Mode mewah itu bersih tanpa corak dan embel-embel jenama, tetapi jelas bahannya berkualitas. Tercipta misteri dalam setiap potong busananya.
Oleh
LARASWATI ARIADNE ANWAR
·4 menit baca
Akhir-akhir ini, istilah quiet luxury atau kemewahan senyap ramai menghiasi berbagai laman publikasi mode. Gerakan ini disebut salah satu upaya antimode yang melawan tren dengan mengedepankan penampilan sederhana, tidak berisik dengan logo, tetapi berkelas dan bercita rasa tinggi.
Kata mewah sendiri memiliki banyak penafsiran. Mungkin, untuk konteks kemewahan senyap ini bisa mengutip wartawan mode Suzy Menkes yang pernah menjabat sebagai redaktur mode internasional untuk Vogue dan International Herald Tribune.
”Mewah itu berbeda bagi setiap orang karena definisinya terus bergeser seiring bertambahnya usia. Tetapi, dalam konteks kemewahan yang Eropasentris artinya adalah hal-hal sensual, dalam arti hal-hal yang membuat pancaindera nyaman dalam jangka waktu lama dan tanpa harus menarik perhatian,” katanya ketika diwawancara oleh Show Studio pada Oktober 2011.
Tahun 2023, kemewahan senyap muncul kembali berkat penampilan aktris sekaligus pengusaha Gwynneth Paltrow ketika pada Maret menjalani persidangan di kota Salt Lake City, Negara Bagian Utah, Amerika Serikat. Paltrow dan Terry Sanderson, seorang dokter, saling menggugat terkait perkara kecelakaan ski tahun 2016. Paltrow memenangi pengadilan, tetapi media lebih tertarik dengan penampilan dia selama persidangan.
Paltrow senantiasa tampil necis meskipun busana yang ia kenakan selalu berwarna netral dan kalem. Misalnya, ada satu hari ia mengenakan baju hangat berwarna abu-abu yang senada dengan rok sepanjang tumit dan sepatu bot. Berbagai publikasi mode mengatakan, Paltrow ingin menampilkan citra serius yang jauh dari kesan glamor dan heboh seorang pesohor Hollywood.
Warganet dengan cepat menyebut gaya itu sebagai quiet luxury. Muncul ikun-ikon gaya ini selain Paltrow, antara lain Sophia Richie, anak penyanyi Lionel Richie, juga fotomodel Hailey Bieber, aktris Angelina Jolie, dan pesohor serbabisa Zendaya.
Pada era 1990-an, acuan gaya kemewahan senyap ini adalah almarhum pasangan suami istri John F Kennedy Jr dan Caroline Besette-Kennedy. Mereka selalu tampil dengan siluet sederhana, tanpa embel-embel berupa rumbai ataupun manik-manik. Hampir dipastikan pula tidak ada logo ataupun emblem jenama menghiasi busana mereka. Satu-satunya emblem yang pernah menghiasi jas Kennedy adalah almamaternya, Universitas Brown.
Vogue edisi Maret 2023 berusaha menjelaskan bahwa kemewahan senyap ini berbeda dari gaya ”orang kaya diam-diam”. Kata kunci dari kemewahan senyap ialah busana terbuat dari serat alam bermutu tinggi, dijahit dengan rapi, memiliki potongan yang necis, siluetnya akan langgeng meskipun zaman dan tren terus berganti, dan bukan produk massal alias dibuat dengan tangan.
Quiet luxury bukan stealth wealth atau gaya orang kaya diam-diam. Kemewahan senyap sangat menekankan kepada potongan busana yang apik dan bersih. Ini tidak selebor seperti penampilan orang-orang terkaya di dunia seperti Elon Musk, Mark Zuckerberg, Bill Gates, Jack Dorsey, dan Jeff Bezos. Mereka kerap tampil seperti bajunya tidak disetrika.
Pengarang buku Kevin Kwan di dalam novel kedua dari trilogi Crazy Rich Asians, yaitu China Rich Girlfriend menjelaskan bahwa kemewahan senyap ini yang membedakan antara orang kaya lama dan orang kaya baru. Orang kaya lama tidak peduli dengan tren, apalagi pamer logo jenama karena mereka sudah makmur sejak beberapa generasi sebelumnya.
Tokoh di novel itu, Kitty Pong, berusaha mengubah citranya dari aktris sinetron bulan-bulanan tabloid menjadi Nyonya Katherine Tai, menantu dari Dato' Tai Toh Lu, taipan terkaya di Singapura. Ia dibantu oleh Corinna Ko-Tung, seorang konsultan dari Hong Kong yang berasal dari dinasti kaya tujuh turunan.
”Kuncinya ialah kemewahan yang tampak jelas di jenis kain dan jahitan, tapi tidak boleh ada yang menunjukkan jenamanya sehingga tercipta misteri asal-usul setiap potong busana yang kau pakai,” kata Corinna.
Kemewahan senyap ini sejatinya tidak hanya pada busana, tetapi juga di sektor desain interior, desain lanskap, dan otomotif. Redaktur majalah Homes and Gardens Jennifer Ebert menerangkan bahwa dunia mode dan gaya hidup berputar begitu cepat dalam 20 tahun terakhir. Produk-produk massal memenuhi pasar. Pesatnya perubahan tren membuat seolah seseorang tidak memiliki gaya dan kepribadian yang jelas.
”Kemewahan senyap ini menjadi simbol status karena pada akhirnya yang akan bertahan adalah benda-benda bermutu tinggi buatan tangan manusia. Dalam beberapa dekade berikutnya, nilai benda-benda ini terus naik,” ujarnya.
Ebert mengakui ada kesan angkuh di dalam konsumsi produk mewah dan senyap ini. Akan tetapi, ia mengingatkan bahwa mode cepat sangat merusak lingkungan. Pada akhirnya, setiap manusia harus mengurangi konsumsi dan benar-benar memilih serta memilah produk yang hendak dibeli. Justru, kemewahan senyap ini semakin dilirik oleh masyarakat luas.