Bertemu Presiden Biden, Presiden Jokowi Sampaikan Hasil KTT OKI Soal Gaza
Presiden Jokowi tiba di Washington DC, Amerika Serikat, untuk bertemu dengan Presiden AS Joe Biden.
Oleh
NINA SUSILO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo akan bertemu Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Senin (13/11/2023). Dalam pertemuan bilateral tersebut, Presiden Jokowi akan menyampaikan hasil Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (KTT OKI) terkait situasi di Gaza.
Presiden Jokowi melanjutkan lawatannya dari Riyadh, Arab Saudi, ke AS. Setelah menempuh lebih kurang 15 jam penerbangan dari Riyadh, pesawat Garuda Indonesia (GA-1) yang membawa Presiden Jokowi dan rombongan mendarat di Pangkalan Militer Andrews, Washington DC, AS, Minggu (12/11/2023) pukul 16.20 waktu setempat atau Senin (13/11/2023) pukul 04.20 WIB.
Penjabat Kepala Protokol AS Ethan Rosenzweigh, Duta Besar AS untuk Republik Indonesia Sung Kim, dan Duta Besar Republik Indonesia untuk AS Rosan Perkasa Roeslani menyambut Presiden Jokowi di bawah tangga pesawat. Atase Pertahanan KBRI Washington DC Marsma Tjahya Elang Migdiawan juga ikut hadir.
Presiden Jokowi dan rombongan kemudian menuju hotel tempatnya menginap. Di hotel, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Ad Interim Erick Thohir, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif sudah bersiap menyambut dan mendampingi Presiden di pertemuan bilateral dengan Presiden AS Joe Biden yang diagendakan Senin ini.
Sebelum bertolak ke Riyadh, Presiden menilai pertemuan bilateral ini akan menjadi kesempatan baik untuk menyuarakan posisi tegas Indonesia mengenai situasi di Gaza.
”Kunjungan ini juga merupakan kesempatan baik untuk langsung menyampaikan hasil KTT OKI di Riyadh yang mencerminkan solidaritas negara-negara OKI untuk membela keadilan dan kemanusiaan,” katanya dalam keterangan pers di Bandara Internasional Juanda, Jumat (10/11/2023) malam.
Dalam KTT Luar Biasa OKI, Presiden Jokowi mendorong gencatan senjata sebab tanpa gencatan senjata, situasi tak akan membaik dan pembunuhan masyarakat sipil akan terus terjadi. Bantuan kemanusiaan juga perlu dipercepat dan diperluas jangkauannya. OKI harus mengusulkan mekanisme bantuan yang lebih bisa diprediksi dan berkelanjutan mengingat situasi kemanusiaan di Gaza sangat memprihatinkan.
Presiden Jokowi juga menyerukan agar OKI menggunakan semua lini untuk menuntut pertanggungjawaban Israel terhadap kekejaman kemanusiaan yang telah dilakukan. Hal ini bisa dilakukan dengan mendesak diberikannya akses pada Independent International Commission of Inquiry on the Occupied Palestinian Territory yang dibentuk Dewan HAM PBB untuk melaksanakan mandatnya dan mendukung proses advisory opinion di Mahkamah Internasional.
Selain itu, Indonesia mendorong OKI mendesak perundingan damai segera dimulai kembali demi terwujudnya solusi dua negara dan menolak pemikiran solusi satu negara.
Dalam KTT yang digelar di King Abdulaziz International Convention Center (KAICC), Riyadh, Arab Saudi, Sabtu (11/11/2023), menurut Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, pesan dan resolusi yang dihasilkan sangat keras. Resolusi itu juga dinilai menunjukkan kesatuan posisi OKI baik dengan mengecam serangan brutal di Gaza, mendesak Dewan Keamanan PBB bertindak mengakhiri kekejaman tersebut, mendorong bantuan kemanusiaan mendapat akses masuk, serta meminta hukum internasional dipatuhi.