Misteri Kematian Si Penjual Hot Dog
Bos Wagner, Yevgeny Prigozhin, dikabarkan termasuk penumpang yang tewas dalam kecelakaan pesawat di utara Moskwa. Ada apa sebenarnya?
Pesawat yang mengangkut para petinggi perusahaan tentara bayaran Rusia, Wagner, jatuh dan hancur di utara Moskwa, Rusia, Rabu (23/8/2023) petang waktu setempat. Dikabarkan, semua penumpang dan awak yang berjumlah sepuluh orang tewas.
Daftar korban tewas itu termasuk Yevgeny Prigozhin dan Dmitry Utkin. Keduanya adalah bos Wagner yang disebut- sebut menjadi dalang pembangkangan Wagner terhadap Kremlin pada 24 Juni 2023.
Insiden kecelakaan pesawat ini sontak menimbulkan berbagai pertanyaan dan spekulasi.
Insiden kecelakaan pesawat ini sontak menimbulkan berbagai pertanyaan dan spekulasi. Apakah pesawatnya jatuh karena kecelakaan atau sabotase? Kalau sabotase, apakah pesawatnya ditembak jatuh atau ada bom di pesawat?
Jika sabotase, siapa pelakunya? Atau adakah kemungkinan lainnya? Muncul pula pertanyaan, apakah Prigozhin yang dulu mengawali karier bisnisnya sebagai penjual hot dog di St Petersburg itu benar-benar mati?
Beberapa saat setelah kecelakaan pesawat terjadi, rekaman video wawancara Putin oleh stasiun televisi Pemerintah Rusia pada 2018 kembali diunggah ke sejumlah media sosial.
Kondrashov, wartawan yang mewawancarai Putin dalam video itu, bertanya, ”apakah Anda bisa memaafkan?” Putin menjawab, ”Ya”. Namun, Putin segera melanjutkan jawabannya, ”Tapi tidak semua.” ”Apa yang tidak bisa Anda maafkan,” tanya Kondrashov lagi. ”Pengkhianatan,” kata Putin dengan suara tegas dan tatapan mata tajam.
Baca juga : Bayang-bayang Persaingan Badan Intelijen Rusia dan Misteri Kecelakaan Prigozhin
Wawancara itu dilakukan di tengah hangatnya berita soal mantan agen dinas intelijen militer Uni Soviet (GRU), Sergei Skripal, yang nyaris tewas karena diracun di London, Inggris, pada 2018. Selama bekerja untuk GRU, Skripal memasok informasi ke badan intelijen Inggris, M16. Media Barat menuding Putin di balik peristiwa itu.
Beredarnya rekaman video dari tahun 2018 itu menjadi salah satu spekulasi terkait insiden jatuhnya pesawat yang ditumpangi Prigozhin. Kira-kira opini yang ingin dibentuk adalah bahwa Putin pula yang berada di balik insiden itu. Putin menyebut pembangkangan Wagner terhadap Kremlin pada 24 Juni 2023 sebagai pengkhianatan terhadap negara.
Investigasi
Otoritas penerbangan Rusia, Rosaviatsiya, menyebutkan, jet Embraer 135BJ Legacy 600 dengan nomor registrasi RA-02795 jatuh di utara Moskwa. Pesawat ini meninggalkan Bandar Udara Sheremetyevo di Moskwa dan menuju St Petersburg, kota tempat kantor pusat Wagner. Jet ini terdata sebagai salah satu pesawat yang kerap digunakan Wagner.
Pesawat lain, jet British Aerospace BAe 125-800B dengan nomor registrasi RA-02878, dilaporkan meninggalkan St Petersburg menuju Moskwa beberapa saat selepas Embraer terbang. Namun, pesawat BAe itu dilaporkan kembali ke landasan beberapa saat setelah terdengar kabar kecelakaan yang menimpa Embraer.
Media Rusia, Russia Today, mencuplik sejumlah video yang direkam di sekitar lokasi kecelakaan Embraer. Dalam video itu terlihat asap dari bagian belakang pesawat dan pesawat berputar-putar sambil terus turun. Belakangan, pesawat itu menghantam tanah dan hancur berkeping-keping.
Rosaviatsiya tidak menjelaskan apakah ada jenazah teridentifikasi sebagai Prigozhin atau Utkin.
Rosaviatsiya dan Kementerian Perhubungan Rusia menyebut, ada 10 orang dalam pesawat. Dalam daftar penumpang dan awak, tercantum nama Yevgeny Prigozhin, Dmitry Utkin, dan Valery Chekalov. Mereka dikenal sebagai petinggi utama Wagner.
Ada pula Sergey Propustin, Evgeny Makaryan, Alexander Totmin, dan Nikolay Matuseev yang dikenal sebagai pejabat Wagner. Sementara tiga nama lain merupakan awak pesawat.
Rosaviatsiya dan Kementerian Perhubungan Rusia menyebut, delapan jenazah yang hangus terbakar ditemukan di sekitar lokasi kecelakaan. Rosaviatsiya tidak menjelaskan apakah ada jenazah teridentifikasi sebagai Prigozhin atau Utkin.
Mengutip surat kabar Rusia, Kommersant, para ahli cenderung berpendapat, kecelakaan itu kemungkinan disebabkan oleh serangan rudal atau ledakan di pesawat, bukan karena kerusakan teknis atau kesalahan manusia. Fakta bahwa jet bisnis itu meledak di udara mendukung pendapat versi ini. Banyak lubang pada puing-puing pesawat yang mengindikasikan adanya serangan rudal permukaan ke udara.
Baca juga : Wagner Group, Tentara Bayaran yang Melawan Tuannya
Seorang pejabat di Departemen Investigasi Regional Barat dari Komite Investigasi Rusia mengatakan penyelidikan masih berlangsung. Kepada Kommersant, ia menyatakan bahwa sejauh ini belum ada bukti yang menunjukkan insiden itu disebabkan serangan teroris.
Penyelidikan teknis terhadap kecelakaan akan dilakukan oleh Komite Penerbangan Antar Negara Bagian. Sementara Badan Transportasi Udara Federal Rusia telah membentuk komisi untuk menyelidiki dokumen-dokumen yang berkaitan dengan persiapan prapenerbangan pesawat dan tindakan kru darat yang melayani pesawat tersebut.
"Laporan resmi berisi semua komentar yang diperlukan. Sekarang terserah pada penyelidik untuk mengambil tindakan," kata Alexander Yuschenko, anggota Duma Negara Rusia (majelis rendah parlemen) dan Kepala Biro Pers Partai Komunis Federasi Rusia, kepada Kommersant.
"Saya yakin tidak seorang pun boleh mengambil kesimpulan terburu-buru. Tim investigasi sedang bekerja dan gubernur (daerah) memegang kendali," kata Yaroslav Nilov, Wakil Ketua Faksi Duma Negara Partai Demokrat Liberal Rusia (LDPR), kepada surat kabar tersebut.
Saat ini, semuanya masih serba spekulasi. Apa yang sebenarnya terjadi masih misteri.
Wakil Ketua Duma Negara Vladislav Davankov, yang mewakili Partai Rakyat Baru, mengatakan, partainya akan menunggu temuan resmi penyelidikan sebelum memberikan komentar. Partai Rusia Bersatu juga tidak memberikan komentar, menyoroti perlunya menunggu hasil penyelidikan resmi atas insiden tersebut.
Saat ini, semuanya masih serba spekulasi. Apa yang sebenarnya terjadi masih misteri. (AFP/REUTERS)