Pertama Kali dalam Sejarah AS, Ketua DPR Terguling dengan Voting
Untuk pertama kali dalam sejarah Amerika Serikat, ketua Dewan Perwakilan Rakyat digulingkan oleh para anggotanya.
Oleh
MAHDI MUHAMMAD, MUHAMMAD SAMSUL HADI
·5 menit baca
WASHINGTON, SELASA — Sejumlah politisi Partai Republik di Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat, Selasa (3/10/2023), bersama para anggota DPR dari Partai Demokrat menggulingkan Ketua DPR Kevin McCarthy melalui pemungutan suara atau voting. Di AS, baru pertama kali ini ketua DPR dilengserkan.
Dalam pemungutan suara, sebanyak 216 (berbanding 210) anggota DPR mendukung pelengseran McCarthy, politisi asal Partai Republik. Mereka adalah 208 anggota Partai Demokrat dan 8 anggota Partai Republik. Dengan hasil voting itu, kursi ketua DPR kini lowong.
Seusai voting, McCarthy mengatakan kepada wartawan, dirinya tidak akan mengajukan diri lagi sebagai ketua DPR. ”Saya memperjuangkan apa yang saya yakini. Saya percaya, saya bisa terus berjuang, tetapi mungkin dengan cara lain,” ujarnya.
Dengan situasi saat ini, DPR AS kemungkinan tidak akan memiliki ketua hingga setidaknya dalam sepekan ke depan. Sejumlah anggota Republikan mengungkapkan, mereka berencana bersidang, 10 Oktober mendatang, untuk membahas pengganti McCarthy. Votingnya dijadwalkan berlangsung, sehari kemudian.
Upaya penggulingan McCarthy dimotori rekan satu partai, Matt Gaetz. ”Kevin McCarthy adalah makhluk rawa-rawa. Dia naik ke tampuk kekuasaan dengan mengumpulkan pundi-pundi uang dan membagi-bagi uang itu untuk mendulang dukungan. Kami hentikan hal itu saat ini,” ujar Gaetz seusai voting.
Menanggapi penggulingan McCarthy, Gedung Putih menyatakan, pihaknya berharap segera ada pengganti ketua DPR. Dalam sistem dan hierarki politik AS, ketua DPR menempati urutan kedua—setelah wakil presiden—untuk menjalankan pemerintah jika presiden berhalangan.
Drama politik di Gedung Capitol, tempat Kongres AS bersidang, ini merupakan yang pertama kali dalam sejarah AS para anggota DPR menggulingkan ketuanya. BBC mencatat, upaya serupa terjadi terakhir pada 2015 saat DPR dipimpin John Boehner. Saat itu, upaya penggulingan Boehner gagal. Akhirnya Boehner mundur, dua bulan kemudian, setelah tak mampu menyatukan kaukusnya. Sebelum 2015, mosi untuk mengganti ketua DPR AS terjadi pada 1910.
”Saya memiliki cukup banyak dukungan anggota Partai Republik. Pada satu titik pekan depan, satu hal akan terjadi: Kevin McCarthy tidak akan menjadi ketua DPR atau dia akan menjadi ketua DPR yang bekerja untuk menyenangkan Partai Demokrat,” kata Gaetz di Capitol, sebelum voting, Senin (2/10/2023).
Gaetz mengatakan, dirinya menggalang dukungan untuk menggulingkan McCarthy karena ia dinilai mengkhianati partai setelah bersekutu dengan Partai Demokrat. Keduanya mengangkat perseteruan mereka di media sosial.
”Ayo,” tantang McCarthy di medsos. ”Baru saja (saya mulai),” balas Gaetz.
Kepada jurnalis, Gaetz mengatakan, dirinya mendukung orang kedua Partai Republik di DPR AS, Steve Scalise, yang juga pemimpin fraksi Republik, menjadi ketua DPR.
Partai Republik menguasai DPR dengan selisih suara tipis atas Partai Demokrat, yakni 221 berbanding 212. Butuh sedikitnya lima anggota Republik yang membelot dan seluruh anggota Demokrat memilih mencopot McCarthy agar upaya penggulingan itu berhasil.
