Dalam Forum G7, Presiden Serukan Revolusi untuk Hentikan Perang
Di tengah berbagai macam krisis dunia yang makin mengkhawatirkan, Presiden Jokowi memandang upaya bersama yang dilakukan untuk menyelesaikan perang belum menunjukkan perkembangan yang signifikan.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo menyerukan kepada para pemimpin negara untuk berani melakukan revolusi besar agar perang dapat dihentikan dan dihindari untuk menciptakan perdamaian dunia. Perang pada akhirnya hanya akan mengorbankan rakyat.
”Sebagai pemimpin kita harus punya keberanian dan kemauan melakukan revolusi besar untuk bawa perubahan dan perbaikan agar perang dapat dihentikan,” ujar Presiden Jokowi ketika menyampaikan pandangannya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 sesi ke-9 dengan topik ”Menuju Dunia yang Damai, Stabil, dan Sejahtera” di Hotel Grand Prince, Hiroshima, Jepang, Minggu (21/5/2023).
Presiden Jokowi menyebut semua pihak menginginkan dunia yang damai, stabil, dan sejahtera. Namun, keadaan yang ada pada saat ini tidak selaras dengan hal tersebut. ”Distrust makin tebal, rivalitas makin meruncing, perang dan konflik masih terjadi di mana-mana,” tambahnya.
Di tengah berbagai macam krisis dunia yang makin mengkhawatirkan, Presiden Jokowi memandang upaya bersama untuk menyelesaikan perang belum menunjukkan perkembangan yang signifikan. Presiden menegaskan bahwa perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran adalah tanggung jawab dan tujuan bersama. ”Mari bersama lakukan perubahan,” ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi juga mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Perancis Emmanuel Macron di Hotel Grand Prince, Hiroshima, Jepang. Dalam pertemuan tersebut, mereka membahas mulai dari keanggotaan Indonesia di Financial Action Task Force (FATF) hingga soal pertahanan.
FATF merupakan kelompok kerja aksi keuangan untuk memerangi pencucian uang. ”Pertama, keanggotaan Indonesia di FATF, saya harap dukungan Perancis agar Indonesia diterima sebagai anggota FATF. Indonesia satu-satunya negara G20 yang belum menjadi anggota FATF,” ujar Presiden Jokowi.
Dalam bidang pertahanan dan alat utama sistem senjata (alutsista), Presiden Jokowi menyambut baik rencana joint venture PT Len Industri dan Thales. ”Mari terus dorong alih teknologi, transfer pengetahuan, dan produksi bersama,” ujarnya.
Sektor swasta Perancis juga diajak berpartisipasi untuk implementasi kerja sama konkret ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP). ”Saya juga undang partisipasi Perancis pada ASEAN-Indo-Pacific Forum di Jakarta bulan September,” ujar Presiden Jokowi.
Presiden juga meminta dukungan Presiden Macron agar Indonesia-EU Comprehensive Economic Partnership Agreement (IUE-CEPA) dapat segera selesai tahun depan. Terkait investasi sektor strategis, Presiden Jokowi menyambut baik keikutsertaan perusahaan Perancis di proyek hilirisasi Indonesia dan bantuan Perancis melalui The Agence Française de Développement (AFD) sebesar 500 juta euro dan Just Energy Transition Partnership.
Pembangunan berkelanjutan
Pemerintah Indonesia memandang perlu untuk mendorong tindak lanjut kerja sama Hydrogene de France (HDF) dengan PT Bukit Asam untuk teknologi berbasis hidrogen serta Centre de coopération Internationale en Recherche Agronomique Pour le Développement (CIRAD) dengan Yayasan Biru Indonesia untuk pembangunan berkelanjutan. ”Indonesia juga buka investasi untuk bangun Ibu Kota Nusantara di bidang infrastruktur, energi hijau, dan ecotourism. Kami sudah siapkan insentif dan fasilitas investasi,” katanya.
Ibu Negara Nyonya Iriana juga menghadiri program bagi para pendamping pemimpin negara-negara mitra G7 yang hadir dalam KTT G7 di Hiroshima. Seusai mengikuti upacara peletakan karangan bunga di Hiroshima Peace Memorial Park, Ibu Iriana bersama Ibu Yuko, Ibu Kim Keon Hee, Ibu Ambari Azali, dan Ibu Rosângela bersama-sama menggunakan bus menuju Shukkei-en Garden.
Di sana tampak beberapa pendamping pemimpin negara-negara G7 sudah hadir terlebih dahulu, antara lain pendamping Perdana Menteri Inggris, Akshata Murthy; pendamping Kanselir Jerman, Britta Ernst; dan pendamping Presiden Komisi Uni Eropa, Heiko von der Leyen.
Ibu Negara Nyonya Iriana kemudian bersama pendamping lainnya menuju Seifukan Tea House yang masih berada di kawasan Shukkei-en Garden untuk melihat dan mempelajari ”Maki-e” yang merupakan salah satu seni kerajinan khas Jepang. Ibu Iriana juga berkesempatan untuk mencoba langsung seni kerajinan tersebut.
Selain itu, Ibu Negara Nyonya Iriana juga menikmati sajian makanan tradisional khas Jepang seraya berbincang hangat dengan para pendamping KTT G7 Outreach. Mengakhiri rangkaian kegiatan pada program pendamping, Ibu Iriana, Ibu Yuko, dan para pendamping lainnya melakukan pemberian makan ikan koi yang ada di kolam ikan di kawasan Shukkei-en Garden.
Seusai menghadiri KTT G7 dengan negara-negara mitra atau G7 Outreach Summit tahun 2023, Pesiden Jokowi dan Ibu Negara Nyonya Iriana serta delegasi terbatas bertolak kembali ke Tanah Air. Melalui Bandara Internasional Hiroshima, Kepala Negara dan rombongan lepas landas dengan menggunakan pesawat kepresidenan Indonesia-1 sekitar pukul 19.20 waktu setempat.
Tampak melepas keberangkatan Presiden Jokowi dan Ibu Negara Nyonya Iriana di Bandara Internasional Hiroshima adalah Kepala Protokol Negara Jepang Takehiro Shimada, Wakil Wali Kota Hiroshima Kenichi Susume, Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi dan istri, serta Atase Pertahanan KBRI Tokyo Kol (AF) Andi Nur Abadi dan istri. Presiden dan rombongan diperkirakan tiba di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Minggu malam.