Insiden Sonar, China-Australia Berpotensi Panas Lagi
Hubungan China-Australia mulai membaik di bidang ekonomi. Namun, di bidang keamanan, kedua negara masih bersitegang.
Oleh
MAHDI MUHAMMAD
·5 menit baca
VAN KHOA/THANH NIEN NEWS VIA AP
Foto pada 19 April 2018, kapal perang HMAS Toowoomba milik Angkatan Laut Australia bersiap berlabuh di Pelabuhan Saigon di kota Ho Chi Minh, Vietnam. Pada 14 November 2023, kapal ini mengalami insiden dengan kapal AL China di zona ekonomi eksklusif Jepang di Laut Jepang.
CANBERRA, SENIN — Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengkritik China atas insiden ”berbahaya” yang melibatkan kapal perang kedua negara di perairan zona ekonomi eksklusif Jepang. Relasi kedua negara yang mulai membaik di sektor ekonomi berpotensi kembali menegang akibat insiden keamanan tersebut.
”Ini berbahaya, tidak aman, dan tidak profesional. Konsekuensi peristiwa ini merusak hubungan (Australia-China). Kami sudah memperjelas hal itu pada Pemerintah China,” kata Albanese, Senin (20/11/2023), dalam wawancara dengan media Australia, Sky News.
Insiden terjadi pada 14 November 2023 antara kapal perang Angkatan Laut Australia, HMAS Toowoomba dan kapal perusak AL China, Ningbo. Seorang penyelam AL Australia terluka setelah Ningbo mengarahkan dan mengoperasikan perangkat sonar yang terpasang di lambung kapal.
Berdasarkan keterangan pers dari Kementerian Pertahanan Australia pada 18 November, Toowoomba tidak berada di wilayah perairan China, tetapi di dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) Jepang. Kapal itu tengah dalam pelayaran menuju pelabuhan terdekat.
Kemhan Australia menyebut, Toowoomba berada di wilayah tersebut untuk melakukan operasi penegakan sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Saat insiden terjadi, sejumlah penyelam AL Australia sedang menyelam untuk membersihkan jaring ikan yang melilit baling-baling kapal dan membuat kapal terpaksa menghentikan pergerakannya. Tidak ada penjelasan mengenai penegakan sanksi PBB yang dimaksud, termasuk kepada siapa sanksi itu ditujukan dan penyebabnya.
Kemhan Australia juga menyatakan, Toowoomba telah mengomunikasikan kegiatannya itu, khususnya terkait dengan pembersihan baling-baling kapal yang terlilit jaring ikan. Mereka telah menggunakan sinyal yang diakui secara internasional dan telah meminta agar Ningbo menjaga jarak aman dengan Toowoomba.
AAP IMAGE VIA AP/LUKAS COCH
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese (kiri) berjabat tangan dengan Presiden China Xi Jinping saat keduanya bertemu di Balai Rakyat di Beijing, China, 6 November 2023.
”Meski mengakui komunikasi Toowoomba, kapal laut China terus mendekat. Segera setelah itu, kapal tersebut terdeteksi mengoperasikan sonar yang dipasang di lambung kapal secara berisiko bagi keselamatan penyelam dan memaksanya keluar dari air,” sebut Kemhan Australia.
Albanese mengatakan, insiden tersebut menjadi salah satu hal yang disampaikan oleh Canberra melalui semua jalur diplomasi normal pada Pemerintah China. Akan tetapi, dia tidak mengungkapkan apakah insiden itu juga dibahas saat dia bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di sela-sela KTT APEC di San Francisco, Amerika Serikat, akhir pekan lalu.
”Saya tidak membicarakan hal pribadi dalam pertemuan dengan para pemimpin dunia mana pun. Itulah cara Anda menjaga komunikasi tetap terbuka. Namun, saya dapat meyakinkan bahwa kami mengangkat masalah ini dengan cara yang tepat,” kata Albanese, dikutip dari laman media Australia ABC.
Menanggapi kritik Australia, Pemerintah China menyatakan, militer China beroperasi sesuai hukum internasional. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning, Senin, mengatakan, militer China memiliki disiplin ketat dan selalu melakukan operasi secara profesional sesuai praktik dan aturan internasional.
”Kami berharap pihak-pihak terkait berhenti menimbulkan masalah di pintu depan China dan bekerja bersama China untuk menjaga momentum bagi perbaikan dan perkembangan hubungan China-Australia,” katanya dalam keterangan pers rutin.
LUKAS COCH/AAP IMAGE VIA AP
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese berbicara kepada media di depan Gedung Parlemen Australia di Canberra, Minggu (22/10/2023). Ia mengumumkan rencana kunjungan ke China selama empat hari mulai 4 November 2023.
