Raja Charles Akan Berbusana Leluhur untuk Penobatan
Berbeda dengan pendahulunya, Raja Inggris Charles III akan memakai busana dan mengenakan kebanyakan benda milik leluhurnya dalam upacara penobatan, Sabtu (6/5/2023).
Oleh
LARASWATI ARIADNE ANWAR
·4 menit baca
AFP/POOL/KIRSTY O'CONNOR
Raja Inggris Charles III (tengah) dan Permaisuri Camilla (kanan) mengamati kain pembungkus takhta mereka saat berkunjung ke Royal College of Needlework di Istana Hampton, East Molesey, London, Inggris, 21 Maret 2023.
Tradisi upacara penobatan sama dengan membuat satu set busana baru rupanya tidak berlaku bagi Raja Inggris Charles III. Untuk penobatannya yang jatuh pada hari Sabtu (6/5/2023), putra sulung mendiang Ratu Elizabeth II itu memilih memakai busana yang telah dikenakan oleh para leluhurnya. Keputusan ini sesuai dengan pandangan hidup Charles yang memercayai daur ulang dan ekonomi sirkular adalah salah satu kunci mitigasi krisis iklim.
Biasanya, benda turun-temurun yang dipakai oleh penguasa Inggris dalam hari penobatannya ialah jubah emas bertatahkan permata, mahkota, tongkat, dan simbol-simbol kekuasaan kerajaan yang telah ada sejak abad kesepuluh. Khusus busana pribadi, raja dan ratu meminta dibuatkan yang baru. Akan tetapi, Charles mengambil langkah lebih. Ia tidak membuat setelan baru untuk penobatannya.
Sebagai gantinya, Charles akan memakai kemeja hingga sarung tangan milik leluhurnya. Beberapa di antara benda-benda ini dipakai pada upacara penobatan tahun 1812. Menurut Deborah Moore, Direktur Utama Dents, perusahaan pembuat atribut kerajaan, Charles akan mengenakan sarung tangan kakeknya, Raja George VI. Sarung tangan ini pertama kali dipakai oleh George VI pada upacara penobatannya tahun 1937.
”Ini sesuatu yang bersejarah, tetapi juga modern. Gaya hidup daur ulang dan tidak mubazir dalam berpakaian sangat relevan di masa kini,” tutur Moore.
AFP/POOL/VICTORIA JONES
Sarung tangan dan Sabuk Pedang, sebagian perlengkapan yang akan dikenakan Raja Inggris Charles III dalam upacara penobatannya pada 6 Mei 2023, dipajang di Ruang Takhta Istana Buckingham, London, Inggris, 26 April 2023.
Dalam upacara nanti, sarung tangan dari bahan kulit putih dan berbordir benang-benang emas dan perak itu akan dipakaikan ke tangan Charles. Ini perlambang bahwa seorang kepala negara harus berbudi halus dalam membuat aturan.
Selain sarung tangan, Charles juga akan memakai kemeja dan mengenakan ikat pinggang peninggalan George VI juga. Ini dianggap sebagai langkah yang drastis. Kemeja merupakan pakaian yang sangat pribadi karena langsung bersentuhan dengan kulit pemakainya.
Meskipun demikian, publik Inggris tidak heran dengan keputusan Charles memakai baju penobatan bekas leluhurnya. Charles sejak tahun 1980-an dikenal memiliki perhatian khusus kepada isu-isu lingkungan. Ia juga aktif mendorong industri mode agar mengembangkan sistem ramah lingkungan yang komprehensif.
Charles sejak tahun 1980-an dikenal memiliki perhatian khusus kepada isu-isu lingkungan. Ia juga aktif mendorong industri mode agar mengembangkan sistem ramah lingkungan yang komprehensif.
Charles membahas isu tersebut secara mendalam ketika diwawancara oleh Pemimpin Redaksi Majalah British Vogue Edward Enninful pada 5 November 2020.
