AS Akan Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS untuk Ukraina
Sistem rudal ATACMS akan membuat pasukan Ukraina mampu menghantam target-target milik Rusia jauh di belakang garis depan.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·3 menit baca
WASHINGTON, JUMAT — Sejumlah media Amerika Serikat melaporkan, Presiden Joe Biden berencana mengirimkan rudal jarak jauh canggih ATACMS bagi Ukraina. Rudal itu akan membantu Ukraina menghadapi perang melawan Rusia yang sedang berlangsung. Namun, baik Washington maupun Kyiv belum mengonfirmasi laporan media-media tersebut.
Laman BBC, Sabtu (23/9/2023), menyebutkan, media NBC News dan The Wall Street Journal (WSJ) mengutip tiga pejabat AS dan seorang anggota Kongres AS yang tidak disebutkan namanya. Mereka mengungkap, Biden mengatakan kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy bahwa Kyiv akan mendapat ”sejumlah kecil” sistem rudal taktis ATACMS. Kedua pemimpin negara bertemu di Gedung Putih, Kamis (21/9/2023).
WSJ melaporkan, persenjataan tersebut akan dikirimkan dalam beberapa pekan ke depan. Sementara The Washington Post mengutip sejumlah orang yang mengetahui pembahasan tersebut dan menyebutkan Ukraina akan mendapatkan ATACMS dengan bom kluster, bukan hanya hulu ledak tunggal. Rudal ATACMS memiliki jangkauan hingga 300 kilometer.
Merujuk laman Angkatan Darat AS, ATACMS dirancang untuk ”serangan jauh di dalam pasukan eselon kedua musuh”. Sistem ini bisa digunakan untuk menyerang komando dan pusat kendali, pertahanan udara dan logistik di belakang garis depan. Ini akan membuat pasukan Ukraina mampu menghantam target-target milik Rusia jauh di belakang garis depan.
Kantor berita Reuters, Jumat (22/9/2023), menyebutkan, Kyiv berulang kali meminta ATACMS kepada pemerintahan Biden untuk membantu mereka menyerang balik dan mengganggu jalur pasokan, pangkalan udara, serta jaringan kereta di wilayah yang diduduki Rusia. Meski demikian, Gedung Putih tidak mengungkap keputusan apa pun soal ATACMS saat kunjungan Zelenskyy. Dalam pertemuan itu, hanya diumumkan paket bantuan militer baru bagi Ukraina senilai 325 juta dollar AS.
Pemerintahan Biden awalnya enggan menyediakan bantuan persenjataan modern bagi Ukraina. Namun, sikap itu berubah secara dramatis dan Kyiv menerima sistem roket jarak jauh HIMARS serta rudal pertahanan udara Patriot. Tetap saja Biden masih ragu soal bantuan ATACMS karena khawatir rudal jenis itu akan membuat kontak langsung dengan Rusia lebih dekat.
Saat bertemu Zelenskyy, Biden meyakinkan bahwa AS akan tetap mendukung dengan kuat perang Ukraina untuk mengusir Rusia meskipun sejumlah anggota Kongres dari Republikan menentang pengiriman bantuan miliaran dollar AS lagi bagi Ukraina. Zelenskyy berterima kasih kepada Biden atas bantuan paket persenjataan dan menyebutkan ”ini yang benar-benar dibutuhkan tentara saat ini”.
Departemen Pertahanan AS atau Pentagon juga menolak mengomentari laporan NBC. Pentagon juga tidak mau menjelaskan apakah mereka menjanjikan ATACMS kepada Zelenskyy saat berada di Gedung Putih. ”Mengenai ATACMS, kami tidak punya pengumuman apa-apa,” sebut Pentagon.
Mengenai ATACMS, kami tidak punya pengumuman apa-apa.
Dalam kunjungan ke Ottawa, Kanada, Zelenskyy juga tidak menjawab secara langsung saat ditanya tentang laporan NBC. Akan tetapi, ia menyebut AS sebagai pemasok tunggal terbesar persenjataan untuk Ukraina. ”Kami mendiskusikan semua jenis senjata yang berbeda-beda, senjata dan artileri jarak jauh, roket artileri dengan kaliber 155 milimeter, serta sistem pertahanan udara,” kata Zelenskyy melalui penerjemah dalam konferensi pers.
”Kami berdiskusi dengan komprehensif dan (kami) bekerja bersama Amerika Serikat di berbagai level,” ucapnya.
Zelenskky bertemu Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau yang juga menjanjikan tambahan bantuan. Ia pun mengakhiri rangkaian lawatan untuk menggalang dukungan internasional. (REUTERS)