Tak Sengaja Matikan Listrik, Petugas Kebersihan Musnahkan Penelitian 20 Tahun
Niatnya baik, untuk menghilangkan bunyi alarm yang mengganggu. Namun, dia malah memutuskan arus listrik yang vital bagi lemari pembeku.
Oleh
MAHDI MUHAMMAD
·2 menit baca
New York
Hasil penelitian dosen dan mahasiswa di Rensselaer Polytechnic Institute (RPI) di Troy, New York, Amerika Serikat, selama 20 tahun musnah dalam semalam setelah petugas kebersihan tak sengaja mematikan listrik lemari pembeku (freezer) di laboratorium kampus. Padahal, di pintu lemari pembeku itu sudah terpasang kertas yang bertuliskan agar tidak ada yang mematikannya.
Joseph Harrington, petugas kebersihan pada perusahaan kebersihan swasta Daigle, menjalani masa kontrak pada Agustus-November 2020 untuk membersihkan Gedung Cogwell RPI, tempat ruang laboratorium berada. Kebetulan, pada saat dia bertugas, 17 September 2020, alarm lemari pembeku itu berbunyi.
Pengampu laboratorium, KV Lakshmi, sudah menghubungi produsen lemari pembeku dan sudah ada jadwal perbaikan darurat. Karena saat itu masih ada pembatasan gerak karena pandemi Covid-19, perbaikan baru dijadwalkan pada September 2022.
Lakshmi dan manajemen menilai, kenaikan suhu lemari pembeku yang menyebabkan alarm berbunyi, tidak menjadi masalah bagi hasil penelitian mereka karena dinilai masih dalam batas aman. Akan tetapi, lemari harus tetap menyala. Untuk itu, mereka menempel pengumuman di pintu lemari pendingin yang bertuliskan: ”FREEZER INI BERBUNYI SEPERTI DALAM PERBAIKAN. JANGAN PINDAHKAN ATAU MENCABUT KABEL. TIDAK DIPERLUKAN PEMBERSIHAN DI AREA INI. ANDA DAPAT MENEKAN ALARM/TOMBOL SUNYI SELAMA 5-10 DETIK JIKA INGIN MENGHILANGKAN SUARA.”
Harrington kebetulan mendapat giliran bertugas saat kejadian dan dia tengah bekerja di dekat lab. Dalam catatan gugatan, dikutip dari laman Business Insider, Senin (26/6/2023), saat itu dia mendengar suara yang mengganggu dan tidak bermaksud untuk merusak. Niatnya baik, untuk menghilangkan bunyi itu, tetapi malah memutuskan arus yang menyediakan aliran listrik vital untuk lemari pembeku. Namun, dia mengaku segera menyalakannya kembali setelah sadar bahwa dia salah membaca pengumuman yang ada di depan pintu lemari.
Sehari kemudian, para mahasiswa menemukan seluruh hasil penelitian senilai 1 juta dollar AS (sekitar Rp 15 miliar) rusak karena listrik lemari pembeku tidak berfungsi. Kini, Harrington dan perusahaan jasa kebersihan harus menghadapi gugatan hukum.