Seruan Terbuka CIA untuk Warga Rusia: ”Kontak Kami. Informasi Kalian Berharga”
Hampir 15 bulan setelah perang Ukraina meletus, Badan Pusat Intelijen AS (CIA) merilis video bagi warga Rusia, berisi seruan terbuka agar warga Rusia mau berbagi informasi-informasi rahasia tentang negaranya kepada CIA.
Oleh
MUHAMMAD SAMSUL HADI
·4 menit baca
MOSKWA, RABU — Kremlin menyiagakan badan-badan intelijennya guna mengawasi aktivitas spionase Barat setelah Badan Pusat Intelijen AS (CIA) merilis video berisi bujukan kepada warga Rusia untuk membocorkan segala informasi tentang Rusia melalui saluran aman yang disediakannya. CIA ingin mendapat informasi rahasia mengenai Rusia dari pejabat militer, ahli spesialis intelijen, diplomat, ilmuwan, dan warga biasa di negara itu.
Pernyataan tersebut disampaikan melalui teks yang disertakan dalam video singkat CIA berbahasa Rusia. Video itu dirilis CIA melalui saluran Youtube resminya dan platform media sosial Telegram yang populer digunakan warga Rusia.
”Kontak kami. Mungkin orang-orang di sekeliling kalian tidak ingin mendengarkan kebenaran. Kami ingin mendengarnya,” kata CIA.
Ketika dikonfirmasi mengenai penyiaran video CIA tersebut, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan, dirinya tidak terlalu memperhatikan video itu. ”Saya yakin, badan-badan khusus kami tengah memantau perkembangan ini secara tepat,” ujarnya.
”Kami semua tahu secara pasti bahwa CIA dan badan-badan intelijen Barat tidak mengurangi aktivitas mereka di teritorial negara kami,” kata Peskov.
Melalui pesan dalam video tersebut, CIA berupaya meyakinkan warga Rusia untuk berbagi informasi-informasi rahasia tentang negara mereka. Pesan itu tampak ditujukan kepada warga Rusia yang frustrasi dengan situasi negara mereka di bawah kepemimpinan Presiden Vladimir Putin.
Video tersebut menayangkan adegan seseorang yang ditampilkan sebagai birokrat Rusia dan seorang perempuan di rumah dengan satu anak. Mereka terlihat mengalami kesulitan hidup. Muncul pertanyaan di benak mereka, apakah situasi seperti itu yang mereka impikan.
Pesan CIA tampak ditujukan kepada warga Rusia yang frustrasi dengan situasi negara mereka di bawah kepemimpinan Presiden Vladimir Putin.
Dalam video itu, suara seorang laki-laki merenungkan arti heroisme dan ketahanan, sementara tayangan gambarnya memperlihatkan sosok-sosok sendirian tengah mempertimbangkan keputusan yang akan diambil. Sang laki-laki berjalan menembus hamparan salju, sedangkan sang perempuan memandangnya melalui jendela dari dalam kamarnya.
”Kita dengan mudah terombang-ambing oleh kebohongan-kebohongan. Tetapi, kita sejatinya tahu realitas yang kita hadapi. Realitas kehidupan kita. Dan realitas yang kita bicarakan sembunyi-sembunyi,” demikian pesan suara di video dalam bahasa Rusia itu.
Pada tayangan akhir, pria dan perempuan diperlihatkan dengan latar belakang terpisah sedang menggerakkan jari-jari tangan mereka di layar telepon seluler yang bertuliskan ”Kontak CIA”. ”Ini Rusia saya. Ini akan selalu menjadi Rusia saya. Saya akan bertahan hidup. Keluarga saya akan bertahan hidup. Kami akan hidup dalam kehormatan oleh karena langkah-langkah saya,” ucap pembaca narasi di video tersebut.
Video CIA itu menyodorkan saran bahwa mereka bisa mengambil tindakan yang bisa memperbaiki situasi—dengan memasok informasi ke badan intelijen AS—dan mereka tetap menjadi warga Rusia yang patriotik. Disertakan pula dalam video tersebut berupa teks berisi instruksi bagaimana cara memasok informasi rahasia ke CIA dengan menggunakan pelantar internet, Tor, untuk mengakses situs gelap dan enkripsi yang dinyatakan aman oleh CIA.
”CIA ingin berita sebenarnya tentang Rusia, dan kami mencari orang-orang yang bisa diandalkan untuk menyampaikan kebenaran kepada kami,” tulis CIA. ”Informasi kalian bisa lebih berharga daripada yang Anda bayangkan.”
CIA berharap bisa mengontak pihak-pihak di kalangan intelijen, diplomat, pakar sains dan teknologi, serta pihak-pihak di bidang lain. CIA menyatakan berminat untuk mendengar semua jenis informasi, termasuk politik dan ekonomi.
Bukan provokasi revolusi
Kepada kantor berita AFP, seorang pejabat CIA mengungkapkan, CIA sebelumnya pernah melakukan langkah serupa melalui platform media sosial lainnya. Kali ini, lanjut pejabat CIA itu, pihaknya memfokuskan langkah melalui Telegram yang terenkripsi. Alasannya, di Rusia Telegram menjadi medium utama bagi warga di negeri itu untuk memperoleh dan berbagi segala informasi dan berita, mulai dari politik hingga perang di Ukraina.
Dengan langkah tersebut, CIA berharap bisa memberi panduan jalan yang sederhana, tetapi jelas, bagi warga Rusia untuk membocorkan informasi-informasi rahasia ke CIA. ”Tujuan kami adalah menyediakan sarana seaman mungkin bagi mereka untuk menghubungi kami,” ujar pejabat CIA yang tak mau dibuka identitasnya itu menambahkan.
Ia menekankan, meski menggalang langkah agar warga Rusia membocorkan informasi tentang negaranya, AS tidak berupaya memprovokasi munculnya revolusi atau pergantian rezim di Rusia. Dengan langkah tersebut, CIA hanya berharap, jika sebagian warga Rusia merasa berbagi informasi itu sebagai cara mendorong Rusia semakin maju.
Pejabat CIA tersebut menambahkan, upaya penggalangan informasi melalui media sosial di Rusia umumnya diblokir aparat setempat. Meski demikian, langkah itu tetap membuahkan hasil.
Video CIA itu dipublikasikan hampir 15 bulan setelah Rusia melancarkan perang di Ukraina. Melalui videonya, CIA mengajak warga Rusia untuk mengambil risiko besar. Sebagian warga Rusia skeptis mengenai video yang beredar di media sosial itu. Mereka menyebut video tersebut terlihat seperti ”provokasi” oleh aparat keamanan FSB Rusia.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan para pejabat dan pegawai pemerintahannya untuk mewaspadai keberadaan para pengkhianat negara. Bulan April lalu, parlemen Rusia menyetujui penambahan hukuman bagi para pengkhianat negara dari semula hukuman penjara 20 tahun menjadi hukuman seumur hidup. (AFP/REUTERS)