Bayang-bayang Persaingan Badan Intelijen Rusia dan Misteri Kecelakaan Prigozhin
Meski menyebut nama komandan tentara bayaran, Yevgeny Prigozhin, ada dalam daftar penumpang pesawat yang jatuh itu, otoritas penerbangan Rusia tidak berkomentar, apakah ada jenazah yang teridentifikasi sebagai Prigozhin.
MOSKWA, KAMIS — Pesawat yang mengangkut para petinggi perusahaan tentara bayaran Rusia, Wagner, dilaporkan jatuh dan hancur di utara Moskwa, Rusia, Rabu (23/8/2023) petang waktu setempat. Sebelum kecelakaan itu, sebagian penumpang pesawat sudah beberapa kali dilaporkan tewas atau hilang.
Otoritas penerbangan Rusia, Rosaviatsiya, membenarkan jet Embraer 135BJ Legacy 600 dengan nomor registrasi RA-02795 jatuh di utara Moskwa. Pesawat ini meninggalkan Bandar Udara Sheremetyevo di Moskwa dan menuju St Petersburg, kota tempat kantor pusat Wagner.
Jet itu terdata sebagai salah satu pesawat yang kerap digunakan oleh Wagner. Pesawat lain, jet British Aerospace BAe 125-800B dengan nomor registrasi RA-02878, juga dilaporkan meninggalkan St Petersburg menuju Moskwa beberapa saat selepas Embraer terbang. Walakin, pesawat BAe itu dilaporkan kembali ke landasan beberapa saat setelah terdengar kabar kecelakaan yang menimpa Embraer.
Media Rusia, Russia Today, mencuplik sejumlah video yang direkam di sekitar lokasi kecelakaan Embraer. Dalam video itu terlihat asap dari bagian belakang pesawat dan pesawat berputar-putar sambil terus turun. Belakangan, pesawat itu menghantam tanah dan hancur berkeping-keping.
Baca juga: Wagner Group, Tentara Bayaran yang Melawan Tuannya
Rosaviatsiya dan Kementerian Perhubungan Rusia menyebut, ada 10 orang dalam pesawat. Dalam daftar penumpang dan awak, tercantum nama Yevgeny Prigozhin, Dmitry Utkin, dan Valery Chekalov. Mereka dikenal sebagai petinggi utama Wagner. Selain itu, ada juga Sergey Propustin, Evgeny Makaryan, Alexander Totmin, dan Nikolay Matuseev yang dikenal sebagai pejabat Wagner. Sementara tiga lain merupakan awak pesawat. Prigozhin memang kerap menumpang pesawat yang dilaporkan jatuh itu.
Rosaviatsiya dan Kementerian Perhubungan Rusia menyebut, delapan jenazah yang terbakar hangus ditemukan di sekitar lokasi kecelakaan. Rosaviatsiya tidak berkomentar, apakah ada jenazah yang teridentifikasi sebagai Prigozhin atau Utkin.
Persaingan intelijen
Utkin disebut-sebut sebagai pengendali asli Wagner. Sejak 2016, ia bolak-balik dikenai sanksi oleh Amerika Serikat dan sekutunya karena aktivitasnya di perusahaan Wagner. Ia terakhir kali terlihat di muka umum pada Desember 2016. Kala itu, ia hadir di Kremlin dan menjadi salah satu penerima penghargaan dari Presiden Rusia Vladimir Putin.
Baca juga: Kelompok Tentara Bayaran Wagner Bertempur demi Uang dan Putin
Kehadirannya di Kremlin mengejutkan dan membingungkan banyak orang. Pada 2015, keluarga Utkin melaporkan pria itu hilang. Kepolisian yang menerima laporan menduga ia telah tewas.
Rosaviatsiya, otoritas penerbangan Rusia, tidak berkomentar, apakah ada jenazah yang teridentifikasi sebagai Prigozhin atau Utkin di antara jenazah yang terbakar hangus di sekitar lokasi kecelakaan.
Utkin memang misterius. Bahkan, foto resmi terakhirnya adalah foto yang direkam kala Uni Soviet masih ada. Padahal, Uni Soviet bubar lebih dari 30 tahun lalu.
Foto itu diduga direkam kala ia masih menjadi agen Direktorat Intelijen Militer atau GRU. Sejak masa Perang Dingin, reputasi GRU menakutkan banyak pihak di luar Uni Soviet. Salah satu mantan agen GRU, Sergei Skripal, nyaris tewas karena diracun di London, Inggris, pada 2018. Selama bekerja di GRU, Skripal ternyata memasok informasi ke badan intelijen Inggris, M16.
Kewenangan GRU memang lebih banyak beroperasi di luar Uni Soviet dan Rusia. Sebaliknya, Badan Keamanan Federal (FSB) beraktivitas di dalam negeri. FSB merupakan salah satu kelanjutan dari badan sejenis pada era Uni Soviet, KGB. Selain FSB, KGB juga diteruskan antara lain oleh SVR, FSO, hingga GUSP. Putin pernah bekerja untuk KGB dan FSB.
Pendahulu SVR, Direktorat Pertama KGB, kerap kali bersaing dengan GRU. Sebaliknya FSB sejak lama sering bekerja sama dengan GRU. Meski demikian, tidak berarti hubungan FSB-GRU selalu mulus saja.
