logo Kompas.id
InternasionalRamai-ramai Menolak Pengungsi
Iklan

Ramai-ramai Menolak Pengungsi

Akibat krisis di dalam negeri, ribuan pengungsi terus mengalir tiada henti. Nasib mereka tragis, ditolak di mana-mana hanya demi mencari selamat.

Oleh
KRIS MADA
· 3 menit baca
Pengungsi Sudan dari daerah Tandelti yang menyeberang ke Chad berkumpul di kamp pengungsia di Koufroun, dekat Echbara, Minggu (30/4/2023). AFP/Gueipeur Denis SASSOU 30-04-2023
AFP/GUEIPEUR DENIS SASSOU

Pengungsi Sudan dari daerah Tandelti yang menyeberang ke Chad berkumpul di kamp pengungsia di Koufroun, dekat Echbara, Minggu (30/4/2023). AFP/Gueipeur Denis SASSOU 30-04-2023

Sepanjang pekan kedua Juni 2023, kabar pahit untuk para pengungsi bergema dari banyak negara. Dari Eropa tersiar kabar musibah kembali dialami pengungsi yang kembali celaka. Bergema pula kabar soal lonjakan jumlah pengungsi. Kabar itu masih diikuti pernyataan sejumlah negara menolak atau setidaknya menunda selama mungkin pengungsi ke wilayah mereka.

Dalam rapat dengar pendapat di Senat Filipina pada Jumat (16/6/2023), Menteri Luar Negeri Filipina Enrique Manalo menjawab isu pengungsi. Ia membenarkan, Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr membahas isu pengungsi dalam pertemuan pada Mei 2023. Biden menjajaki kemungkinan Filipina menampung para pengungsi Afghanistan yang mau ke AS.

Editor:
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000