Bintang "Friends" Matthew Perry dan Risiko Kematian di Bak Mandi
Kematian saat berendam di bak mandi mencapai belasan ribu kasus per tahun. Mendiang aktor Matthew Perry, bintang "Friends", menambah daftar orang yang meninggal terendam di bak mandi.
Oleh
LARASWATI ARIADNE ANWAR
·4 menit baca
LOS ANGELES, MINGGU — Bintang film Amerika Serikat-Kanada, Matthew Perry, ditemukan meninggal di dalam bak mandi di rumahnya di Los Angeles. Polisi masih menyelidiki penyebab kematian Perry yang namanya melejit lewat serial televisi Friends itu.
Kematiannya menambah panjang daftar orang-orang yang ditemukan meninggal di bak mandi. Insiden itu hendaknya meningkatkan kewaspadaan masyarakat mengenai risiko tenggelam dan tergelincir di bak.
Menurut Los Angeles Times, petugas tanggap darurat tiba di kediaman Perry (54) pada Sabtu (28/10/2023) pukul 16.00 waktu setempat atau Minggu (29/10/2023) pagi waktu Indonesia. Salah satu penguni rumah menemukan Perry di dalam bak mandi setelah sang aktor tidak kunjung menjawab ketika dipanggil.
Karena Perry tidak bereaksi ketika dibangunkan, penghuni rumah tersebut menghubungi nomor darurat 911. Namun, setelah pemeriksaan, petugas medis menyatakan Perry sudah meninggal.
Sejauh ini, polisi tidak melihat ada tanda-tanda kekerasan di kasus kematian Perry. Meskipun demikian, mereka masih akan melanjutkan penyelidikan. Perry yang tahun lalu meluncurkan buku biografi berjudul Friends, Lovers, and the Big Terrible Thing antara lain menuliskan perjuangannya melawan kecanduan alkohol dan narkoba.
Ia pertama kali berusaha keluar dari lingkaran setan candu pada tahun 2001. Namun, jalannya tidak mulus karena berkali-kali ia bolak-balik memakai narkoba setelah beberapa bulan, bahkan beberapa tahun hidup bersih.
Tamparan terbesar, menurut Perry, ialah di tahun 2018 ketika ususnya bocor akibat pemakaian narkoba dan alkohol. Ia harus dirawat secara intensif di rumah sakit. ”Dokter bilang, kemungkinan saya bertahan hidup hanya 2 persen. Ketika saya berhasil sehat kembali, saya tahu saya harus berubah selamanya,” demikian tulis Perry di biografinya.
Dokter forensik, menurut berbagai media arus utama di AS, akan menyelidiki apakah Perry mengonsumsi alkohol dan narkoba sebelum ditemukan meninggal. Mereka juga akan memeriksa jika Perry memiliki masalah kesehatan, baik bawaan maupun akibat pengalaman dengan narkoba, yang bisa memengaruhi faktor risiko kematian di bak mandi.
Kematian di bak mandi
Ia bukan orang pertama yang ditemukan meninggal di kamar mandi. Pada 2022, penyanyi Aaron Carter (34) juga ditemukan meninggal di dalam bak mandi. Otopsi menunjukkan, Carter mengonsumsi obat-obat penenang dalam dosis besar sebelum ia meninggal.
Sementara aktris India, Sridevi, ditemukan meninggal di bak mandi sebuah hotel di Dubai pada 2018. Otopsi menemukan ada jejak minuman beralkohol di tubuhnya.
Jika merunut beberapa dekade sebelumnya, sejumlah orang terkenal yang ditemukan meninggal di bak mandi antara lain penyanyi Whitney Houston; vokalis band The Doors, Jim Morrison; dan aktris Marilyn Monroe. Terlepas di tubuh mereka ditemukan sisa-sisa zat adiktif, berbagai penelitian ilmiah mengatakan bahwa mandi berendam di bak memiliki risiko bahaya tersendiri.
Pemerintah Jepang di tahun 2012 melakukan penyelidikan setelah melihat data bahwa 14.000 penduduknya meninggal per tahun di dalam bak mandi. Mayoritas dari korban berumur di atas 60 tahun. Namun, mereka tetap menemukan risiko kematian ini juga mengancam individu berumur lebih muda.
Kajian dari Jepang ini dikutip The Telegraph edisi 30 April 2012. Penemuan Jepang ialah suhu rata-rata air mandi 41 derajat celsius. Bahkan, kajian itu ketika dilanjutkan hingga tahun 2017 menemukan jumlah rata-rata orang yang meninggal di bak mandi meningkat menjadi 19.000 orang per tahun.
Mayoritas kasus itu ternyata korban hilang kesadaran, kepalanya terkulai sehingga air membekap mulut dan lubang hidung. Kondisi ini menghalangi pernapasan dan berisiko air terhirup masuk ke rongga paru-paru.
Penyebab utama kematian adalah tenggelam akibat kehilangan kesedaran. Berendam dalam waktu lama di air panas bisa membuat kehilangan kesadaran. Sebab, tubuh mengeluarkan banyak keringat. Namun, karena berada di dalam air, orang tidak menyadari.
Lama-lama, mereka mengantuk dan kehilangan kesadaran sehingga tenggelam. Bagi orang dengan penyakit napas ataupun jantung, efek kehilangan kesadaran ini bisa lebih cepat terjadi. Begitu pula dengan orang-orang yang sebelum berendam mengonsumsi minuman beralkohol untuk santai-santai, apalagi bagi pengonsumsi alkohol dan narkoba dalam dosis tinggi.
Badan Kedokteran Forensik Nasional Swedia pada tahun 2018 juga mengeluarkan data periode 2007-2013. Terdapat 365 kasus kematian di bak mandi yang mencakup bak mandi konvensional (bathtub) dan bak air panas dengan mode pijat (jacuzzi).
Di AS, data spesifik mengenai kematian di bak mandi belum diterbitkan. Namun, merujuk data Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) Atlanta, Negara Bagian Georgia, pada 2015, setiap tahun ada 200.000 orang masuk rumah sakit akibat kedaruratan di bak mandi.
Sama seperti di Jepang, Swedia dan AS menyarankan agar orang-orang yang ingin bersantai di bak mandi minum air putih dulu supaya tidak dehidrasi. Sebaiknya, jangan mengonsumsi minuman beralkohol di dalam bak.
Anak-anak juga jangan pernah ditinggal sendirian di dalam bak karena terjadi kasus tenggelam walaupun air di bak hanya setinggi 5 sentimeter. Selain risiko tenggelam, juga ada risiko tergelincir dan membentur permukaan keras. (REUTERS/AP)