Dikejar ”Paparazzi”, Pangeran Harry Alami Insiden yang Tewaskan Ibunya
Sekelompok pemburu foto selebritas alias paparazzi mengejar mobil Pangeran Harry dan Meghan Markle di New York. Insiden berlangsung selama dua jam.
Oleh
KRIS MADA
·4 menit baca
AP/KIRSTY WIGGLESWORTH
Koran Inggris mengulas buku biografi Pangeran Harry, Spare, yang terbit pada Januari 2023. Pada 16 Mei 2023, Harry dan keluarganya kembali menarik perhatian setelah mereka dikejar sejumlah juru foto lepas di New York, Amerika Serikat.
Insiden rombongan juru foto lepas mengejar Putri Diana di Kota Paris, Perancis, terjadi 26 tahun silam. Di terowongn Pont de l'Alma, mobil yang ditunggangi Diana menabrak mobil lain sehingga kehilangan kendali dan akhirnya menabrak pilar terowongan. Empat dari penumpang mobil naas itu, salah satunya Diana, tewas.
Siapa sangka, Pangeran Harry, anak kedua Diana dari perkawinannya dengan Charles yang saat itu masih pangeran, Selasa (16/5/2023), merasakan pengalaman ibunya tersebut. Bersama istri dan mertuanya, Pangeran Harry dikejar rombongan juru foto lepas di New York, Amerika Serikat.
Insiden itu terjadi pada Selasa malam waktu New York atau Rabu pagi WIB. Harry dan mertuanya, Doria Ragland, mendampingi Meghan Markle menerima penghargaan Foundation Women of Vision. Di New York, mereka menginap di rumah salah seorang teman.
Usai acara, mereka naik mobil bersama sejumlah pengawal. Alih-alih langsung kembali ke tempat inap, mereka menuju ke kantor polisi terdekat dari lokasi acara karena merasa diikuti juru foto lepas. Mereka lantas menunggu beberapa menit di kantor polisi itu.
Mereka kemudian naik taksi. Adalah taksi yang dikemudikan Sukhcharn Singh yang membawa Harry dan Meghan pergi dari kantor polisi tersebut.
Kepada BBC dan AP, Singh menyebut ia sedang berkeliling di antara Lexington Avenue dan 3rd Avenue. Jalan itu terletak di Central Park, taman kota utama di pusat Manhattan. Tiba-tiba, ada seorang pengawal menyetopnya di depan kantor polisi.
ELOK DYAH MESSWATI
Salah satu cinderamata yang memajang foto Pangeran Inggris Harry dan Meghan, Duchess of Sussex, di Windsor, Inggris, pada Senin (20/1/2020).
Singh mengatakan, begitu taksi berhenti, dua orang masuk lalu menyebutkan tujuannya. Saat itu ia baru tahu bahwa dua penumpang itu adalah Harry dan Meghan. Ia menyebut pasangan itu ramah walau tampak sangat gugup. Ia juga ingat sejumlah mobil mengikuti mobilnya. Kilatan lampu dari kamera di mobil lain berulang kali terlihat.
Setelah berkendara selama beberapa menit, tiba-tiba Harry meminta Singh kembali kantor polisi tempat ia tadi berhenti. Singh pun akhirnya mengantar pasangan itu kembali ke kantor polisi. Untuk jasa taksi selama 10 menit itu, ia dibayar 50 poundsterling.
Juru bicara keluarga Harry dalam pernyataan resminya mengungkapkan, butuh waktu dua jam bagi Harry dan Megan untuk sampai akhirnya lepas dari kejaran juru foto lepas itu. Keluarga menyesalkan insiden yang melibatkan para pemburu foto selebritas yang dikenal sebagai paparazzi itu.
Pengejaran tanpa henti, berlangsung lebih dari dua jam, hampir menyebabkan beberapa tabrakan dengan kendaraan lain, pejalan kaki, dan dua polisi New York.
”Duke dan Duchess of Sussex (gelar resmi Harry dan Meghan) serta Nona Ragland dikejar mobil sekelompok paparazzi yang agresif. Pengejaran tanpa henti berlangsung lebih dari dua jam, hampir menyebabkan beberapa tabrakan dengan kendaraan lain, pejalan kaki, dan dua polisi New York,” demikian pernyataan resmi keluarga Harry.
