Selain di antara ASEAN dengan mitranya, konferensi dimanfaatkan sejumlah pihak untuk mencapai mufakat. Upaya itu dilakukan negara-negara yang selama ini terus menunjukkan permusuhan.
Oleh
KRIS MADA, LUKI AULIA
·3 menit baca
Rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi Ke-43 ASEAN di Jakarta pada 5-7 September berakhir. Selain di antara ASEAN dengan mitranya, konferensi dimanfaatkan sejumlah pihak untuk mencapai mufakat. Upaya itu dilakukan negara-negara yang selama ini terus menunjukkan permusuhan.
Kantor berita Xinhua melaporkan, Perdana Menteri China Li Qiang, antara lain, bertemu dengan PM Australia Anthony Albanese. Dalam laporan pada Kamis (7/9/2023) itu disebutkan, Li dan Albanese bertemu di sela-sela rangkaian pertemuan ASEAN dengan para mitranya. Beijing dan Canberra sama-sama mitra ASEAN sejak lama.
Li menyebutkan, hubungan stabil kedua negara sesuai kepentingan kedua bangsa. Beijing-Canberra terus berusaha meningkatkan hubungan kedua negara.
Hubungan Beijing-Canberra menegang beberapa tahun terakhir. China menuding Australia terus menggerus kepentingan nasional China. Sebagai balasan, Beijing memangkas impor aneka komoditas dari Canberra selama beberapa tahun terakhir.
Namun, di Jakarta, mereka mencoba mencari titik temu. ”Kami mengundang Anda ke Beijing tahun ini,” kata Li dalam pertemuan dengan Albanese. Ia menyebutkan, hubungan stabil kedua negara sesuai kepentingan kedua bangsa. Beijing-Canberra terus berusaha meningkatkan hubungan kedua negara.
Albanese mengaku menerima undangan itu. ”Saya mengatakan kepada PM Li, kita akan bekerja sama jika bisa dan berbeda pendapat jika harus (melakukan sesuai) panduan kepentingan nasional. Saya juga mengonfirmasi undangan dari Presiden Xi. Bahwa saya menerima undangan untuk mengunjungi China tahun ini,” katanya.
Jika jadi, Albanese akan menjadi PM pertama Australia yang menyambangi China sejak 2016. Ia menekankan, sebenarnya selama ini hubungan Australia-China relatif baik. Volume perdagangan kedua negara terus meningkat kecuali pada era pandemi Covid-19. Beijing marah karena Canberra mendesak penyelidikan internasional untuk membuktikan China sebagai asal virus.
Asia Timur
Tidak hanya dengan negara jauh, hubungan China dengan tetangga di Asia Timur juga tidak baik-baik saja. Dengan Jepang, ketegangan terbaru bersumber dari keputusan Tokyo membuang limbah PLTN Fukushima ke laut.
Di Jakarta, PM Jepang Fumio Kishida menyapa Li di sela rangkaian pertemuan ASEAN. Dalam perbincangan singkat itu, Kishida memaparkan alasan Jepang membuang limbah itu. Kementerian Luar Negeri China membenarkan perbincangan itu. Menurut Beijing, Li tetap mempertahankan posisi China dalam persoalan itu. Jepang seharusnya memenuhi semua kewajiban internasionalnya, berkonsultasi penuh dengan semua pemangku kepentingan, dan menangani masalah itu secara bertanggung jawab.
Li juga dilaporkan berbincang dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol. Menurut kantor berita Yonhap, Yoon akan mengusahakan pertemuan China, Jepang, Korsel. Kerja sama tiga negara Asia Timur itu penting untuk kestabilan kawasan. Pertemuan China-Jepang-Korsel sudah beberapa tahun tertunda. Penyebabnya karena ada sengketa Tokyo dengan Seoul dan Beijing. Yoon ingin pertemuan ketiga bangsa kawasan Asia Timur itu segera digelar kembali.
Yoon berharap, hubungan Beijing-Seoul tidak terhambat oleh isu nuklir Korea Utara. Ia mengajak Beijing berperan konstruktif dalam isu itu. Nuklir Korut dianggap Korsel sebagai isu terpenting. Sebab, isu itu berkait dengan keberadaan dan kelangsungan hidup bangsa Korsel.