”Saya masih memakai baju dan setelan dari tahun 1970-an. Kuncinya ialah membuat setelan dengan model klasik yang tidak akan ketinggalan zaman, merawatnya agar tidak cepat rusak, dan menjaga kebugaran tubuh kita agar ukurannya tidak naik atau turun secara drastis,” papar Charles.
AP/PA/VICTORIA JONES
Perlengkapan upacara penobatan Raja Inggris Charles III, termasuk Supertunica (kiri) dan Mantel Kerajaan, dipajang di Ruang Takhta Istana Buckingham, London, Inggris, 26 April 2023.
Di dalam wawancara itu, Charles juga menjelaskan program nasional yang ia sponsori, yaitu menjadikan industri mode ramah lingkungan. Hal ini dimulai dari pengambilan bahan baku yang berkelanjutan, proses manufaktur dengan penanganan limbah komprehensif, dan kesejahteraan pekerja industri mode secara keseluruhan.
”Pendidikan vokasi di sektor mode ini penting agar sejak awal generasi muda diakrabkan dengan proses produksi yang berkelanjutan dan tidak membebani alam,” tuturnya.
Charles mengatakan bahwa bagi kebanyakan orang, dunia mode dianggap remeh-temeh dan hedonis. Padahal, mode ini berkaitan erat dengan cara berpakaian setiap individu sehari-hari. Kebiasaan masyarakat negara-negara maju, terutama di Barat, ialah membeli baju dari toko-toko mode cepat, memakainya satu kali, dan membuangnya karena mereka mampu untuk membeli baju baru. Akibatnya, limbah pakaian bekas membeludak.
”Alangkah baiknya jika kita semua kembali ke pola pikir membeli busana sesuai kebutuhan nyata, bukan sekadar dorongan impulsif. Di saat yang sama, produsen pakaian hendaknya membuat pakaian berkualitas dari segi bahan dan penjahitan sehingga bisa tahan lama. Ini bisa mengurangi mubazir pakaian,” kata Charles.
AP PHOTO/POOL/MARTIN MEISSNER
Raja Inggris Charles III memberi salam hormat setelah meninggalkan biara Westminster Abbey seusai upacara pemakaman ibunya, mendiang Ratu Elizabeth II, pada 19 September 2022. Charles akan dinobatkan sebagai Raja Inggris dalam upacara pada 6 Mei 2023.
Stephen Doig, redaktur mode untuk surat kabar The Telegraph, mengatakan bahwa sejak muda, Charles memercayai bahwa busana harus fungsional, nyaman, sekaligus tahan lama. Hal ini menjadikannya sebagai individu yang berbusana secara efisien. Di dalam prinsip itu, ketahanlamaan pakaian menjadi penting. Charles juga bersikukuh hanya menggunakan produk buatan dalam negeri.
Generasi muda keluarga Kerajaan Inggris pun juga dikenal senang memakai kembali pakaian lama mereka. Cucu Charles, Pangeran George dan Pangeran Louis, sempat beberapa kali difoto memakai baju-baju ayah mereka, Pangeran William, ketika Pangeran William masih balita.
Istri William, Kate Middleton, adalah anggota keluarga kerajaan yang paling sering memakai busana sama untuk beberapa acara berbeda. Majalah Town dan Country bahkan menghitung ada 85 acara formal yang Kate memakai busana yang pernah dikenakan sebelumnya. Ia juga tidak malu mengakui bahwa beberapa busana yang ia pakai pada acara-acara formal merupakan busana sewaan dari butik.
”Pada upacara penobatan ini, berbagai perlengkapan keluarga kerajaan adalah juga barang-barang lama yang dikeluarkan dari penyimpanan,” kata Caroline Guitaut, Wakil Kepala Badan Pengawas Benda-benda Kerajaan kepada majalah The National.
Menurut dia, pesan yang ingin disiarkan oleh Charles adalah keberlangsungan hidup manusia bergantung dari pemahaman kita akan sejarah dan tradisi. Masa lalu dan masa kini membentuk masa depan. (REUTERS)