Bertemu Zelenskyy, Presiden Tegaskan Indonesia Siap Jadi Jembatan Perdamaian
Presiden Ukraina Zelenskyy masih ingat Presiden Jokowi menjadi salah satu dari pemimpin negara yang pertama berkunjung ke Kyiv, ibu kota Ukraina, di tengah situasi sulit yang dihadapi Ukraina.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Presiden Joko Widodo menegaskan, Indonesia terus mendukung upaya perdamaian di Ukraina, bahkan menyatakan kesiapan untuk menjadi jembatan perdamaian antara Ukrania dan Rusia. Presiden Zelenskyy pun mengapresiasi peran Indonesia mengupayakan perdamaian di Ukraina.
Pertemuan keduanya berlangsung di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi G7 dan mitra yang digelar di Hotel Grand Prince, Hiroshima, Jepang, Minggu (21/5/2023).
”Presiden Zelenskyy, saya ikuti terus perkembangan situasi di Ukraina. Turut berduka atas korban yang terus berjatuhan,” ujar Presiden Jokowi dalam pengantar pertemuan.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Zelenskyy yaitu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. ”Indonesia siap jadi jembatan perdamaian antara Ukraina dan Rusia,” kata Presiden Jokowi.
Presiden Zelenskyy masih ingat Presiden Jokowi menjadi salah satu dari pemimpin negara yang pertama berkunjung ke Kyiv, ibu kota Ukraina, di tengah situasi sulit yang dihadapi Ukraina.
”Saya ingat kedatangan Yang Mulia termasuk yang pertama ke Ukraina. Terima kasih dan kami akan selalu ingat,” ujar Zelenskyy.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin juga berbicara mengenai masalah pangan, sebagaimana yang telah dibahas di Kyiv beberapa waktu yang lalu.
”Saya sambut baik perpanjangan Black Sea Grain Initiative selama dua bulan. Ini sangat penting untuk kelancaran rantai pasok gandum dunia,” ujar Jokowi.
Selain masalah pangan, pertemuan membahas tentang bantuan kemanusiaan. Indonesia telah berkomitmen untuk berkontribusi dalam perbaikan salah satu rumah sakit di Ukraina.
”Pemerintah Indonesia terus koordinasi dengan Bank Dunia dan Kementerian Kesehatan Ukraina terkait hal ini,” ujar Presiden Jokowi.
Selain dengan Zelenskyy, Jokowi juga menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen di Hotel Grand Prince, Hiroshima.
Dalam pertemuan tersebut, Jokowi menyampaikan harapannya agar negosiasi terkait Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (UE-CEPA) dapat segera diselesaikan. ”Terkait Indonesia-UE CEPA, Indonesia berharap negosiasi selesai paling lambat tahun depan,” katanya.
Adapun terkait regulasi deforestasi UE, Presiden mengatakan bahwa sejak awal Indonesia telah menyampaikan keberatan atas regulasi tersebut karena dapat menghambat perdagangan dan merugikan petani kecil di Indonesia.
”Proses benchmarking dengan cut of date mulai 2020 harus betul-betul terbuka dan obyektif. Sebagai informasi, laju deforestasi Indonesia 2019-2020 telah turun 75 persen menjadi 115.000 hektar. Ini laju terendah sejak 1990 dan terus alami penurunan,” ujarnya.
Misi bersama
Presiden juga menyampaikan bahwa Indonesia dan Malaysia akan melakukan misi bersama ke Brussels, markas UE di Belgia, untuk menyampaikan kembali keberatan terhadap berbagai regulasi UE yang merugikan. Data konkret akan disampaikan yang diharapkan dapat menjadi masukan bagi UE dan dapat dijadikan bahan pembuatan kebijakan yang obyektif.
Sementara itu, dalam pertemuan dengan Presiden Republik Korea Yoon Suk Yeol, di Hotel Grand Prince, Hiroshima, Jokowi membahas mengenai kerja sama di sejumlah bidang antara Indonesia dan Korsel. Presiden Jokowi menekankan kerja sama perdagangan kedua negara melalui IK-CEPA yang dinilai harus dilaksanakan secara maksimal, termasuk dukungan 18 proposal Indonesia di bidang pertanian, kesehatan, kebudayaan, perikanan, otomotif, dan teknologi informasi.
Dalam bidang kerja sama investasi, Presiden Jokowi meminta dukungan Presiden Yoon terhadap realisasi komitmen investasi sejumlah perusahaan Korea Selatan di Indonesia.
”Mohon dukungan Presiden Yoon terkait realisasi komitmen Lotte Chemical dan CJ Group untuk pembangunan pabrik industri kimia di Banten dan pabrik bioproduct di Jawa Timur, dukungan distribusi energi dan EBT melalui perusahaan LS Cable dan TSE, dan realisasi investasi ekosistem EV,” ujar Presiden Jokowi.
Mengenai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), Presiden Jokowi menyatakan bahwa Indonesia telah menyiapkan insentif dan fasilitas investasi bagi para investor. Presiden pun berharap agar pembangunan sistem pengolahan air di IKN yang juga didukung oleh Korea Selatan dapat berjalan baik. ”Semoga pengolahan air, Sepaku Semoi Water Treatment Plant, selesai sesuai jadwal,” ujarnya.
Selanjutnya, Kepala Negara juga membahas mengenai kerja sama dalam bidang ketenagakerjaan. Presiden Jokowi meminta Presiden Korea Selatan untuk menambah kuota dan perluasan bidang kerja bagi pekerja migran Indonesia di Korea Selatan. ”Saya mohon dukungan Yang Mulia terkait penambahan kuota dan perluasan bidang kerja pekerja migran Indonesia (PMI) serta partisipasi Korea Selatan dalam pembangunan pusat pelatihan PMI,” ungkapnya.
Minggu, Presiden Jokowi juga berkunjung ke Hiroshima Peace Memorial Park. Kunjungan tersebut merupakan rangkaian dari program KTT G7 Outreach. Presiden didampingi Ibu Negara Nyonya Iriana disambut Gubernur Prefektur Hiroshima Hidehiko Yuzaki dan Wali Kota Hiroshima Kazumi Matsui.
Di depan monumen, Presiden dan para pemimpin negara meletakkan karangan bunga dan memberikan penghormatan kepada para korban bom atom di Hiroshima.
Dalam kesempatan terpisah, Ibu Negara Nyonya Iriana bersama Ibu Yuko, Istri Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida; dan para pendamping pemimpin negara mitra G7 juga meletakkan karangan bunga di monumen dan memberikan penghormatan kepada para korban bom atom di Hiroshima.
Selain pertemuan-pertemuan bilateral, Presiden Jokowi diagendakan untuk menghadiri Sesi Kerja Mitra G7. Setelah itu, Presiden akan kembali ke Hotel Rihga Royal Hiroshima untuk menghadiri pertemuan dengan kalangan bisnis dan investor Jepang.
”Presiden akan melakukan pertemuan bisnis dengan perusahaan-perusahaan besar Jepang dalam format CEO meeting,” ujar Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi dalam keterangan pers di Hiroshima sebagaimana tayangan video yang diterima di Jakarta, Minggu.
Menurut rencana, Presiden Jokowi dan Ibu Negara Nyonya Iriana akan bertolak kembali ke Tanah Air pada sore hari melalui Bandara Internasional Hiroshima dengan menggunakan pesawat kepresidenan Indonesia-1 pada Minggu sore.