Pada November 2013, FSB menangkapi para pensiunan GRU dengan tuduhan membuat kelompok tentara bayaran ilegal. Utkin lolos dari penangkapan itu. Padahal, ia salah satu pensiunan GRU yang mengoperasikan kelompok tentara bayaran.
Baca juga: Teka-teki soal Relasi Putin-Prigozhin
Sebelum disebut mendirikan Wagner pada 2013, Utkin bergabung dengan Moran Security. Perusahaan ini menyediakan pengawalan berbagai ladang dan kilang minyak di sejumlah negara. Utkin, antara lain, bertugas di Suriah pada awal masa perang saudara di negara itu. Ia di sana bersama kelompok Slavanic, salah satu unit di Moran Security.
Berdirinya Wagner
Atas alasan yang tidak pernah terungkap sampai sekarang, pasukan Utkin pernah dikepung pasukan lain. Utkin dan rekannya berada di lokasi itu, antara lain, atas informasi dari FSB.
Selepas dari Moran, Utkin disebut mendirikan Wagner. Ia menamai perusahaan itu sesuai nama sandi yang dipakainya selama masih menjadi agen GRU. Nama itu juga sesuai komposer yang dikaguminya, Richard Wagner. Karya-karya Wagner dilaporkan juga amat dikagumi Adolf Hitler dan para anggota Nazi.
Media Jerman, Der Spiegel, pernah melaporkan Wagner bentukan Utkin mendapatkan kontrak jutaan dollar AS per tahun. Sumber dananya terlacak sampai ke GRU. Selain mengerahkan tentara bayaran, Wagner mengelola unit pasukan siber. Tugas mereka mencuit dan mengunggah aneka hal di media sosial.
Berbeda dengan SVR atau FSB, GRU tidak melapor ke Presiden Rusia. GRU melapor ke markas besar tentara Rusia. Sementara Wagner lebih dekat ke GRU dibandingkan FSB apalagi SVR. Meski demikian, tidak berarti Wagner dimusuhi oleh Pemerintah Rusia.
Moskwa memakai Wagner di Suriah dan Ukraina. Di sejumlah negara lain, Wagner juga dipakai Moskwa. Dananya, seperti pernah dilaporkan Der Spiegel, berasal dari GRU.
Dendam Putin
Sayangnya, Wagner menjadi besar kepala dan lalu memberontak beberapa bulan lalu. Pasukan Wagner bergerak dari Ukraina menuju Rusia. Bahkan, pasukan itu dipersiapkan menuju ibu kota Moskwa sebelum mendadak berhenti. Utkin disebut-sebut menjadi penggerak utama manuver itu. Sementara Prigozhin hanya menjadi tameng. Putin dilaporkan murka.
Baca juga: Putin Beri Tiga Pilihan untuk Wagner
Presiden Belarus Alexander Lukashenko memediasi Wagner dan Putin. Kepada Prigozhin, Lukashenko dilaporkan memperingatkan, Wagner akan dilumat Putin jika berani terus bergerak ke Moskwa.
Mediasi Lukashenko berhasil. Wagner setuju menghentikan manuvernya. Prigozhin, sejumlah petinggi, dan sebagian anggota Wagner menuju Belarus. Mereka di sana beberapa waktu sampai Prigozhin terekam berada di St Petersburg. Ia di kota itu kala Putin menjamu sejumlah pemimpin Afrika. Sebagian tamu Putin terlihat berfoto dengan Prigozhin.
Baca juga: Cerita Lukashenko soal Pemicu Wagner Berontak dan Kemurkaan Putin pada Prigozhin
Pekan lalu, Prigozhin dilaporkan berada di Afrika. Ia mengumumkan, Wagner akan beroperasi di Afrika dan mengharumkan nama Rusia di benua itu.
Sejumlah pihak menyebut, Moskwa menginginkan, mantan Wakil Kepala GRU Kolonel Jenderal Andrey Averyanov memimpin operasi di Afrika. Prigozhin tidak setuju. Selain Averyanov, ada pula Sergey Akseyanov, Pemimpin Republik Crimea sejak 2014. Akseyanov batal menjadi tentara Uni Soviet karena negara itu keburu bubar sebelum ia lulus sekolah perwira.
Akseyanov disebut memimpin sebagian unit pasukan bayaran Rusia di Afrika. Sikap Prigozhin terhadap Akseyanov sama dengan terhadap Averyanov, tidak suka dan menolak.
Namun, kekuatan Prigozhin dan Wagner terus memudar. Salah satu tokoh yang disebut dekat dengan Wagner, Jenderal Sergei Surovikin, dibebastugaskan. Dalam berbagai kesempatan, Prigozhin mengungkap dukungan agar Surovikin menjadi panglima angkatan bersenjata atau menteri pertahanan Rusia. Surovikin juga disebut sebagai salah satu penasihat utama Wagner.
Baca juga: Keberadaan Jenderal Rusia Semakin Misterius
Keberadaan Surovikin tidak diketahui selepas pemberontakan Wagner. Pada Rabu (23/8/2023) siang waktu Moskwa, merebak kabar ia diberhentikan dari jabatan Kepala Staf Angkatan Antariksa Rusia. Beberapa jam kemudian, jet Embraer Wagner dilaporkan mengalami kecelakaan di Tver, utara Moskwa. (AFP/REUTERS)