Presiden Jokowi Akan Suarakan Kepentingan Negara Berkembang di G7
Suara negara-negara berkembang akan disampaikan Presiden Jokowi dalam forum pertemuan para pemimpin negara-negara maju atau G7 dengan negara mitra di Hiroshima, Jepang.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Nyonya Iriana dan delegasi terbatas melakukan lawatan ke Hiroshima, Jepang, untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi G7 dengan Negara Mitra atau G7 Outreach Summit tahun 2023. Pada pertemuan tersebut, Presiden Jokowi akan menyuarakan pandangan negara-negara berkembang.
”Pagi hari ini, saya bersama Ibu Negara dan delegasi terbatas akan berangkat ke Hiroshima di Jepang dalam rangka menghadiri undangan Presiden G7, yaitu Perdana Menteri Kishida (di) Jepang,” ujar Presiden Jokowi dalam keterangan pers di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (19/5/2023).
Menggunakan pesawat kepresidenan, Presiden Jokowi lepas landas dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma menuju Hiroshima sekitar pukul 09.00 WIB. Dalam lawatan kali ini, Presiden didampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Indonesia akan membawa suara dariglobal southyang intinya negara-negara berkembang harus didengarkan, bukan hanya negara-negara maju dan negara-negara besar saja.
Rombongan Presiden dilepas oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo, dan Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
Menurut Presiden Jokowi, pertemuan G7 akan membahas berbagai permasalahan global, seperti perubahan iklim, pangan, dan energi. Kepala Negara menyebut Indonesia ingin berkontribusi di bidang-bidang tersebut.
”Indonesia akan membawa suara dari global south yang intinya negara-negara berkembang harus didengarkan, bukan hanya negara-negara maju dan negara-negara besar saja. Jadi, negara-negara berkembang harus didengarkan di dalam forum itu. Keinginan kita kira-kira itu,” ujar Presiden.
Beberapa poin hasil dari KTT Ke-42 ASEAN yang berlangsung di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusantara Tenggara Timur, beberapa waktu lalu, juga akan dibawa oleh Presiden. ”Berkaitan dengan Myanmar, misalnya,” kata mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Sebelumnya dalam KTT ASEAN, Presiden Jokowi mengajak seluruh pemimpin negara-negara di Asia Tenggara untuk terus membantu penyelesaian krisis Myanmar. ”Penting untuk saya tegaskan bahwa engagement bukan recognition. Melakukan pendekatan bukan berarti memberikan pengakuan,” kata Presiden di Labuan Bajo.
Bilateral
Selain menghadiri KTT G7, Presiden Jokowi juga diagendakan menghadiri pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin negara. Presiden juga akan bertemu dengan beberapa kalangan pengusaha besar Jepang dalam format forum bisnis.
Sebelumnya, Duta Besar RI untuk Korea Selatan Gandi Sulistiyanto menuturkan, pada pertemuan G7 di Hiroshima, Presiden Jokowi juga akan mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol.
”(Pertemuan akan) Membicarakan beberapa hal, termasuk perjuangan mendapatkan visa gratis atau free visa entry bagi WNI ke Korea. Ini adalah satu agenda yang akan disampaikan di high level karena sudah ada 112 negara di Korea yang diberikan free entry visa, Indonesia belum termasuk. Alhamdulillah, saya akan berusaha semaksimal mungkin agar itu bisa dilaksanakan,” kata Gandi seusai mendampingi Presiden Jokowi menerima delegasi Korsel di Istana Merdeka, Senin (15/5/2023).