Setelah Mewabah di Perancis, Kutu Busuk Menghantui Beberapa Negara Asia
Hong Kong dan Singapura mulai meningkatkan kewaspadaan terhadap serangga kutu busuk. Korea Selatan menggelar pembasmian besar-besaran setelah beberapa sauna dan fasilitas perumahan diduga diserang kutu busuk.
Oleh
IRENE SARWINDANINGRUM
·4 menit baca
SINGAPURA, SELASA — Sejumlah kota besar di Asia mengantisipasi serangan kutu busuk setelah serangan serupa di Perancis. Korea Selatan menggelar pembasmian besar-besaran setelah beberapa sauna dan fasilitas perumahan mengalami serangan kutu busuk. Hong Kong dan Singapura juga mulai meningkatkan kewaspadaan terhadap serangan serangga kecil pengisap darah itu.
Di Singapura, seperti dilansir laman CNA, Senin (13/11/2023), perusahaan pengendalian hama melaporkan peningkatan jumlah kasus kutu busuk dan memperkirakan akan ada lebih banyak lagi kutu busuk di masa mendatang. Dalam dua bulan terakhir, kasus yang terdata di Aardwolf Pestkare, perusahaan pembasmi kutu, meningkat sekitar 40 persen.
Manajer penjualan perusahaan tersebut, Pierce Chan, mencatat bahwa ada peningkatan kasus secara global, dengan Perancis dan Korea Selatan yang mengalami ledakan jumlah kutu busuk. ”Namun, wisatawan yang bepergian ke belahan dunia mana pun perlu waspada,” katanya.
Di Korea Selatan, selama sepekan terakhir, pemerintah setempat telah meningkatkan langkah-langkah pencegahan persebaran kutu busuk. Sekitar 30 kasus dugaan serangan kutu busuk telah dilaporkan secara nasional. Di antara lokasi serangan adalah spa tradisional Korea bernama jjimjilbang di Incheon, sebelah barat Seoul, dan di sebuah asrama perguruan tinggi di tenggara kota Daegu.
Mulai 8 November 2023, Kantor Perdana Menteri Korea Selatan meluncurkan kampanye selama empat pekan dengan memeriksa fasilitas-fasilitas umum. Selain itu, juga dilakukan langkah-langkah pengendalian hama.
”Kecemasan masyarakat tidak dapat dihindari karena laporan terus berdatangan,” kata Park Ku-Yeon, Wakil Kepala Kantor Koordinasi Kebijakan Pemerintah, yang memimpin kampanye.
Park menyatakan, kamar asrama kecil—yang dikenal sebagai gosiwon—dan rumah tangga dengan satu kamar sebagai tempat paling rentan untuk persebaran kutu busuk. Oleh sebab itu, ia meminta dukungan dari pemerintah daerah untuk turut melakukan pengawasan dan tindakan pencegahan.
Industri hotel dan penyedia jasa layanan tur di Korea Selatan meningkatkan kewaspadaan dengan mendistribusikan obat nyamuk dan pelatihan bagi staf untuk mencegah persebaran serangga yang juga disebut bangsat atau kepinding itu.
Serangga pipih, kecil, tak bersayap, dan berbau busuk ini bersembunyi di kasur dan selimut. Makhluk ini menggigit untuk mengisap darah manusia dan biasanya menggigit di malam hari.
Lotte Hotels and Resorts, cabang perhotelan Lotte Corp, menyatakan bahwa pihaknya tidak menemukan adanya serangan hama, tetapi mengeluarkan pedoman pencegahan penyebaran untuk semua cabang hotel.
Pengemudi taksi harus melakukan disinfeksi taksi mereka dua kali sehari. Tindakan pencegahan kutu busuk juga diterapkan di bus-bus.
Pengelola hotel dan resor itu juga berencana untuk melakukan disinfeksi tempat tidur, kasur, karpet, dan sofa. ”Kami mencoba mengambil langkah pencegahan yang kuat,” kata seorang pejabat Lotte Hotel kepada Reuters.
Pihak berwenang di Seoul mengatakan, operator metro akan lebih sering melakukan disinfeksi kereta api dan secara bertahap mengganti kursi berbahan kain dengan kursi plastik.
Penggantian dengan kursi plastik ini untuk mencegah kutu busuk bersarang di kursi penumpang. Untuk taksi, pengemudi harus melakukan disinfeksi taksi dua kali sehari. Tindakan pencegahan kutu busuk juga diterapkan di bus-bus.