Meski mengakui Harry dan keluarganya bisa saja menarik perhatian khalayak, tidak berarti perhatian itu boleh mengorbankan keselamatan siapa pun. Keluarga amat menyesal insiden itu.
REUTERS/DAMIR SAGOLJ
Pangeran Harry dan Meghan Markle menaiki kereta kencana setelah peresmian pernikahan mereka di London, Inggris, pada 19 Mei 2018.
Salah seorang pengawal Harry, Chris Sanchez, mengungkap insiden itu kepada CNN. Menurutnya, situasi sangat kacau dan berulang kali para juru foto itu merintangi mobil yang dinaiki keluarga Harry. ”Bisa saja terjadi kecelakaan fatal,” ujarnya.
Ia menghitung ada enam mobil dan sejumlah sepeda motor yang mengikuti rombongan mobil Harry. Bahkan, ada pengejar yang mengendarai sepeda. ”Keselamatan umum diabaikan oleh mereka (paparazzi),” katanya.
Ia mengingat ekspresi wajah Harry dan Meghan saat akhirnya tiba di rumah teman mereka. Pasangan itu disebutnya ketakutan dan kelelahan. Di sisi lain, mereka terlihat lega karena akhirnya pengejaran berhenti.
Wakil Komisaris Kepolisian New York (NYPD) Julian Phillips mengatakan, NYPD membantu pengamanan Harry dan keluarganya. ”Ada sejumlah juru foto yang menyulitkan pengantaran mereka. Duke dan Duchess of Sussex tiba di tujuan dan tidak ada laporan tabrakan, cedera, atau penangkapan,” ujarnya.
Wali Kota New York Eric Adams mengatakan, dua polisi yang membantu pengamanan Harry bisa saja cedera dalam insiden itu. Orang lain juga bisa jadi celaka dalam pengejaran itu. Baginya, para juru foto telah ceroboh dan tidak bertanggung jawab karena mengejar orang lain di kota yang padat itu.
Perusahaan penyedia foto selebritas, Backgrid, mengaku sedang menyelidiki sejumlah juru foto lepasnya. Kepada manajemen, para juru foto itu menyangkal telah membahayakan pasangan Harry dan Meghan.
BM
Hal tentang paparazzi baru menjadi perhatian media-media "normal" saat Putri Diana dari Inggris tewas akibat ulah mereka akhir Agustus 1997. Harian Kompas pun membahas paparazzi di halaman pertama.
TraumaPengejaran pada Harry di New York hampir mirip dengan pengejaran terhadap ibunya, Putri Diana, di Paris pada 1997. Insiden yang menewaskan Diana itu memicu trauma dan depresi Harry selama bertahun-tahun.
Diana dan pasangannya, Doddy AlFayed, berada dalam mobil yang mengalami kecelakaan di ujung terowongan Pont de l’Alma pada 31 Agustus 1997. Mobil itu melaju kencang karena menghindari kejaran sejumlah juru foto lepas.
Kala itu, Harry berusia 12 tahun. Jutaan orang yang menyaksikan upacara pemakaman Putri Diana melalui layar televisi saat itu melihat Harry kecil berjalan di belakang peti jenazah ibunya.
Insiden yang menewaskan Diana itu memicu trauma dan depresi Harry selama bertahun-tahun.
Dalam sejumlah biografinya, Harry mengaku menghabiskan masa remaja dalam trauma, duka, dan kemarahan. Selama 20 tahun, ia praktis terdampak oleh kecelakaan itu. Bahkan, trauma itu memicunya menghindari memikirkan Diana selama puluhan tahun. ”Bukan hanya hidup, tugas dan pekerjaan saya juga terdampak oleh trauma itu,” kata Harry.
Ia merasa diperlakukan tidak adil oleh sejumlah media gosip selebritas. ”Trauma terus menghantuinya. Kondisi ini lazim terjadi pada orang yang mengalami trauma hebat di masa kanak-kanak,” kata Juliet Rieden, penulis buku Royals in Australia. (AP/REUTERS/RAZ)