logo Kompas.id
InternasionalIndonesia Menggugat
Iklan

Indonesia Menggugat

Di era Joko Widodo, diplomasi Indonesia lebih pragmatis. Sembari tetap menjalankan tiga peran negara menengah, Indonesia semakin kerap menunjukkan ketegasan pada berbagai negara.

Oleh
KRIS MADA
· 5 menit baca
Tumpukan nikel yang diolah oleh pabrik pengolahan dan pemurnian atau smelter berbasis nikel milik PT Virtue Dragon Nickel Industry di Konawe, Sulawesi Tenggara, Senin (25/2/2019). Indonesia melarang bijih nikel diekspor. Indonesia mau nikel dan aneka sumber daya alam diolah dulu sebelum diekspor.
KOMPAS/ELSA EMIRIA LEBA

Tumpukan nikel yang diolah oleh pabrik pengolahan dan pemurnian atau smelter berbasis nikel milik PT Virtue Dragon Nickel Industry di Konawe, Sulawesi Tenggara, Senin (25/2/2019). Indonesia melarang bijih nikel diekspor. Indonesia mau nikel dan aneka sumber daya alam diolah dulu sebelum diekspor.

Sudah 20 tahun Indonesia menegaskan diri sebagai kekuatan menengah di tatanan global. Dari memainkan tiga peran utama kekuatan menengah, Indonesia kini semakin agresif dalam praktik diplomasi. Dalam kadar berbeda, para diplomat dan pejabat Indonesia semakin keras menunjukkan sikap dan kepentingan Indonesia di panggung internasional.

Sikap teguh Indonesia ditunjukkan kepada semua negara atau kumpulan negara besar. ”Indonesia telah memainkan peran penting dalam dinamika saat ini. Kontribusi Indonesia diperlukan dalam upaya membuat keadaan lebih baik,” kata Duta Besar Uni Eropa (UE) di Jakarta Vincent Piket, Rabu (26/7/2023).

Editor:
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000