Wabah Demam Berdarah, 1.000 Orang Meninggal di Bangladesh
Bangladesh tengah dilanda wabah demam berdarah terparah. Pemerintah Bangladesh merilis 1.000 orang lebih meninggal tahun ini karena demam berdarah.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·3 menit baca
DHAKA, SENIN — Bangladesh tengah bertarung menghadapi wabah demam berdarah yang merebak sejak awal tahun. Lebih dari 1.000 orang di Bangladesh dilaporkan meninggal akibat virus demam berdarah dan dinilai sebagai wabah terparah yang pernah tercatat.
Data dari Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan (DGHS) Bangladesh yang disiarkan pada Minggu (1/10/2023) menyebutkan, jumlah pasien yang meninggal akibat demam berdarah sebanyak 1.006 orang. Angka kematian itu berasal dari 200.000 kasus yang terkonfirmasi. Sebanyak 112 anak berusia 15 tahun ke bawah, termasuk anak balita, meninggal.
Dilansir dari Anadolu, Senin (2/10/2023), pada hari Minggu sebanyak 2.882 pasien demam berdarah yang terkonfirmasi dirawat di rumah sakit-rumah sakit di seluruh negeri. Data dari DGHS menyebutkan, pada September 2023 terdapat 396 kematian dari 80.000 pasien yang dirawat di rumah sakit. Pada Agustus 2023 terdapat 342 kematian.
Sepanjang tahun 2023, dari total 206.288 kasus yang terkonfirmasi, sebanyak 195.925 pasien sudah pulih, menandai 95 persen tingkat kesembuhan. ”Ini peristiwa kesehatan yang masif, baik di Bangladesh ataupun di dunia,” kata mantan Direktur Pengendalian Penyakit pada Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Bangladesh Be-Nazir Ahmed, Senin.
Ini peristiwa kesehatan yang masif, baik di Bangladesh ataupun di dunia.
Menurut Ahmed, jumlah kematian akibat demam berdarah sepanjang tahun ini lebih tinggi dibandingkan dengan gabungan jumlah kematian setiap tahun sejak tahun 2000 atau sejak Bangladesh mulai mendata kasus demam berdarah. Angka kematian tahun ini bahkan jauh melampaui pada tahun 2022 yang sebanyak 281 kematian. Rumah sakit di Dhaka menghadapi masalah ketersediaan ruang perawatan lantaran begitu banyak pasien yang menderita demam tinggi, nyeri sendi, dan muntah.
Pasien demam berdarah dirawat di berbagai rumah sakit di seluruh negeri. Bangsal demam berdarah di rumah sakit besar di ibu kota Dhaka saat ini dipenuhi pasien. Mereka dirawat di dalam kelambu di bawah pengawasan sekaligus kekhawatiran anggota keluarga.
Demam berdarah merupakan penyakit endemik yang banyak ditemukan di wilayah tropis dan ditularkan oleh nyamuk. Gigitan nyamuk menyebabkan demam tinggi, sakit kepala, mual, muntah, dan nyeri otot. Di sejumlah kasus serius bahkan menimbulkan pendarahan yang menyebabkan kematian.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan bahwa demam berdarah dan penyakit lain yang disebabkan oleh virus yang ditularkan oleh nyamuk seperti chikungunya, demam kuning, dan zika menyebar lebih cepat dan lebih jauh akibat perubahan iklim.
Para ilmuwan mengaitkan wabah tahun ini dengan curah hujan yang tidak teratur dan suhu yang lebih panas selama musim hujan tahunan. Kombinasi itu menciptakan kondisi ideal bagi perkembangbiakan nyamuk.
Bangladesh telah mencatat terjadinya kasus demam berdarah sejak tahun 1960-an. Namun, wabah dengan gejala yang parah dan terkadang fatal mulai tercatat pada tahun 2000.
Sebagian besar kasus terjadi pada musim hujan, tepatnya Juli hingga September. Saat itulah sebagian besar curah hujan tahunan terjadi di Bangladesh, disertai banjir dan tanah longsor yang sesekali terjadi. Akan tetapi, rumah sakit di Bangladesh juga mulai menerima pasien demam berdarah selama musim dingin dalam beberapa tahun terakhir.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, pada September wabah ini ”memberikan tekanan besar pada sistem kesehatan” di Bangladesh. Direktur Peringatan dan Tanggap Darurat WHO Abdi Mahamud mengatakan, wabah itu adalah petunjuk mengenai ”bahaya akibat krisis iklim”.
Dia mengatakan, kombinasi beberapa faktor, termasuk perubahan iklim dan pola cuaca El Nino yang memanas tahun ini, mendukung merebaknya wabah demam berdarah yang parah di beberapa wilayah, seperti Bangladesh dan Amerika Selatan. Negara-negara di Afrika Sub-Sahara seperti Chad baru-baru ini juga melaporkan wabah demam berdarah. (AFP/REUTERS)