Indonesia-Qatar : Kecil Dalam Angka, Besar Dalam Makna
Apa yang kelak dicapai melalui program ini tidak boleh pergi serta merta atau hanya menjadi one time event belaka.

Dubes RI Untuk Qatar, Ridwan Hassan saat ditemui Selasa (23/5/2023) di Kantor KBRI di Doha, Qatar.
Tahun 2023, Indonesia ditetapkan menjadi negara mitra dalam program Qatar-Indonesia Year of Culture. Selama satu tahun penuh, dilakukan pertukaran budaya kedua negara demi menciptakan kesalingpahaman antarkedua negara.
Penetapan ini selaras dengan cita-cita Qatar yang ingin berperan secara lebih signifikan di tingkat dunia. Qatar tidak mau dilihat hanya karena peranannya sebagai negara penghasil gas alam semata. Selain berpartisipasi aktif di kancah politik dunia, Qatar pun ingin mengembangkan diri sebagai pusat olahraga dan budaya dunia.
Tahun 2023, Indonesia ditetapkan menjadi negara mitra dalam program Qatar-Indonesia Year of Culture.
Di bidang budaya, melalui program Year of Culture, Qatar ingin membangun sektor budaya Qatar, baik budaya Qatar dan Arab secara lebih luas yang diwarnai oleh Islam. Qatar juga ingin mengembangkan pertukaran budaya dengan berbagai bangsa di dunia yang mereka anggap mempunyai kekuatan dan kekayaan budaya khas, serta tengah berkembang.
Sejak 2011, sejumlah negara telah dipilih menjadi negara mitra program Qatar Year of Culture. Pada 2022, Qatar memilih negara-negara MENA (Middle East and North Africa). Pada 2021, Amerika Serikat, dan pada 2020, Perancis. Mundur lagi ke belakang, ada China, India dan lain sebagainya. Mayoritas adalah negara yang memiliki populasi warga signifikan di Qatar dan mempunyai postur internasional.

Pemilihan Indonesia sebagai negara mitra bisa disebut ”istimewa”. Sebab, apabila pemilihan hanya didasarkan pada jumlah populasi warga negara Indonesia di Qatar, rasanya kurang tepat.
Jumlah warga negara Indonesia di Qatar saat ini sekitar 22.000 jiwa. Ini jauh lebih kecil dibandingkan sejumlah warga negara lainnya. Misalnya adalah Filipina sebanyak 260.000 jiwa, Nepal berkisar 300.000-400.000 jiwa, Pakistan 500.000 jiwa, dan India 800.000 jiwa.
Duta Besar RI untuk Qatar Ridwan Hassan, saat ditemui Kompas di kantor Kedutaan Besar RI di Doha, Qatar, Selasa (23/5/2023), mengungkapkan, Indonesia dipilih antara lain karena merupakan negara besar. Indonesia juga mempunyai kekayaan dan kekuatan budaya yang khas serta terus tumbuh dan berkembang. ”Kita kan enggak stuck. Budaya tradisional kita kuat, kita mampu mengembangkan itu. Kita punya banyak talenta, kita juga kreatif,” ujarnya.
Di sisi lain, meski populasi diaspora Indonesia di Qatar ”kecil”, jumlah perkumpulan seni budaya di Qatar sangat banyak. Jumlahnya mencapai lebih dari 70 kelompok.
Di sisi lain, meski populasi diaspora Indonesia di Qatar ”kecil”, jumlah perkumpulan seni budaya di Qatar sangat banyak. Jumlahnya mencapai lebih dari 70 kelompok. Ini menunjukkan betapa diaspora Indonesia di Qatar sangat aktif serta merasa memiliki tanggung jawab besar untuk mengangkat dan mengharumkan nama bangsa dan negara.
Perkumpulan seni budaya Nusantara tersebar hampir di seluruh Qatar. Beberapa di antaranya adalah Sanggar Tari Puspa Kinarya, Perkumpulan Indonesian Ladies Angklung, dan Sanggar Seni Mesaieed. Ada pula Rumah Seni Indonesi di Al Khor, Al Wakrah, dan Dukhan. Tidak terbatas pada generasi orang tua, perkumpulan seni budaya juga menyentuh level anak.
”Semuanya sangat aktif dan itu akhirnya menjadi mitra kita. Itu, kan, artinya keberadaannya dipantau, dilihat, menjadi bahan pertimbangan. Jadi kita ini mungkin kecil dalam angka, tetapi besar dalam makna,” tutur Ridwan yang memulai tugasnya di Qatar sejak November 2020.

