Jika banyak pasangan membuat foto pranikah (pre-wedding) berlatar pemandangan indah, tidak demikian halnya dengan pasangan asal Taiwan ini. Dalam balutan tuksedo dan gaun, mereka berpelukan di depan gunungan sampah.
Aktivis lingkungan Irish Hsueh dan tunangannya akan menyelenggarakan pernikahan yang ”ramah lingkungan” pada Januari tahun depan. Mereka meminta tamu undangan membawa kotak makanan sendiri untuk wadah makanan berlebih. Namun, sepertinya permintaan semacam itu tak selalu mempan.
Maka, mereka memutuskan pergi ke kota Puli di Nantou, sebelah selatan Taiwan, di mana terdapat gunungan sampah yang semakin tinggi setiap tahun. ”Jika ada tamu undangan yang tidak mau membawa kotak makanan, saya akan menunjukkan mereka foto ini dan berkata, ’Tidakkah kamu mau mempertimbangkannya?’,” ujar Hsueh, Sabtu (21/10/2023).
Ia mengira foto pranikah di depan gunungan sampah itu tidak akan menarik perhatian. Ternyata, fotonya mendapat perhatian besar di media sosial.
Sebenarnya Taiwan telah memiliki program daur ulang sampah sejak tahun 1987. Lebih dari 50 persen sampah rumah tangga melalui proses daur ulang, termasuk yang tertinggi di dunia. Akan tetapi, di Puli, menurut kepala petugas kebersihan setempat, Chen Chun-hung, sampah terus bertumpuk.
”Tahun 1980-an, (sampah) sekitar 20 ton sehari, sekarang sekitar 50 ton. Jumlah penduduk sebenarnya berkurang, tetapi jumlah sampah malah bertambah setiap tahun,” kata Chen. Ia memuji cara Hsueh dan pasangannya untuk menyadarkan masyarakat.
Sejak foto mereka viral, Hsueh mengatakan, teman dan kerabat mereka berjanji untuk berpikir ulang soal berapa sampah yang mereka hasilkan setiap hari. Hsueh gembira, fotonya setidaknya memicu perbincangan tentang kelestarian lingkungan. (AFP)
Baca juga: Pencari Jodoh Terhebat
Baca juga: Lamaran Mendadak Di Eiffel
Baca juga: Menggantung Bal Jerami Masih Berlaku di London