Isu kanker kulit mendapat perhatian karena ada tren kenaikan di antara orang muda Inggris. Penyebab kanker itu adalah paparan sinar matahari dan paparan sinar ultraviolet (UV) dari mesin untuk menggelapkan kulit.
Oleh
KRIS MADA
·2 menit baca
SUPRIYANTO
Ilustrasi
LONDON
Amy Callaghan, anggota parlemen Inggris, sedang mengupayakan penghapusan pajak. Fokusnya adalah pajak pertambahan nilai untuk krim tabir surya. Upaya itu didukung sejumlah lembaga dan dilengkapi hasil jajak pendapat.
Pajak pertambahan nilai (PPN) dinilai salah satu penyebab harga krim tabir surya mahal. Kini, krim itu dikategorikan sebagai kosmetik dan dikenai tarif PPN 20 persen. Dengan demikian, di Inggris, ada tambahan rata-rata 1,5 pound sterling (sekitar Rp 27.000) untuk harga setiap botol krim itu.
Dilaporkan BBC pada Senin (15/5/2023), Callaghan didiagnosis mengidap salah satu jenis kanker kulit kala berusia 19 tahun. Menurut anggota Partai Nasional Skotlandia (SNP) itu, melanoma yang dideritanya bisa dicegah apabila lebih awal dan rutin menggunakan krim tabir surya. ”Apabila 52 persen orang di daerah pemilihannya tidak bisa menyalakan pemanas ruangan, hampir tidak mungkin mereka mau mengalokasikan pengeluaran tambahan seperti krim tabir surya. Karena itu, harus dibuat agar krim itu terjangkau dengan cara menghapus PPN,” ujarnya.
Isu kanker kulit mendapat perhatian karena ada tren kenaikan di antara orang muda Inggris. Penyebab kanker itu adalah paparan sinar matahari dan paparan sinar ultraviolet (UV) dari mesin untuk menggelapkan kulit. ”Sedikit yang sadar bahwa terkena terik matahari sekali saja setiap dua tahun bisa meningkatkan risiko kanker kulit,” kata sukarelawan pada Teenage Cancer Trust, Louise Soanes.
Lembaga lain yang fokus pada isu kanker kulit, Melanoma Focus, melakukan jajak pendapat pada 2.000 orang. Hingga 1.000 responden menyebut, harga krim tabir surya terlalu mahal. Sementara 10 persen mengaku sama sekali tidak pernah menggunakan krim itu karena mahal. Ada juga responden yang mengaku tidak tertarik menggunakan krim tabir surya. Bahkan, ada yang tidak yakin kulit mereka bisa terbakar.
Orang-orang berkulit putih lebih rentan terkena kanker kulit. Sebab, mereka tidak punya perintang alami seperti orang-orang berkulit lebih gelap. Meski demikian, orang-orang kulit berwarna juga tetap rawan terkena kanker kulit.