Mantan PM Pakistan Imran Khan langsung ditangkap badan antikorupsi Pakistan sesampainya di gedung Pengadilan Tinggi Islamabad. Khan menghadapi 100 kasus sejak digulingkan pada 2022, dan korupsi adalah salah satunya.
Oleh
LUKI AULIA
·3 menit baca
Islamabad, Selasa—Begitu muncul di Pengadilan Tinggi Islamabad untuk menghadapi dakwaan kasus korupsi, mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan ditangkap agen-agen dari Biro Akuntabilitas Nasional Pakistan atau badan antikorupsi Pakistan. Khan diseret keluar dari gedung pengadilan lalu dibawa pergi dengan kendaraan lapis baja dengan penjagaan ketat dari aparat berpakaian antihuru-hara.
Setelah Khan dibawa pergi, perkelahian terjadi antara pendukung Khan dan polisi. Partai Tehreek-e-Insaf Pakistan (PTI) menuding pasukan keamanan menyerang gedung pengadilan dan menculik Khan. Khan disebutkan ditangkap sehubungan dengan kasus korupsi.
Hal itu diutarakan Fawad Chaudhry, pejabat senior di PTI yang juga asisten Khan, segera setelah insiden itu, Selasa (9/5/2023). Upaya aparat keamanan sebelumnya untuk menangkap Khan dari rumahnya di Lahore juga mengakibatkan bentrokan sengit antara para pendukung Khan dan aparat kepolisian. Menteri Penerangan Pakistan Marriyum Aurangzeb tidak segera menanggapi permintaan komentar atas penangkapan Khan.
Khan digulingkan melalui mosi tidak percaya pada April 2022. Khan mengklaim pemecatannya itu ilegal dan hanya konspirasi dengan Barat. Khan telah berkampanye melawan pemerintahan penggantinya yang dipimpin PM Shahbaz Sharif dan menuntut diadakan pemilu lebih awal.
Seorang pejabat dari Biro Akuntabilitas Nasional Pakistan mengatakan sudah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Khan sejak 1 Mei untuk kasus terpisah. Khan disebutkan akan diajukan ke pengadilan antikorupsi pada Selasa malam. Kasus korupsi Khan adalah satu dari lebih dari 100 kasus yang ditimpakan padanya sejak ia digulingkan. Pada waktu itu, Khan baru menjalani tahun keempat dari masa jabatan lima tahunnya.
Jika terbukti bersalah, Khan tidak boleh memegang jabatan publik. Khan, yang sudah tiba di Islamabad sejak Senin dari tempat tinggalnya di Lahore, berkeyakinan semua kasus yang dituduhkan padanya, termasuk tuduhan terorisme, hanya rencana pemerintahan Sharif untuk mendiskreditkan dirinya.
Ketika berita penangkapan Khan menyebar, para pendukungnya mulai berkumpul di Lahore dan meneriakkan slogan-slogan antipemerintah. Khan adalah mantan PM Pakistan ketujuh yang ditangkap di Pakistan. Sebelumnya, Zulfikar Ali Bhutto ditangkap dan digantung pada 1979. Mantan PM Nawaz Sharif, kakak dari PM saat ini, ditangkap beberapa kali atas tuduhan korupsi.
Penangkapan Khan terjadi beberapa jam setelah ia mengeluarkan pesan video sebelum menuju ke Islamabad. Di dalam video itu, ia mengaku ”siap secara mental” untuk ditangkap—sebuah indikasi yang menunjukkan kemungkinan ia tahu akan ditangkap di Islamabad.
Khan pernah terluka akibat tembakan seorang penyerang saat unjuk rasa pada November 2022 yang menewaskan 1 orang dan melukai 13 orang. Tanpa memberikan bukti apa pun, Khan yakin ada rencana untuk membunuhnya. Ia menuduh agen mata-mata Pakistan ikut terlibat dalam konspirasi pembunuhannya. Si penembak berhasil ditangkap dan mengaku bertindak sendirian.
Pada Maret lalu, aparat kepolisian menyerbu kediaman Khan di Lahore dan berusaha menangkapnya berdasarkan perintah pengadilan dalam kasus yang berbeda. Puluhan orang, termasuk polisi, terluka dalam bentrokan itu. Khan berkuasa pada 2018 setelah memenangi pemilihan parlemen. Hubungan yang awalnya baik dengan militer perlahan memburuk.
Militer secara langsung memerintah Pakistan selama lebih dari setengah dari 75 tahun sejak Pakistan merdeka dari pemerintahan kolonial Inggris dan memegang kekuasaan yang besar atas pemerintahan sipil. Militer sudah melakukan setidaknya tiga kudeta sejak Pakistan merdeka pada 1947. (REUTERS/AFP/AP)