Manajemen Cemas, Israel Segera Hancurkan RS Indonesia di Gaza
Beredar informasi soal pintu salah satu terowongan di Gaza. Terowongan itu disebut, antara lain, berada di bawah RS Indonesia di Gaza. Informasi itu disebut alasan awal untuk menyerang RS Indonesia di Gaza.
Oleh
KRIS MADA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Manajemen RS Indonesia di Gaza cemas Israel akan menyerang rumah sakit. Kerusakan rumah sakit itu bisa melumpuhkan total layanan kesehatan di Gaza utara.
Lewat rekaman video, Direktur RS Indonesia di Gaza Atef al-Kahlout memohon Pemerintah Indonesia menekan semua pihak agar mendesak Israel menghentikan serangan ke Gaza. ”Menghentikan ancaman mereka (Israel) menyerang Rumah Sakit Indonesia,” ujarnya dalam video yang disiarkan pada Senin (6/11/2023).
Ia berharap Pemerintah Indonesia memberikan perlindungan penuh kepada seluruh pekerja, pasien, dan para pengungsi di RS. Kini ada 5.000 orang berada di RS itu.
Sebelumya, Ketua Gerakan Melawan Antisemit (CAM) Sacha Roytman Dratwa menyebarkan foto di media sosial. Ia menyebut foto itu membuktikan keberadaan terowongan di bawah RS Indonesia di Gaza.
Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Arief Rachman menyebut, tudingan Dratwa adalah alasan untuk menyerang RS Indonesia di Gaza. ”Kami yakin tuduhan ini adalah alasan Israel menyerang,” katanya.
Presidium MER-C lainnya, Hendry Hidayatullah, mengatakan bahwa beredar informasi soal pintu salah satu terowongan di Gaza. Terowongan itu disebut, antara lain, berada di bawah RS Indonesia di Gaza. ”Foto (bangunan tempat mulut terowongan) bukan RS Indonesia. Tidak ada terowongan di bawah RS Indonesia,” ujarnya di Jakarta.
Hendry mengatakan, RS Indonesia dibangun sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan di sana. Selama proses pembangunan, tidak ada pembuatan terowongan di bawah RS. Ruang bawah tanah dipakai untuk penyimpanan air dan bahan bakar. Penyimpanan ditaruh di bawah karena alasan keamanan.
Sukarelawan teknis MER-C, Nur Ikhwan Abadi, juga menyangkal keberadaan terowongan di bawah RS. Nur ikut dalam proses perancangan dan pembangunan RS Indonesia di Gaza.
RS itu merupakan salah satu bagian tulang punggung layanan kesehatan di Gaza utara. Kerusakan parah RS itu bisa melumpuhkan layanan kesehatan di Gaza utara.
Diresmikan pada Januari 2016, RS Indonesia bisa melayani rata-rata 450 pasien dalam kondisi darurat pada hari biasa. Sementara jika ada perang dengan Israel seperti sekarang, pasien gawat darurat bisa melonjak jadi 1.000 orang.
Kehabisan minyak
Ikhwan mengatakan, generator RS Indonesia membutuhkan rata-rata 2.000 liter minyak per bulan jika ada pasokan listrik dari luar. Jika sepenuhnya mengandalkan generator rumah sakit, kebutuhan bahan bakar mencapai 15.000 liter per bulan.
Dalam kondisi sekarang, praktis RS Indonesia dan banyak tempat lain harus mengandalkan generator sendiri. Sebab, jaringan distribusi listrik di Gaza utara praktis lumpuh.
Masalahnya, bahan bakar sudah hampir sebulan tidak masuk Gaza. Israel melarang BBM, air, hingga makanan masuk Gaza sejak 8 Oktober 2023.
Menurut Ikhwan, RS Indonesia praktis sudah kehabisan bahan bakar untuk pembangkit listrik. Karena itu, layanan di RS tidak berfungsi maksimal.