Laksamana Franchetti, Perempuan Pertama yang Pimpin Angkatan Laut AS
Presiden AS Joe Biden menilai Franchetti punya pengalaman lengkap dalam mengomandani berbagai kapal perang dan satuan gugur tempur laut serta cermat dalam kemampuan manajerial.
Dunia pelaut di masa lampau kerap diidentikkan dengan dunia kaum lelaki. Dunia sudah berubah, Lisa Maria Franchetti, perempuan asal New York, diangkat menjadi Kepala Staf Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy/USN) dengan pengalaman kedinasan selama 38 tahun.
Dia juga menjadi perempuan pertama anggota Kepala Staf Gabungan (Joint Chief of Staff) Militer Amerika Serikat bersama Kepala Staf Angkatan Darat (US Army), Kepala Staf Angkatan Udara (USAF), dan Kepala Staf Korps Marinir (USMC).
Pengangkatan Laksamana Franchetti (59) sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) AS disetujui dalam sidang Senat AS, 2 November 2023. Dalam pemungutan suara di Senat, ia mendapat persetujuan 95 suara yang menyetujui, berbanding 1 suara menolak.
Sebelum resmi menjabat KSAL, Franchetti menjadi penjabat KSAL sejak Agustus 2023. Pengangkatannya sebagai KSAL tertunda gara-gara penolakan seorang senator asal Republik terkait kebijakan aborsi di Pentagon. Ia dinominasikan oleh Presiden AS Joe Biden sebagai kandidat KSAL pada Juli 2023 setelah Laksamana Michael M Gilday pensiun.
Franchetti menjadi perempuan pertama yang dipromosikan oleh Departemen Pertahanan (Pentagon) untuk memimpin salah satu angkatan di militer AS. Seperti dilansir BBC, Penjaga Pantai AS juga dipimpin perempuan, yakni Laksamana Linda Fagan. Akan tetapi, Penjaga Pantai AS berada di bawah Departemen Keamanan Dalam Negeri, bukan Departemen Pertahanan.
Baca Juga : Franchetti Susul Fagan Mencetak Sejarah di Angkatan Bersenjata AS
Franchetti lulus dari jurusan jurnalistik dengan kajian sejarah di Universitas Northwestern, Chicago, AS, tahun 1985. Dia ikut program perwira cadangan AL AS saat menempuh pendidikan di Universitas Northwestern.
Pendidikan lanjutannya adalah Akademi Angkatan Laut di Newport, Negara Bagian Rhode Island. Dia juga memiliki gelar S-2 di bidang manajemen organisasi dari Universitas Phoenix, Negara Bagian Arizona.
Semasa dinas di atas kapal, Franchetti memiliki keahlian perang permukaan (surface warfare officer). Perwira Angkatan Laut dalam tradisi militer AS memiliki keahlian di bidang pertempuran di bawah laut (kapal selam), permukaan laut, dan udara. Franchetti bertugas paripurna di atas kapal perusak, dua kali di atas satuan kapal induk sebagai komandan gugus tempur laut.
Saat mengumumkan pencalonannya sebagai KSAL, dalam pernyataan yang dirilis Gedung Putih, Presiden Biden memilih Franchetti karena pengalaman lengkap Franchetti dalam mengomandani berbagai jenis dan satuan kapal perang dalam berbagai operasi untuk menjalankan kebijakan AS di Eropa, Afrika, Timur Tengah, dan Asia Pasifik.
Biden menilai Franchetti memiliki kemampuan manajerial yang cermat dalam merancang anggaran, mengelola keuangan, dan mengatur operasionalisasi Angkatan Laut AS.
Pengangkatan Franchetti tertunda beberapa bulan karena ganjalan dari Senator Negara Bagian Alabama Tommy Tubberville. Senator Partai Republik ini mendesak Pentagon membatalkan biaya perjalanan untuk melakukan aborsi bagi anggota militer AS. Dalam pemungutan suara di Senat, Franchetti terpilih.
Selama menjadi pelaut, Franchetti memiliki pengalaman tempur sebagai komandan kapal perusak USS Ross (DDG-71) dan Skuadron Kapal Perusak 21, kemudian bertugas di kapal induk nuklir CVN-74 USS John C Stenis. Pengalaman non-tempur dalam operasi militer selain perang didapat Franchetti saat menjadi Direktur Operasi Kemitraan Pasifik tahun 2010 di kapal rumah sakit USNS Mercy (T-AH-19). Kapal ini menjalankan misi kemanusiaan di negara-negara Pasifik Barat dan Asia Tenggara.
Selama menjadi pelaut, Franchetti memiliki pengalaman tempur sebagai komandan kapal perusak USS Ross (DDG-71) dan Skuadron Kapal Perusak 21, kemudian bertugas di kapal induk nuklir CVN-74 USS John C Stenis.
Jabatan tinggi dan bernilai politis diemban Franchetti sebagai Komandan AL AS di Korea, Komandan Satuan Gugus Tempur Laut Kapal Induk 9, Direktur Strategis, Perencanaan, dan Kebijakan pada Kepala Staf Gabungan, serta Panglima Armada Keenam di Laut Tengah.
Jabatan pentingnya berlanjut sebagai Komandan Satuan Pemukul dan Pendukung AL Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Wakil Komandan AL AS di Eropa, Wakil Komandan AL AS di Afrika, dan Komandan Satuan Gabungan Komponen Kekuatan Maritim. Saat ia bertugas di Italia, rudal Tomahawk diluncurkan dari kapal selam nuklir kelas Virginia dalam sebuah operasi NATO.
Baca juga : Kapal Perang AS Datang, Para Pejabat Vietnam ke China
Sejak Mei 2020, Franchetti dipromosikan menjadi laksamana. Ia perempuan kedua dalam sejarah AS dengan pangkat laksamana dan menjadi Wakil Asisten Operasi Angkatan Laut AS.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin memuji pengangkatan Franchetti sebagai perempuan pertama yang memimpin AL AS. ”Dia akan menjadi inspirasi bagi kita semua,” kata Austin memuji Franchetti.
Sebelumnya beredar nama Laksamana Samuel Paparo yang juga diunggulkan sebagai calon KSAL AS. Namun, Biden mengangkat Paparo sebagai Komandan Indo-Pasifik di Hawaii. Paparo adalah penerbang AL AS lulusan sekolah penerbang Top Gun dengan 6.000 jam terbang di atas jet tempur dan 1.100 kali pendaratan di atas kapal induk.
Pengangkatan Franchetti berbarengan dengan pengangkatan Kepala Staf Angkatan Udara AS Jenderal David W Alvin dan Wakil Komandan Korps Marinir AS Letnan Jenderal Christopher Mahoney. (AP/AFP)