Baca Cuitan Dibatasi, Tagar ”Selamat Tinggal, Twitter” Membahana di AS
Twitter membatasi jumlah cuitan yang bisa dibaca dalam sehari. Pemilik akun terverifikasi atau akun bercentang biru bisa membaca 10.000 cuitan, sementara yang gratisan hanya boleh membaca 1.000 cuitan.
SAN FRANCISCO, MINGGU — Platform media sosial Twitter untuk sementara membatasi jumlah cuitan yang bisa dibaca pengguna dalam sehari. Alasannya, untuk mengatasi pengikisan data tingkat ekstrem dan manipulasi sistem oleh platform pihak ketiga atau perusahaan kecerdasan buatan.
Kebijakan baru itu diumumkan pemilik platform Twitter, Elon Musk, melalui cuitan di akun Twitter-nya, Sabtu (1/7/2023) sore waktu setempat atau Minggu pagi WIB. Ia tidak memberikan rincian lebih lanjut. Musk juga tidak menyebutkan sampai kapan kebijakan ini akan diberlakukan.
Musk mengatakan, akun Twitter yang terverifikasi dulu bisa membaca 6.000 cuitan dalam sehari. Adapun akun yang tidak terverifikasi akan dibatasi bisa membaca hingga 600 cuitan sehari, sedangkan akun baru yang belum diverifikasi dibatasi dapat membaca hingga 300 cuitan.
Kini, lanjut Musk, akun terverifikasi bisa membaca 10.000 cuitan sehari, sementara akun tidak terverifikasi atau akun gratis yang digunakan mayoritas pengguna dibatasi dengan hanya dapat membaca 1.000 cuitan per hari. Adapun akun baru yang belum terverifikasi dibatasi hanya bisa membaca sampai 500 cuitan.
Baca Juga: ”Twitter Please do Your Magic”, Satu Cuitan yang Berpotensi Menjadi Keajaiban
Dunia Twitter sontak geger dan tagar #GoodbyeTwitter menjadi topik trending di Amerika Serikat. Sehari sebelumnya, Musk membuat pengumuman bahwa sekarang orang sudah tidak bisa lagi membaca cuitan tanpa memiliki akun.
Menurut situs web Downdetector.com, Twitter sempat tidak bisa diakses oleh ribuan pengguna, Sabtu pagi, hingga membuat tagar #TwitterDown menjadi topik trending di sejumlah negara. Jumlah pengguna Twitter di seluruh dunia diperkirakan mencapai 200 juta pengguna.
Sebagian besar pengikisan data, kata Musk, itu diduga berasal dari perusahaan yang memanfaatkan data dari Twitter untuk membangun model kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) mereka sendiri. Akibatnya, kemudian lalu lintas Twitter terganggu.
Untuk membuat AI yang dapat merespons dalam kapasitas seperti layaknya manusia, banyak perusahaan mengambil contoh percakapan dalam kehidupan nyata dari situs-situs media sosial untuk program AI mereka. Musk pernah menyatakan ketidaksenangannya dengan perusahaan AI, seperti OpenAI, pemilik ChatGPT, karena memakai data Twitter untuk mengembangkan model operasional mereka.
”Beberapa ratus perusahaan (mungkin lebih) sudah mengorek data Twitter dengan sangat agresif hingga memengaruhi aktivitas para pengguna Twitter,” kata Musk.
Hampir semua perusahaan yang sedang mengembangkan AI, mulai dari perusahaan startup hingga beberapa perusahaan terbesar di dunia, lanjut Musk, sudah mengumpulkan data dalam jumlah besar.
Platform Twitter bukan satu-satunya media sosial raksasa yang harus bergumul dengan pesatnya sektor AI. Pada pertengahan Juni lalu, Reddit juga menaikkan harga pengembang pihak ketiga yang menggunakan datanya dan menghapus percakapan yang diunggah di forumnya.
Itu merupakan langkah kontroversial karena banyak pengguna reguler yang juga mengakses situs itu melalui platform pihak ketiga. Apa yang dilakukan Twitter dan Reddit itu menandai pergeseran dari media sosial yang sebelumnya memberikan akses gratis atau sedikit biaya, kini berbiaya mahal.
Baca Juga: Twitter Ingin Jadi Ruang Percakapan Publik yang Nyaman
Twitter sebelumnya sudah melakukan langkah-langkah untuk menarik kembali pengiklan yang sempat meninggalkan Twitter di bawah kepemilikan Musk. Selain itu, Twitter juga menjadikan tanda centang verifikasi sebagai bagian dari program Twitter Blue agar bisa meningkatkan pendapatan langganan.
Ambang batas membaca cuitan yang lebih banyak diberikan kepada akun terverifikasi yang berlangganan Twitter dengan membayar 8 dollar AS atau Rp 120.000 per bulan. Akun berlangganan ini dimulai pada awal tahun ini untuk meningkatkan pendapatan Twitter yang turun tajam sejak Musk mengambil alih perusahaan dan memberhentikan sekitar tiga perempat tenaga kerjanya demi memotong biaya dan mencegah kebangkrutan.
Sejak itu, para pengiklan membatasi pengeluaran mereka di Twitter. Sebagian pengiklan juga menarik diri dari Twitter karena adanya perubahan yang memungkinkan lebih banyak konten yang terkadang berisi cuitan penuh kebencian dan pedas yang menyinggung sebagian besar audiens layanan. Musk baru-baru ini mempekerjakan eksekutif lama NBC Universal, Linda Yaccarino, untuk menjadi CEO Twitter guna menarik kembali pengiklan. (REUTERS/AFP/AP)