Rusia telah menyatakan sebagian perairan internasional Laut Hitam tidak aman bagi navigasi. NATO membalas dengan peningkatan patroli maritim.
Oleh
FRANSISCA ROMANA
·3 menit baca
BRUSSELS, KAMIS — Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO meningkatkan pengawasan di kawasan Laut Hitam menyusul keluarnya Rusia dari Inisiatif Biji-bijian Laut Hitam. NATO juga mengkritik peringatan Rusia bahwa sebagian perairan internasional Laut Hitam untuk sementara tidak aman bagi navigasi.
”NATO dan para sekutu meningkatkan pengawasan dan pemantauan di kawasan Laut Hitam, termasuk dengan pesawat patroli maritim dan pesawat nirawak,” sebut pernyataan NATO yang dikeluarkan pada Rabu (26/7/2023).
Pernyataan tersebut dikeluarkan setelah pertemuan Dewan NATO-Ukraina. Badan tersebut dibentuk awal bulan ini untuk mengoordinasikan antara aliansi militer Barat dan Kyiv.
Pekan lalu, Rusia menghentikan kesepakatan terobosan di masa perang yang memungkinkan aliran biji-bijian dari Ukraina ke negara-negara di Afrika, Timur Tengah, dan Asia, yang dikenal sebagai Inisiatif Biji-bijian Laut Hitam (Black Sea Grain Initiative/BSGI). Di negara-negara tersebut, banyak daerah mengalami kerawanan pangan atau berpotensi terdorong ke jurang kemiskinan jika harga-harga pangan naik. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan, BSGI akan ditangguhkan hingga tuntutan Rusia untuk mengeluarkan bahan pangan dan pupuk ke pasar dunia dipenuhi.
”NATO dan Ukraina mengecam keras keputusan Rusia untuk mundur dari kesepakatan Laut Hitam dan langkahnya yang sengaja menghentikan ekspor pertanian Ukraina yang diharapkan ratusan juta orang di seluruh dunia,” sebut NATO.
Penangguhan BSGI menandai akhir dari kesepakatan yang dijembatani Turki pada tahun lalu untuk mengizinkan pengiriman bahan pangan dari kawasan Laut Hitam setelah invasi Rusia ke Ukraina memperburuk krisis pangan global. Inisiatif ini membantu mengurangi meroketnya harga gandum, minyak sayur, dan komoditas pangan global lainnya. Baik Rusia maupun Ukraina merupakan pemasok global gandum, jelai, minyak biji bunga matahari, dan bahan pangan lain yang diandalkan negara-negara berkembang.
Ancaman navigasi
Pernyataan NATO juga mencakup kritik atas peringatan Rusia bahwa perairan internasional Laut Hitam tidak aman bagi navigasi. Rusia menyebut, kapal-kapal yang menuju pelabuhan-pelabuhan Ukraina di Laut Hitam akan dianggap sebagai kapal pengangkut kargo militer.
”NATO menilai bahwa area peringatan Rusia yang baru di Laut Hitam, di dalam zona ekonomi eksklusif Bulgaria, menciptakan risiko miskalkulasi dan eskalasi, begitu pula hambatan serius bagi kebebasan navigasi,” demikian pernyataan NATO. Bulgaria merupakan anggota NATO.
NATO tak luput mengecam serangan-serangan terbaru Rusia ke wilayah Odesa, Mykolaiv, dan kota-kota pelabuhan Ukraina lainnya. Salah satu serangan menyasar fasilitas lumbung gandum di kota pelabuhan Reni di tepi Sungai Danube, tak jauh dari perbatasan dengan Romania, anggota NATO.
”Kami senantiasa siap mempertahankan setiap jengkal teritori NATO dari serangan apa pun,” kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyambut baik pernyataan Dewan NATO-Ukraina tersebut. ”Dibentuk hanya dua pekan lalu di Vilnius, Dewan telah membuktikan diri sebagai mekanisme yang efektif untuk konsultasi krisis,” unggah Zelenskyy dalam platform X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
Ia menambahkan, Ukraina akan terus memenuhi kewajiban dalam menyediakan keamanan pangan global. Tak lupa ia menyinggung soal keinginan Ukraina untuk selekasnya menjadi anggota NATO.
Dewan NATO-Ukraina dibentuk saat konferensi tingkat tinggi NATO di Lituania. Ketika itu para anggota menawari Kyiv amunisi dan senjata. Namun, mereka belum bisa mempertimbangkan keanggotaan Ukraina kala negara itu masih berperang. (AP/REUTERS)