Irlandia Kukuhkan Peran di Panggung Diplomasi Global
Irlandia menikmati hasil kerja sama dengan sejumlah negara. Asia Pasifik menjadi salah satu kunci pertumbuhan Irlandia.
Oleh
MAHDI MUHAMMAD, DARI DUBLIN, IRLANDIA
·4 menit baca
DUBLIN, KOMPAS — Dunia internasional berhasil melewati pandemi Covid-19 berkat terciptanya kerja sama global yang erat. Irlandia turut berperan di dalamnya karena percaya kemajuan bersama bisa tercapai melalui dialog, kemitraan dan kepatuhan pada aturan, serta kesepakatan yang dicapai dengan cermat.
Ini menambah keyakinan bahwa peran Irlandia di kancah global tidak bisa dipandang sebelah mata. ”Saat menghadapi berbagai tantangan yang tidak pernah terjadi sebelumnya, Irlandia percaya yang dibutuhkan adalah keterhubungan, kerja sama, dan dialog. Irlandia percaya perlunya hubungan yang lebih erat dan keterlibatan yang lebih luas untuk membawa kebaikan bersama bagi dunia,” kata Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan Irlandia Tanaieste Michael Martin pada pembukaan KTT Global Irlandia 2023 di Dublin, Selasa (24/10/2023).
Martin mengatakan, sejak bergabung dengan Liga Bangsa-Bangsa—kini Perserikatan Bangsa-Bangsa—nilai-nilai hak asasi manusia, kesetaraan, dialog menjadi pemandu Irlandia dalam berhubungan dengan sesama negara. Nilai-nilai PBB dan sejumlah norma membantu Irlandia dalam bergaul dan bertindak dengan negara-negara mitra serta sahabatnya.
Martin menyebut, sebagai negara yang netral secara militer dalam sistem internasional, Irlandia mendukung multilateralisme, tatanan internasional yang berdasarkan aturan. Hal inilah yang memandu Irlandia menciptakan kestabilan dalam masyarakat dan lingkungannya serta mendorong perluasan bisnis yang berujung pada peningkatan kesejahteraan bersama.
Menyadari hal itu, Departemen Luar Negeri Irlandia berkeinginan terus memperkuat diplomasi global. Untuk itu, Martin mengumumkan 22 misi diplomatik baru di sejumlah negara, mulai dari Selandia Baru, Wales, Pakistan, Italia, dan Jerman. Ia juga mengumumkan perluasan jaringan Rumah Irlandia di New York dan London. Jaringan baru akan dibangun di Tokyo, Jepang, tahun depan untuk kawasan Asia Pasifik.
”Untuk melengkapinya, kami tengah menyusun strategi baru untuk Timur Tengah dan Afrika Utara berdasarkan strategi regional untuk Afrika, negara-negara Nordik, Amerika Utara dan Kanada, serta Amerika Latin dan Karibia,” kata Martin.
Ia menyatakan, Asia Pasifik menjadi salah satu kawasan yang memiliki arti khusus bagi Irlandia. Asia Pasifik memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi dan mewakili setengah populasi global. Irlandia berkomitmen dalam jangka panjang untuk membangun hubungan yang saling menguntungkan dengan kawasan tersebut.
Berdasarkan data Deplu Irlandia, pada periode 2008-2018, nilai perdagangan Irlandia dengan negara-negara di Asia Pasifik meningkat dua kali lipat, dari 23 miliar euro menjadi 56 miliar euro. Hanya dua tahun kemudian, nilai perdagangan Irlandia dengan kawasan meningkat menjadi 70 miliar euro.
”Berlandaskan fondasi ini, ambisi kami jelas bahwa perdagangan dua arah Irlandia dengan kawasan itu diproyeksi akan melampaui 100 miliar euro pada 2025,” kata Martin.
Sebagai kawasan yang dinamis dan cenderung stabil, Asia Pasifik yang memiliki enam dari 20 negara berperekonomian terbesar menjadi daya tarik bagi Irlandia. Martin menyebut China, Jepang, India, Korea Selatan, Australia, India, dan kawasan Asia Tenggara sebagai pasar yang sangat menarik untuk dijelajahi. Dalam pandangan Irlandia, Asia Tenggara merupakan perekonomian terbesar keenam di dunia dengan pasar gabungan mencapai 2,7 triliun dollar AS.
Leo Clancy, CEO Enterprise Ireland, mengatakan, Asia Pasifik menjadi salah satu kunci pertumbuhan Irlandia. Dalam bidang teknologi finansial, layanan yang diberikan oleh sejumlah perusahaan yang bermarkas di Irlandia menghasilkan pendapatan sekitar 234 juta euro pada 2022, naik 11 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan pendapatan juga dirasakan sejumlah perusahaan teknologi digital, yaitu 137 juta euro, naik 24 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Pentingnya pasar Asia Pasifik bagi Irlandia membuat pemerintah mengumumkan rencana kunjungan ke dua negara di kawasan, yaitu Korea Selatan dan China, pekan depan.
Pengurangan risiko
Martin mengatakan, meski terdapat pandangan yang mendorong decoupling dalam kerja sama ekonomi dengan China, Pemerintah Irlandia berpandangan sebaliknya. Irlandia memandang China sebagai mitra strategis yang berharga. ”Kebijakan kami sejalan dengan kebijakan Uni Eropa yang baru-baru ini dibingkai sebagai derisking (pengurangan risiko),” kata Martin.
Hubungan UE-China mengalami gejolak setelah invasi Rusia ke wilayah Ukraina. Berbeda pendekatan dengan AS, UE dan China masih terlibat dalam dialog pada berbagai sektor kerja sama. Meski tegang, ketergantungan UE pada produk-produk China membuat organisasi ekonomi regional itu harus menjaga hubungannya. Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen menyebutnya sebagai derisking, mengelola persaingan dengan mengurangi risiko.
Namun, beberapa tindakan UE dinilai mengganggu perekonomian China. Salah satunya adalah upaya penyelidikan dugaan subsidi Pemerintah China untuk produk kendaraan listrik berbasis baterainya. Subsidi itu memungkinkan industri otomotif China menjual produknya dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan produk kendaraan listrik Eropa. Tak hanya itu, kenaikan tarif 20 jenis baja dan produk baja antikarat China juga dinilai merusak harmoni hubungan ekonomi keduanya (Kompas.id, 13 Oktober 2023).
Martin menyatakan, meski ada dinamika antara UE dan China, Irlandia tetap akan berupaya melindungi kepentingan ekonominya. Secara simultan mereka juga akan tetap mengadvokasi nilai-nilai yang dianutnya, termasuk soal pemajuan hak asasi manusia.
Tahun 2021, nilai ekspor Irlandia ke China mencapai 14,2 miliar dollar AS. Nilai terbesar ekspor Irlandia adalah produk teknologi, yaitu sirkuit terintegrasi (integrated circuit) senilai hampir 8 miliar dollar AS. Layanan bisnis Irlandia juga memiliki nilai yang cukup besar, yakni 2,79 miliar dollar AS.