Zelenskyy akan bertemu Paus Fransiskus untuk membicarakan keadaan di Ukraina.
Oleh
LARASWATI ARIADNE ANWAR
·2 menit baca
ROMA, SABTU - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mendarat di Roma, Italia pada hari Sabtu (13/5/2023). Ia diagendakan bertemu dengan Pemimpin Tertinggi umat Katolik Paus Fransiskus untuk membicarakan kemungkinan perundingan damai guna menghentikan peperangan dengan Rusia.
Zelenskyy disambut oleh Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani di Bandara Ciampino. Ia juga mencuit di akun Twitter resminya bahwa ia selain bertemu dengan Paus, juga akan bertemu dengan Presiden Italia Sergio Mattarela dan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni. Meloni sendiri melawat ke Ukraina pada Februari lalu.
Paus Fransiskus terakhir kali bertemu Zelenskyy pada tahun 2020. Pemimpin Umat Katolik itu belakangan ini mengurangi penampilan di depan umum karena alasan kesehatan. Paus sekarang harus menggunakan kursi roda karena masalah di lututnya.
Sejak perang Rusia-Ukraina meletus pada 24 Februari 2022, Paus Fransiskus rajin mengumandangkan pesan perdamaian di setiap misa yang ia pimpin. Ia meminta agar kedua belah pihak menyegerakan gencatan senjata dan melangsungkan perundingan damai. Dua hal itu tidak terwujud hingga kini.
Pada April lalu, Paus Fransiskus melakukan kunjungan ke Hongaria. Kepada kantor berita Italia, ANSA, Paus mengatakan bahwa Vatikan terlibat dalam upaya perdamaian Rusia-Ukraina. Akan tetapi, ia menolak menjelaskan lebih lanjut metode maupun perkembangan upaya tersebut.
Setelah melawat ke Vatikan, Zelenskyy dijadwalkan berkunjung ke Jerman. Pada saat yang sama, Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius mengumumkan bahwa Berlin mengirim paket persenjataan senilai 2,7 miliar euro untuk Kyiv.
"Ini bantuan terbesar yang Jerman berikan sejak perang dimulai," kata Pistorius.
Paket persenjataan ini terdiri dari antara lain ialah 30 unit tank Leopard 1, kendaraan lapis baja, pesawat nirawak, dan sistem pertahanan udara. Jerman juga berjanji akan mengirim tank Leopard 2 ke Ukraina. Mereka dalam proses melatih tentara Ukraina untuk menggunakan tank tersebut.
Terlepas dari usaha yang dilakukan oleh Turki, China, dan Brasil untuk mendekati Rusia, perundingan damai antara Moskwa dengan Lyiv belum menampakkan tanda-tanda akan dilakukan. Baik Rusia maupun Ukraina bersikeras dengan persyaratan masing-masing. Kyiv menginginkan tidak hanya penghentian pertempuran, tetapi juga pengembalian lima wilayah yang dicaplok oleh Rusia.
Kelima wilayah itu ialah Semenanjung Crimea yang diduduki sejak tahun 2014 beserta empat wilayah yang dicaplok pada tahun lalu, yakni Luhansk, Donetsk, Zaporizhia, dan Kherson. Terlepas klaim Moskwa bahwa kelima wilayah itu secara kebudayaan dekat dengan Rusia, di dalam Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa tercatat sebagai milik Ukraina. (Reuters/AFP)