Suasana saat berbuka puasa di Qatari Night Festival yang berlangsung di The Dharmawangsa, Jakarta, Rabu (12/4/2023). Qatari Night Festival menyajikan kuliner tradiisional Qatar dan Indonesia dalam sajian buffet Ramadhan. Sejumlah menu tradisional Qatar yang disajikan antara lain Kebab Nakheh, Majboos Lamb Shanks, Shrimp Mourabian serta minuman tradisional seperti Karak yang terbuat dari susu segar, teh dan kapulaga dan Arabic Coffee. Qatari Night Festival yang berlangsung hingga 14 April 2023 merupakan rangkaian Qatar-Indonesia 2023 Year of Culture sebagai program kolaborasi budaya Qatar-Indonesia selama satu tahun penuh yang diselenggarakan Museum Nasional Qatar. KOMPAS/RADITYA HELABUMI 12-04-2023
Semenjak penetapan Indonesia sebagai negara mitra, komunikasi intens kedua negara terus dibangun untuk menyukseskan dan memanfaatkannya secara positif bagi kemaslahatan hubungan kedua bangsa. Berbagai kegiatan disiapkan untuk diselenggarakan di kedua negara.
Dari sisi Qatar, pengampunya adalah Museum Qatar. Dalam konteks ini, museum tidak hanya memiliki misi menyimpan koleksi lama, tetapi juga menjadi agen perubahan dalam hal pengembangan budaya untuk masa depan Qatar.
Pemimpin Museum Qatar adalah Sheika Al-Mayassa bint Hamad bin Khalifa yang merupakan adik Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani. Salah satu fokus Sheika Al-Mayassa adalah kerja sama kebudayaan antara Qatar dan negara lain, termasuk Indonesia.
Dalam konteks ini, museum tidak hanya memiliki misi menyimpan koleksi lama, tetapi juga menjadi agen perubahan dalam hal pengembangan budaya untuk masa depan Qatar.
Dari sisi Indonesia, instansi yang menjadi pintu gerbang kerja sama kebudayaan ini adalah Direktorat Jenderal Kebudayaan di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. ”Karena yang diharapkan dari kerja sama budaya ini bukan cuma kegiatan budaya yang sifatnya budaya saja, melainkan juga budaya yang memiliki efek rembes di bidang ekonomi, khususnya ekonomi kreatif,” imbuhnya.
Salah satu contohnya seperti yang terlihat pada pementasan Hayati - Panji Mencari Hakikat Cinta di Katara Opera House yang merupakan bagian program Qatar-Indonesia Year of Culture 2023 pada tanggal 22-24 Mei 2023. Kisah sastra lama Indonesia, dikemas dengan cita rasa masa kini menggunakan peralatan modern tanpa meninggalkan nilai-nilai luhur universal didalamnya.

Salah satu adegan dalam pertunjukan Hayati - Panji Mencari Hakikat Cinta yang ditampilkan pada Senin (23/5/2023) malam waktu setempat di Katara Opera House, Doha, Qatar.
Harapannya, nilai-nilai tersebut akan terus berkelanjutan dan relevan dengan kehidupan manusia dari masa ke masa. Beberapa even yang juga diagendakan dalam program Qatar-Indonesia Year of Culture 2023 adalah kegiatan pertukaran fotografi serta pameran kopi.
Masa satu tahun Qatar-Indonesia Year of Culture bisa jadi sangat singkat meski sesungguhnya penetapan Indonesia sebagai negara mitra tidak datang serta merta tetapi melalui proses panjang. Oleh karena itu, apa yang kelak dicapai melalui program ini tidak boleh pergi serta merta atau hanya menjadi one time event belaka.
“Bagaimana caranya, ayo kita rawat. Kita jaga hubungannya agar ada efek rembesnya. Seperti pepatah, tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta, paling tidak sudah mulai bergaung Indonesia, Indonesia, Indonesia. Lalu dari melihat, mereka ingin datang. This is tourism,” ujar Ridwan.
Hubungan antarnegara pada dasarnya adalah hubungan politik. Tapi, hubungan politik tidak bisa dilepaskan dari hubungan sosial yang melibatkan hubungan orang per orang.
Saat ini Qatar Airways terbang 3 kali setiap hari ke Jakarta, dan 2 kali ke Bali. Rute Qatar-Medan tengah dijajaki.
“Ini apakah karena dia (Qatar Airways) baik? Ini kan bisnis. Baik jelas, tapi ini lebih karena hubungan baik. Ketika pintu silaturahmi dibuka, pintu rezeki akan terbuka. Ini kan silaturahmi, people to people. Sajikan adat kebiasaan yang baik, karya seni yang tinggi dan baik sehingga bisa menumbuhkan saling pemahaman yang lebih tinggi dan akhirnya Veni, Vidi, Vici : Saya datang, saya lihat dan saya menang,” tandas Ridwan.
Hubungan antarnegara pada dasarnya adalah hubungan politik. Tapi, hubungan politik tidak bisa dilepaskan dari hubungan sosial yang melibatkan hubungan orang per orang. Di tengah kebutuhan formal, hubungan informal seperti jalur budaya adalah media yang memuluskan jalan.