Ny Iriana dan OASE KIM Serukan Hentikan Perang di Palestina
Ny Iriana Jokowi bersama para pendamping dari menteri dalam Kabinet Indonesia Maju atau OASE KIM bersimpati atas kondisi di Palestina, terutama anak-anak yang harus menghadapi situasi sulit akibat perang Israel-Hamas.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Ny Iriana Joko Widodo bersama anggota Organisasi Aksi Solidaritas Kabinet Indonesia Maju atau OASE KIM menyuarakan agar konflik di Palestina dapat segera dihentikan. Mereka juga mengajak semua pihak membantu para korban dari konflik antara Israel dan Hamas tersebut.
”Saya sungguh berharap kekerasan dapat dihentikan, perang dapat diakhiri, akses bantuan kemanusiaan dapat dibuka, dan mari bersama kita bantu saudara-saudara kita di Palestina,” ucap Ibu Iriana bersama ibu-ibu dari OASE KIM di kanal Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (5/11/2023).
Ibu Iriana menyebut, saat ini sudah banyak korban nyawa di Gaza, Palestina, yang diakibatkan oleh perang dan konflik yang terjadi, termasuk di antaranya adalah anak-anak dan perempuan. ”Kehidupan di Gaza juga semakin sulit, akses terhadap air bersih, listrik, dan makanan juga sangat terbatas,” tambahnya.
Ia pun bersimpati atas kondisi di Palestina, terutama bagi kehidupan anak-anak yang harus menghadapi situasi sulit tersebut. ”Sebagai perempuan, sebagai ibu, saya sangat sedih melihat situasi ini. Saya tidak bisa membayangkan derita anak-anak tidak berdosa yang harus menghadapi kenyataan seberat ini,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Ibu Iriana mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menghentikan konflik dan menciptakan kehidupan yang damai demi masa depan yang lebih baik.
”Saya juga mengajak kita semua hidup bersama secara damai, menghindari perpecahan dan permusuhan, demi anak cucu kita, demi masa depan dunia yang lebih baik bagi semua,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ibu Iriana dan para ibu yang menjadi anggota OASE KIM turut menyampaikan doa untuk kondisi di Palestina serta para korban yang berjatuhan. Doa dipimpin oleh Eny Yaqut Cholil, istri dari Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Pada Sabtu (4/11/2023), Pemerintah Indonesia mengirimkan tahap pertama bantuan kemanusiaan untuk Palestina yang dilepas secara langsung oleh Presiden Joko Widodo di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta. Pemerintah akan segera berkoordinasi dan menyiapkan pengiriman bantuan tahap berikutnya.
Bantuan tahap pertama diberangkatkan dengan dua pesawat TNI AU seberat 21 ton dan sisa 30 tonnya akan diberangkatkan dengan pesawat kargo melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Minggu (5/11/2023). Bantuan akan dibawa menuju Bandara El Arish di Mesir setelah menunggu antrean di Jeddah, Arab Saudi.
”Dari sini nanti akan dibawa lewat Jeddah, sudah berhenti menunggu antrean untuk masuk ke El Arish. Dari El Arish baru nanti dibawa ke Gaza,” kata Presiden Jokowi.
Bantuan tahap pertama terdiri atas barang-barang yang telah disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Palestina di Gaza, antara lain penjernih air minum. Selain itu, juga dikirimkan alat-alat medis, obat-obatan, hingga bahan-bahan makanan.
Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia M Jusuf Kalla menegaskan, krisis Palestina melawan Israel ini bukanlah perang antar-agama, melainkan sepenuhnya merupakan perjuangan untuk mempertahankan hak-hak kemanusiaan serta kemerdekaan bagi rakyat Palestina. Pada Minggu (5/11/2023), Jusuf Kalla juga turut hadir memberikan dukungan dan solidaritas bersama Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina, di Monumen Nasional.
Jusuf Kalla berharap seluruh komponen bangsa, tanpa memandang suku, agama, dan ras atas nama kemanusiaan menggalang solidaritas dukungan bagi bangsa Palestina. Hal ini sebagaimana amanat dalam Pembukaan UUD 1945 serta sikap resmi Pemerintah Indonesia yang mendukung perjuangan kemerdekaan bangsa Palestina.