Di Nanning, Wapres Amin Serukan Penguatan Integrasi Ekonomi Kawasan
Pada ajang China-ASEAN Expo 2023 di Nanning, Republik Rakyat China, Wapres Amin menyerukan penguatan integrasi ekonomi kawasan yang saling menguntungkan.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO DARI NANNING, CHINA
·4 menit baca
NANNING, KOMPAS — Kerja sama ekonomi, perdagangan, dan investasi ASEAN dan China terus tumbuh positif di tengah pandemi dan berbagai tantangan global. Bahkan, ASEAN telah menjadi mitra dagang terbesar China sejak tahun 2020. Integrasi ekonomi kawasan yang saling menguntungkan mesti dikuatkan bersama.
”Integrasi ekonomi kawasan ini diharapkan mengatasi hambatan pencapaian potensi nyata perdagangan ASEAN-RRT dan mendorong perdagangan yang seimbang, inklusif, dan berkelanjutan,” kata Wakil Presiden Ma’ruf Amin di Nanning, Daerah Otonomi Guangxi, Republik Rakyat China, Minggu (17/9/2023).
Wapres Amin menuturkan hal ini saat memberikan sambutan pada pembukaan The 20th China-ASEAN Expo (CAEXPO) dan The 20th China-ASEAN Business Summit (CABIS) 2023 yang digelar di Nanning International Convention and Exhibition Center (NICEC).
Pada bagian awal sambutannya, Wapres Amin menuturkan, Indonesia baru saja selesai menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi Ke-43 ASEAN dan KTT lainnya. KTT tersebut berlangsung lancar dengan hasil yang baik. Wapres Amin pada kesempatan tersebut juga menyebutkan arti penting kolaborasi untuk pertumbuhan ekonomi. Kolaborasi ini termasuk antara ASEAN dan mitra strategis komprehensif, seperti China.
”Keketuaan Indonesia memilih tema ’ASEAN Matters: Epicentrum of Growth’. Tema yang sengaja dipilih untuk menjadikan kawasan kita sebagai pusat pertumbuhan ekonomi,” ujar Wapres Amin.
Menurut Wapres Amin, pelaksanaan CAEXPO dapat mendukung upaya ini. Implementasi Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) pun harus diperkuat. RCEP diyakini akan berkontribusi 187 miliar dollar AS pada produk domestik bruto kawasan. ”Selain itu, ASEAN dan Tiongkok tengah melakukan negosiasi upgrade ASEAN-China FTA 3.0 dengan fokus pada sektor baru, seperti ekonomi digital, ekonomi hijau, dan akses pasar bagi UMKM,” katanya.
Wapres Amin juga menilai penting dorongan interaksi dan jejaring antara pelaku bisnis ASEAN dan China. Untuk itulah, Indonesia hadir dalam CAEXPO tahun ini dalam bentuk Paviliun Komoditas dan Paviliun City of Charms. Paviliun Komoditas menampilkan berbagai produk unggulan, seperti makanan, minuman, mode, dan barang konsumer. Adapun di Paviliun City of Charms, Indonesia menampilkan potensi Kalimantan Tengah.
Saat membuka Paviliun City of Charm, Wapres Amin menuturkan, kehadiran Indonesia di CAEXPO 2023 merupakan kolaborasi antara komunitas bisnis, asosiasi, dan pemerintah daerah. ”Harapan saya, paviliun ini dapat menjadi jendela untuk showcase keunggulan dan potensi daerah di Indonesia serta mendorong kerja sama ekonomi tingkatan daerah antara ASEAN dan RRT,” ujar Wapres Amin.
Adapun ketika membuka Paviliun Komoditas, Wapres Amin mengharapkan paviliun tersebut semakin mengenalkan produk Indonesia kepada konsumen China. Selain itu juga membuka akses pasar melalui penjualan langsung ataupun kerja sama bisnis ke bisnis. ”Merupakan satu bukti lagi bahwa CAEXPO sebagai kolaborasi promosi perdagangan terus membawa hasil konkret dan positif bagi pebisnis Indonesia, ASEAN, dan Tiongkok,” kata Wapres Amin.
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI di China Djauhari Oratmangun dalam laporannya menuturkan, paviliun Indonesia diikuti lebih dari 80 booth yang menampilkan produk unggulan Indonesia, termasuk dari Kalteng.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Didi Sumedi mengatakan, paviliun Indonesia menempati area 2.150 meter persegi. Pameran ini terselenggara atas kerja Pemerintah Indonesia, yang dalam hal ini Kemendag, BUMN, dan swasta, serta Pemerintah Guangzhou yang menyediakan ruang. Didi menyampaikan, pameran yang akan diselenggarakan tiap tahun ini tidak cuma menyasar kancah ASEAN-China, tetapi juga global.
Sementara itu, Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo saat membacakan sambutan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran mengatakan, tahun ini Kalteng berkesempatan berpartisipasi dengan memanfaatkan peluang promosi potensi daerah di CAEXPO.
Paviliun Nasional Indonesia City of Charm dan Paviliun Komoditas di CAEXPO melibatkan industri pariwisata dan sanggar kesenian tari budaya. Selain itu juga pengusaha swasta di berbagai sektor komoditas unggulan, perajin, industri kecil menengah, serta UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah).
CAEXPO diharapkan menjadi sarana strategis untuk mengembangkan dan mempromosikan produk-produk unggulan potensial Kalteng di pasar luar negeri. Hal ini juga sebagai strategi untuk menembus pasar tersebut.
Berdasarkan data Perdagangan Luar Negeri Kalteng, sektor mineral dan batubara menempati urutan teratas bersama dengan kelapa sawit dan turunannya sebagai produk ekspor unggulan dalam lima tahun terakhir.
Kalteng dari tahun ke tahun selalu berkontribusi positif secara signifikan sebagai salah satu provinsi penyumbang devisa terbesar bagi negara. ”Hal tersebut dibuktikan dengan neraca perdagangan luar negeri Kalimantan Tengah dalam lima tahun terakhir selalu surplus, di atas 1,5 miliar dollar AS,” ujar Edy.