membangun industri dalam hal membangun hilirisasi dari kekuatan-kekuatan ekonomi yang dimiliki,” kata Pahala.