James Paterson, menteri dalam negeri bayangan atau menteri dari kubu oposisi, mengatakan, rakyat Australia berharap jika kapal perusak China melakukan tindakan itu secara sengaja, militer dan Pemerintah Australia harus bertindak tegas.
”Hubungan yang harus kita upayakan dengan Pemerintah China adalah hubungan saling menghormati. Mereka secara terang-terangan menunjukkan rasa tidak hormat terhadap Australia dan personel militer kita melalui tindakannya. Jika tidak ada konsekuensi bagi tindakan itu, bisa dipastikan akan terulang lagi, dan lagi, dan lagi,” kata Paterson.
Paterson juga menyebut, selisih waktu yang cukup lama bagi pemerintahan Albanese untuk menyatakan sikap menjadi preseden buruk. ”Saya merasa curiga perdana menteri dan pemerintahannya menunggu cukup lama untuk mengungkapkan hal ini. Bagi saya, jelas dia tidak ingin ditanyai tentang hal itu ketika berada di luar negeri,” katanya.
Hubungan yang harus kita upayakan dengan Pemerintah China adalah hubungan saling menghormati. Mereka secara terang-terangan menunjukkan rasa tidak hormat terhadap Australia dan personel militer kita melalui tindakannya.
Australia tengah berupaya memperbaiki hubungan bilateral dengan China setelah tiga tahun terakhir hubungan kedua negara memburuk. Pada 6 November, Albanese berkunjung ke China dan bertemu dengan Xi serta sejumlah tokoh bisnis dan tokoh politik. Ini kunjungan perdana PM Australia dalam enam tahun terakhir.
Hubungan Australia-China memburuk setelah Canberra mendesak Beijing bersikap terbuka pada para ahli yang menyelidiki asal-usul merebaknya Covid-19. Pandemi tersebut diduga berawal dari virus SARS-CoV-2 di Wuhan, Provinsi Hubei, China. Australia menggemakan tuntutan Amerika Serikat dan sejumlah negara Barat.
Tekanan dari Australia berbuah penghentian impor sejumlah produk pertanian dan peternakan dari Australia, mulai dari produk daging sapi, jelai (barley), anggur, hingga produk kapas. Sanksi perdagangan resmi dan tidak resmi yang dijatuhkan China pada Australia menyebabkan kerugian bagi eksportir Australia hingga 20 miliar dollar Australia per tahun.
AP PHOTO/NG HAN GUAN
Pekerja menempelkan label pada produk daging sapi yang didiskon di pujasera di Beijing, 28 Agustus 2020. China menghentikan impor daging sapi dari Australia dengan alasan obat terlarang di dalam daging.
Analis senior pada Australian Strategic Policy Institute, Euan Graham, mengatakan, pertanyaan kuncinya, apakah kapal milik AL China itu mengetahui penyelam sedang membersihkan baling-baling atau tidak. ”Jika, ya, kelihatannya sangat buruk. Namun, kita tidak bisa membuat asumsi seperti itu,” katanya, dikutip dari laman Sydney Morning Herald.
Dia menambahkan, tindakan tersebut bagaimanapun juga ”jelas tidak aman dan tidak profesional”. ”Berkali-kali kita melihat China melakukan aktivitas ‘zona abu-abu’. Akan tetapi, ini cukup hitam dan putih. Wilayah tersebut sama sekali tidak berada di wilayah yang diklaim China, dan dirancang untuk melecehkan, mengintimidasi, dan mempersulit Australia dan Jepang untuk bekerja sama,” kata Graham.
Ia menambahkan, tindakan China itu sepenuhnya tidak sejalan dengan upaya memperbaiki hubungan diplomatik saat ini.
Direktur Eksekutif Asosiasi Pertahanan Australia Neil James sepakat, insiden tersebut ”sangat aneh” mengingat kunjungan Albanese ke Beijing baru-baru ini. Dia mengatakan, insiden kapal itu menunjukkan potensi pola ”perilaku yang tidak perlu dan provokatif”. Ia juga merujuk pada insiden awal tahun 2023 ketika Qantas memperingatkan pilot tentang gangguan GPS yang diduga berasal dari kapal perang di Laut China Selatan.
Pada Mei 2022, jet tempur China menembakkan suar ketika mencegat pesawat pengintai milik Angkatan Udara Australia (RAAF), P-8 yang terbang di wilayah udara internasional di atas Laut China Selatan. Pada Februari 2022, kapal AL China berlayar melintasi ZEE Australia di Laut Arafura serta menyorotkan laser ke jet milik RAAF. (AFP/Reuters)