Perseteruan lama
Ancaman Gaetz untuk mendongkel McCarthy dari jabatannya sudah dimulai sejak Januari 2023. Sejak awal Gaetz tidak setuju dengan keputusan partainya mendukung McCarthy menduduki jabatan ketua DPR. Saat itu Gaetz tidak mempunyai pilihan lain untuk menyepakati keputusan partai setelah 15 kali putaran pemungutan suara yang melelahkan selain menjadikan McCarthy sebagai ketua DPR.
Dalam pidatonya di DPR, Senin, Gaetz menuduh McCarthy membuat kesepakatan rahasia dengan Gedung Putih guna menyisipkan bantuan dana baru bagi Ukraina dalam undang-undang terpisah. Bersama 19 anggota Partai Republik lain, ia menilai McCarthy sangat bergantung kepada Partai Demokrat untuk meloloskan rancangan anggaran agar pemerintah federal terhindar dari penutupan (shutdown).
Adapun Gaetz dan sejumlah anggota Partai Republik menentang rancangan itu. Bob Good, anggota Partai Republik, yang sudah lama menginginkan McCarthy mundur, menyatakan bahwa kesepakatan McCarthy dengan Partai Demokrat akhir pekan lalu tanpa prioritas konservatif menjadi alasan dirinya akan memilih menggulingkan McCarthy.
McCarthy menyebut tindakan Gaetz dan para pendukungnya sebagai tindakan yang bisa mengganggu jalannya negara. ”Saya kira tindakan ini mengganggu negara dan fokus saya hanya ingin menyelesaikan pekerjaan kami,” ujarnya.
McCarthy juga menyebut, ada sekelompok orang tertentu yang ingin menggulingkan dirinya sejak awal. Ia tidak menyebut nama orang atau kelompok yang dimaksud.
Gaetz membantah bahwa tindakan yang dilakukannya dan didukung beberapa anggota Partai Republik telah menimbulkan kekacauan. ”Anda berbicara tentang kekacauan seolah-olah saya yang memaksakan beberapa suara dan mengajukan mosi. Kekacauan sesungguhnya terjadi ketika rakyat Amerika harus menjalani pengetatan anggaran yang akan terjadi jika kita terus mengalami defisit tahunan sebesar 2 triliun dollar AS,” kata Gaetz.
Seperti dikutip The New York Times, Gaetz menyatakan bahwa dirinya memiliki cukup dukungan dari anggota Partai Republik mendongkel McCarthy. Dia menyebut bahwa mosinya didukung Tim Burchett dari Tennessee, Eli Crane dan Andy Biggs dari Arizona, serta Bob Good dari Virginia.
Sebelum voting dilakukan, beberapa anggota DPR dari Partai Demokrat menyatakan, mereka menunggu arahan dari pemimpin Demokrat di DPR, Hakeem Jeffries.
Walau demikian, beberapa anggota Partai Demokrat yang mewakili distrik-distrik berhaluan moderat mengindikasikan bahwa sulit bagi mereka menghukum McCarthy karena ketua DPR itu telah bekerja keras mencegah terhentinya operasional pemerintah federal.
Namun, beberapa politisi Demokrat lainnya juga tidak bisa melupakan tindakan McCarthy melukai Demokrat, terutama ketika dia membuka peluang memakzulkan Presiden Joe Biden terkait dengan bisnis putranya, Hunter Biden.
Ann Kuster, pemimpin koalisi Demokrat Moderat di DPR AS, mengatakan, mendukung McCarthy adalah keputusan dan beban yang berat bagi partai. Ilhan Omar, politisi Demokrat lainnya, menyebut sikap McCarthy menolak mengambil tindakan mengatasi perubahan iklim dan soal hak aborsi bagi perempuan sebagai tindakan yang lebih didasari sikap pribadi dibandingkan konstituen, rakyat AS, dan konstitusi. (AP/REUTERS)