Sebulan Tak Terlihat, Menlu China Qin Gang Dicopot, Digantikan Wang Yi
Setelah sebulan diliputi misteri tentang keberadaannya, Menteri Luar Negeri China Qin Gang resmi dicopot. Ia digantikan oleh pendahulunya, Wang Yi.
Oleh
MUHAMMAD SAMSUL HADI
·4 menit baca
AP/POOL PHOTO/SUO TAKEKUMA
Menteri Luar Negeri China Qin Gang saat menghadiri konferensi pers bersama Menlu Jerman Annalena Baerbock di Wisma Tamu Negara Diaoyutai di Beijing, China, 14 April 2023. Qin dicopot dari jabatan menlu, Selasa (25/7/2023).
BEIJING, SELASA — China mencopot Menteri Luar Negeri Qin Gang, yang baru kurang dari tujuh bulan menjabat, dan menggantinya dengan Direktur Komisi Pusat Kebijakan Luar Negeri Partai Komunis China Wang Yi. Keputusan ini diumumkan melalui media pemerintah, Selasa (25/7/2023), di tengah semakin santernya berbagai rumor terkait nasib Qin.
”Badan legislatif tertinggi memutuskan menunjuk Wang Yi sebagai menteri luar negeri... saat bersidang hari Selasa,” tulis kantor berita Xinhua, merujuk pada Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional (NPC). ”Qin Gang dicopot dari jabatannya sebagai menteri luar negeri.”
Laporan Xinhua tidak menyebut alasan pencopotan Qin. Kementerian Luar Negeri China tidak memberikan respons saat diminta komentar mengenai alasan pergantian menlu tersebut.
Presiden China Xi Jinping—yang selama ini diketahui dekat dengan Qin—telah menandatangani keputusan tersebut. Media South China Morning Post melaporkan, keputusan mencopot Qin dibuat pada rapat khusus NPC, sehari setelah Politburo bersidang, Senin.
Qin (57) diangkat menjadi menlu pada akhir Desember 2022 setelah kurang dari 1,5 tahun menjabat duta besar China untuk AS. Ia tidak terlihat di depan publik sejak 25 Juni lalu. Waktu itu, ia terlihat masih menemui beberapa diplomat yang melawat ke Beijing, termasuk Wakil Menlu Rusia Andrey Rudenko.
Qin juga tidak hadir pada pertemuan para menlu ASEAN (AMM) dan pertemuan terkait yang dihadiri para menlu negara-negara mitra ASEAN di Jakarta, 11-14 Juli lalu. Posisinya dalam forum diplomatik itu digantikan Wang (69).
AFP/ADEK BERRY
Wang Yi (kiri), Direktur Komisi Pusat Kebijakan Luar Negeri Partai Komunis China, menggelar pertemuan trilateral dengan Menlu Retno Marsudi dan Menlu Rusia Sergey Lavrov (kanan) di sela pertemuan para menlu ASEAN (AMM) di Jakarta, 12 Juli 2023. Wang menggantikan posisi Menlu Qin Gang dalam berbagai pertemuan diplomatik selama AMM itu.
Pergantian salah satu posisi terpenting dalam ujung tombak diplomasi China ini terjadi di tengah ketegangan negara itu dengan rival superpower, Amerika Serikat. Kedua negara bersaing sengit di banyak front, termasuk dalam isu perang di Ukraina, hubungan dengan Rusia, perdagangan, persaingan teknologi, dan isu Taiwan.
Beijing melukiskan hubungan dengan Washington saat ini berada di titik terendah sejak kedua negara menjalin hubungan diplomatik.
Ditutup rapat
Di tengah ketegangan tersebut, beberapa pejabat tinggi AS berkunjung ke Beijing, termasuk Menlu AS Antony Blinken. Dalam kunjungannya pada pertengahan Juni lalu, Blinken masih ditemui Qin. Namun, setelah menjamu sejumlah pejabat negara mitra, yakni Sri Lanka, Rusia, dan Vietnam, pada 25 Juni, Qin tidak terlihat di hadapan publik.
Selama sebulan terakhir, Beijing menutup mulut rapat-rapat seputar nasib Qin. Dalam konferensi pers, Selasa kemarin pun, saat berulang kali ditanya mengenai Qin, jubir Kementerian Luar Negeri China Mao Ning menyatakan ”tidak mempunyai informasi” untuk disampaikan tentang Qin. Mao menegaskan, ”Aktivitas diplomatik China berjalan normal.”
