Peringatan 78 Tahun Bom Nagasaki Pindah ke Dalam Ruangan Akibat Khanun
Risiko curah hujan tinggi yang bisa mengakibatkan banjir dan tanah longsor memaksa peringatan 78 tahun bom atom Nagasaki dipindah ke dalam ruang. Ini baru pertama kali dilakukan sejak 1956.
Nagasaki, Senin - Topan Khanun menewaskan dua orang, melukai lebih dari 100 orang, dan memutus aliran listrik rumah ratusan ribu orang di Okinawa, pekan lalu. Setelah Okinawa, Khanun berpindah ke Taiwan lalu kembali lagi ke arah Okinawa dan diperkirakan akan menerjang wilayah Pulau Kyushu pada hari Selasa dan Rabu sebelum akhirnya nanti membelok ke arah Korea Selatan. Kabar buruknya, Khanun akan membawa curah hujan yang tinggi hingga hujan akan lebat dan meningkatkan risiko bencana.
Karena pertimbangan ini, acara puncak peringatan 78 tahun Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Nagasaki tahun 1945 terpaksa diadakan di dalam ruangan Pusat Konvensi Dejime Messe Nagasaki. Ini pertama kalinya acara ini diadakan di dalam ruangan sejak 1956.
Baca juga: Senjata Nuklir yang Mengancam Sewaktu-waktu
Peringatan bom atom di Nagasaki, salah satu kota di Pulau Kyushu, yang diadakan setiap tahun dijadwalkan akan diadakan, Rabu (9/8/2023). Biasanya, acara itu diadakan di luar ruang di Taman Perdamaian dengan dihadiri para pejabat dan ribuan tamu, termasuk para korban yang selamat dari pengeboman AS, 9 Agustus 1945.
Harian the Japan Times, Senin, menyebutkan Badan Meteorologi Jepang menjelaskan posisi Khanun pada, Senin sore, sudah sampai di Pulau Amami Oshima, sekitar 350 kilometer selatan Kyushu. Kecepatannya mencapai 144 kilometer per jam. Sifat topan yang bergerak lambat bisa berarti curah hujan yang berkepanjangan dan berisiko bencana banjir dan tanah longsor.
Karena ancaman Khanun itu pula, Walikota Nagasaki Suzuki Shiro kepada NHK mengatakan acaranya hanya akan dihadiri oleh penyelenggara. Sementara Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan duta besar asing di Jepang tidak akan ikut hadir. Jika kondisi cuaca memburuk, kemungkinan besar acara itu juga akan dibatalkan. Jika dibatalkan, ini pertama kalinya tidak ada acara peringatan pengeboman AS di Nagasaki. “Memastikan keselamatan masyarakat menjadi prioritas utama,” ujarnya.
Antisipasi
Selain itu, untuk mengantisipasi dampak Khanun, seluruh jadwal penerbangan dibatalkan dan jadwal kereta peluru di Kyushu ditangguhkan sebagian. Maskapai Japan Airlines sudah membatalkan 132 penerbangan. Maskapai penerbangan ANA juga membatalkan penerbangan antara Kagoshima di selatan Kyushu dan ibu kota Tokyo.
Kereta peluru Shinkansen juga ditangguhkan sebagian rute selatannya. Sementara banyak kereta komuter dan ekspres lokal lainnya dibatalkan. Pabrik-pabrik juga ditutup.
Baca juga: Pagi di Nagasaki, 75 Tahun Silam
“Harap waspada terhadap tanah longsor, banjir di dataran rendah, dan peningkatan serta tumpahan air di sungai, badai, dan gelombang tinggi di laut,” begitu peringatan Badan Meteorologi Jepang dalam situs webnya.
Pada 6 Agustus 1945, AS menjatuhkan bom atom di Hiroshima. Tiga hari kemudian, Nagasaki yang menjadi korban. Bom atom pertama di dunia ini masih tetap membekas di ingatan semua orang yang hidup pada saat itu dan sering disebut sebagai pengingat akan konsekuensi bencana dari persenjataan nuklir. Selama 78 tahun terakhir, pemerintah Jepang beserta Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mempromosikan dunia yang bebas nuklir. Namun, untuk menggapai tujuan itu tidak mudah.
Menurut Kishida, itu sebagian gara-gara serangan Rusia ke Ukraina. “Sebagai satu-satunya negara yang mengalami kengerian dan kehancuran akibat nuklir yang digunakan dalam perang, Jepang akan terus tanpa lelah berupaya mewujudkan perlucutan senjata nuklir. Upaya ini makin sulit karena terjadinya perpecahan dalam komunitas internasional dalam perlucutan senjata nuklir dan ancaman nuklir yang dibuat Rusia,” kata Kishida dalam upacara peringatan bom atom di Hiroshima, Minggu.
Baca juga: Jepang Pun Gagal Belajar dari Hiroshima
Karena situasi seperti itu, kata Kishida, maka sangat penting bagi dunia untuk menghidupkan kembali momentum internasional menuju realisasi dunia tanpa senjata nuklir. Sejak invasi Rusia ke Ukraina, para pejabat Kremlin, dalam retorika dan tindakan mereka, berusaha menggunakan ancaman serangan nuklir untuk menakut-nakuti negara-negara Barat agar menghentikan bantuan mereka ke Ukraina.
Pada Februari lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin menangguhkan partisipasi Rusia dalam perjanjian nonproliferasi nuklir START Baru, perjanjian kontrol senjata terakhir yang tersisa antara AS dan Rusia. Dalam beberapa pekan terakhir, Putin juga mengklaim telah memindahkan senjata nuklir ke sekutu Rusia dan tetangganya, Belarusia.
Kecemasan tentang eskalasi nuklir dapat dirasakan di Hiroshima, saat upacara peringatan perdamaian yang mengampanyekan perdamaian dunia dan menghidupkan kembali ingatan para korban pengeboman. Walikota Hiroshima, Kazumi Matsui, mengatakan para pemimpin dunia harus menghadapi kenyataan bahwa ancaman nuklir yang disuarakan negara-negara tertentu menggagalkan upaya pencegahan nuklir.
Seakan dunia tidak kapok dengan pengeboman Hiroshima dan Nagasaki. Lebih dari 100.000 orang tewas akibat bom atom di Hiroshima dan sedikitnya 70.000 orang tewas di Nagasaki.
Peringatan
Menjelang matahari terbit, Minggu, di lokasi tugu peringatan korban pengeboman Hiroshima, warga menyalakan lilin, membakar dupa, dan berdoa. Pada pukul 8:15 pagi, tepat waktu ketika bom atom dilepaskan di Hiroshima 78 tahun lalu, sebuah bel berbunyi dan diikuti dengan satu menit hening.
Sekitar 50.000 orang, termasuk mereka yang selamat dari pengeboman ikut serta dalam upacara itu. Selama upacara, Kishida dan yang lainnya meletakkan bunga di Taman Peringatan Perdamaian dan mendedikasikan daftar yang berisi nama-nama korban pengeboman.
Baca juga: Penyintas Memupuk Harapan Pelucutan Senjata Nuklir
Film “Oppenheimer” karya Christopher Nolan, film biografi tentang J Robert Oppenheimer, ilmuwan yang memimpin Proyek Manhattan, proyek rahasia AS untuk mengembangkan bom atom selama Perang Dunia II membawa perhatian dunia ke sejarah pengeboman Hiroshima dan Nagasaki lagi. Kishida menegaskan apa yang terjadi di Hiroshima dan Nagasaki jangan sampai terulang kembali. “Jepang akan terus mengadvokasi perlucutan senjata nuklir,” ujarnya. (REUTERS/AFP)