Kutu busuk telah menyebabkan kepanikan di Perancis pada Oktober 2023. Laporan mengenai wabah kutu busuk di kereta api dan bioskop di Paris telah meningkatkan kekhawatiran mengenai dampaknya terhadap pariwisata dan Olimpiade Paris 2024. Inggris juga mengalami lonjakan keprihatinan mengenai hama ini.
Rapat khusus
Di Hong Kong, Biro Lingkungan dan Ekologi menggelar rapat khusus untuk membahas pencegahan kutu busuk, seperti dilaporkan situs resmi Pemerintah Hong Kong pada 11 November 2023. Pencegahan itu dilakukan karena Hong Kong merupakan kota internasional yang mempunyai penerbangan langsung dari kota-kota di Eropa yang sudah terjangkit kutu busuk.
Rapat khusus tersebut dihadiri perwakilan dari otoritas bandara, perusahaan MTR, sektor perhotelan, komisi pariwisata, dan departemen pemerintah terkait.
Dalam rapat itu, Penjabat Sekretaris Lingkungan dan Ekologi Diane Wong menerima laporan tentang berbagai tindakan pencegahan yang diterapkan di bandara, jalur Airport Express, hotel, dan terminal kapal pesiar.
Wong mengatakan, Pemerintah Hong Kong berkomunikasi secara erat dengan sektor-sektor terkait pencegahan kutu busuk. Mereka juga segera melakukan langkah-langkah untuk meningkatkan pertahanan kota dari kutu busuk. Salah satu langkahnya adalah pembersihan menyeluruh dan disinfestasi pada lokasi-lokasi yang dianggap rentan mengalami ledakan kutu busuk serta tindakan antikutu busuk lainnya.
”Pemerintah, bersama dengan sektor pariwisata, akan terus memperhatikan situasi dan memberikan dukungan teknis,” kata Wong.
Pencegahan dilakukan karena Hong Kong merupakan kota internasional yang mempunyai penerbangan langsung dari kota-kota di Eropa yang sudah terjangkit kutu busuk.
Perwakilan dari Departemen Kebersihan Makanan dan Lingkungan (FEHD) dan Divisi Kesehatan Pelabuhan Pusat Perlindungan Kesehatan juga telah membagikan selebaran pencegahan dan serba-serbi soal kutu busuk di bandara. Selain itu, kedua departemen juga melaksanakan pemeriksaan langsung di tempat.
Biro tersebut akan melapor kepada wakil kepala sekretaris mengenai semua upaya untuk mencegah berjangkitnya kutu busuk di Hong Kong.
Kepanikan warga
Kekhawatiran akan serbuan kutu busuk di Hong Kong telah memicu kepanikan warga untuk membeli obat serangga. Platform jual beli daring Hong Kong, Shopline, mengatakan, pihaknya mengalami peningkatan penjualan produk pengendalian hama dan pembasmi kutu busuk sebesar 172 kali lipat selama festival belanja Singles’ Day pada akhir pekan lalu.
Bahkan, salah satu pengecer mencapai penjualan 2 juta dollar Hong Kong atau 256.000 dollar AS (sekitar Rp 4 miliar) dalam satu hari dengan produk terlaris perlengkapan perjalanan antikutu busuk.
Permintaan jasa pembasmian hama juga melonjak drastis. Francisco Pazos, pemilik dan kepala teknisi perusahaan pengendalian hama Nobedbugs-HK, mengatakan, perusahaannya biasanya melayani sekitar 400 permintaan untuk menangani hama dalam sebulan.
Namun, permintaan itu meningkat hingga 10 kali lipat dalam beberapa hari terakhir. ”Dalam tiga hari terakhir, kami telah menyelesaikan permintaan sebulan. Peningkatan pekerjaan kami ini sungguh luar biasa,” kata Pazos.
Sejauh ini Hong Kong belum melaporkan adanya serangan kutu busuk. Seorang juru bicara Pemerintah Hong Kong menyatakan, meskipun informasi menunjukkan bahwa kutu busuk tidak akan menyebarkan penyakit, gigitannya dapat menyebabkan alergi kulit dan gatal-gatal serta membuat orang merasa tidak sehat.
”Oleh karena itu, pemerintah mengambil tindakan cepat untuk meminimalkan kemungkinan penularan kutu busuk dari luar negeri ke masyarakat lokal,” katanya. (REUTERS)