Dalam kesempatan sebelumnya, Kemenlu China menyebut ”alasan kesehatan” sebagai penyebab absennya Qin. Di tengah ketidakjelasan soal Qin, berbagai rumor terkait Qin betebaran di berbagai laman daring. Sebagian rumor itu, antara lain, menyebutkan bahwa Qin disebutkan tengah diperiksa terkait dugaan afair dengan seorang penyiar televisi.
AFP/POOL/LEAH MILLIS
Menteri Luar Negeri China Qin Gang (kanan) berjalan bersama Menlu AS Antony Blinken menjelang pertemuan keduanya di Wisma Tamu Negara Diaoyutai di Beijing, China, 18 Juni 2023.
Berasal dari kota Tianjing, wilayah timur laut China, Qin dikenal sebagai salah satu orang kepercayaan Presiden Xi Jinping. Kala menjabat kepala protokol Kemenlu China, ia berhubungan erat dengan Xi. Ia bertugas mengatur berbagai pertemuan Xi dengan para pemimpin negara lain.
Berkat hubungan tersebut, Qin mendapat kepercayaan besar dari Xi, berpuncak pada saat ia menduduki jabatan menlu, Desember 2022, menggantikan Wang. Wang kemudian dipromosikan menjabat Direktur Komisi Pusat Kebijakan Luar Negeri Partai Komunis China.
Karier melesat
Qin menjadi salah satu menlu termuda China. Perjalanan kariernya terbilang melesat. Ia dua kali dipercaya menjadi jubir kemenlu antara 2006 dan 2014 serta menjabat kepala protokol pada 2014-2018. Qin dikirim ke Washington menjadi dubes China untuk AS pada Juli 2021.
Berselang kurang dari 1,5 tahun, ia dipromosikan menjadi menlu, menyisihkan beberapa kandidat yang lebih berpengalaman. Dikenal lancar berbahasa Inggris, saat bertugas di Washington, Qin mudah dijumpai dalam acara-acara publik dan wawancara dengan media untuk menjelaskan serta mempertahankan posisi dan kebijakan politik luar negeri China.
Qin Gang menjadi salah satu menlu termuda China. Berkat kedekatannya dengan Presiden Xi Jinping, perjalanan kariernya terbilang melesat.
Dalam konferensi pers resmi perdananya sebagai menlu, yang dihadiri Kompas, di Beijing, 7 Maret 2022, Qin berkali-kali menyindir keras langkah konfrontatif yang diambil AS terhadap China. Ia menilai relasi AS dan China makin menyimpang dari jalur rasional.
”Jika AS tidak segera menginjak rem, tidak ada rambu-rambu apa pun yang bisa mencegah situasi saat ini keluar dari jalur, sudah pasti akan terjadi konflik dan konfrontasi. Lantas, siapa yang nantinya akan menanggung konsekuensi malapetaka yang hebat itu?” kata Qin kala itu.
KOMPAS/AGNES THEODORA
Menteri Luar Negeri China yang baru, Qin Gang (melambaikan tangan), memberikan konferensi pers pertamanya sebagai menlu di Beijing, China, 7 Maret 2023.
Peluang ke depan
Kabar pencopotan Qin dan penunjukan kembali Wang menjadi topik tren di media sosial China, Weibo, Selasa malam. ”Wang Yi adalah seorang veteran dalam diplomasi China dan ia sangat dipercaya oleh seluruh negeri ini,” kata Hu Xijin, komentator terkemuka di media Global Times.
Sebelum digantikan oleh Qin, Wang menjabat menlu 2013-2022. Pengamat menyebutkan, pergantian sebaliknya dari Qin ke Wang diperkirakan tidak akan banyak mengubah kebijakan luar negeri China saat ini.
Wang Yiwei, Direktur Institut Urusan Internasional pada Universitas Renmin, Beijing, mengatakan, kesempatan meredakan ketegangan AS-China tetap terbuka jika Xi, seperti sering disebut-sebut oleh pengamat, jadi mengadakan lawatan kenegaraan ke AS pada tahun ini.
”Jika jendela kesempatan bisa dimanfaatkan untuk meletakkan kembali relasi AS-China di jalurnya, hubungan (kedua negara) mungkin tidak akan lepas kendali tahun depan,” ujar Wang Yiwei. (AP/AFP/REUTERS)