Penulis Naskah Mogok, Hollywood dan Televisi AS Lumpuh
Inti tuntutan pemogokan adalah soal upah dan penggunaan kecerdasan buatan. Pemogokan terakhir memicu kerugian setara 3 miliar dollar AS pada industri film dan televisi AS.
Oleh
KRIS MADA
·4 menit baca
CALIFORNIA, SELASA — Setidaknya 11.500 penulis naskah film dan pertunjukan Amerika Serikat memutuskan mogok mulai Selasa (2/5/2023). Upah dan penggunaan kecerdasan buatan menjadi sebagian alasan pemogokan itu.
Asosiasi Penulis Amerika (WGA) mengumumkan keputusan itu setelah perundingan sejak Maret 2023. WGA berunding dengan sejumlah studio Hollywood, perusahaan pemilik jaringan televisi, dan beberapa penyedia layanan video aliran langsung (streaming). ”Meski komite perundingan memulai proses ini dengan niat membuat kesepakatan yang adil, tanggapan studio secara umum tidak memadai. Mereka menutup pintu untuk pekerja tetap dan membuka pintu bagi pekerja lepas. Kesepakatan seperti itu tidak pernah dipikirkan oleh organisasi ini,” demikian pernyataan WGA sebagaimana dikutip antara lain oleh CNN dan The Washington Post.
WGA menambahkan, studio dan perusahaan juga menolak menjamin pekerjaan mingguan pada level apa pun untuk pertunjukan televisi episodik dan menolak adanya penghitungan ”tarif harian” untuk pertunjukan komedi. Para penulis menyatakan, mereka tidak dibayar dengan cukup. ”Profesi kami dipertaruhkan,” sebut WGA.
Sejumlah program bincang-bincang disebut akan segera menghentikan siaran karena pemogokan itu. Penyebabnya, tidak ada materi siaran jika para penulis naskah mogok kerja.
Tidak semua penulis naskah film dan pertunjukan televisi AS bergabung dengan WGA. Meski demikian, para penulis naskah cenderung akan ikut mogok jika WGA memutuskan ada pemogokan massal. Terakhir kali ada pemogokan besar dan lama terjadi selama 100 hari pada 2007. Sebelumnya, tahun 1988, mogok WGA berlangsung selama 153 hari. Pemogokan pada 2007 memicu kerugian setara 3 miliar dollar AS pada industri film dan televisi AS. Pada 2017, pemogokan berlangsung 11 jam sebelum akhirnya WGA dan perwakilan studio mencapai kesepakatan.
Meski ada pemogokan, dampaknya diperkirakan tidak akan serta-merta terasa di seluruh televisi dan penyedia layanan video. Bahkan, sejumlah penyedia layanan video punya banyak cadangan materi untuk ditawarkan kepada pelanggan. Sebab, sebagian pertunjukan telah merampungkan produksi untuk musim ini.
Dampak terutama akan dirasakan oleh pertunjukan siaran langsung. Sejumlah program bincang-bincang disebut akan segera menghentikan siaran karena pemogokan itu. Penyebabnya, tidak ada materi siaran jika para penulis naskah mogok kerja.
Upah terpangkas
Untuk pemogokan kali ini, belum diketahui akan berlangsung sampai berapa lama. Inti tuntutannya soal upah dan penggunaan kecerdasan buatan. WGA mengklaim, bayaran anggota mereka terpangkas rata-rata 4 persen dalam beberapa tahun terakhir.
Anggota WGA antara lain tidak mendapat bayaran tambahan jika pertunjukan yang disusun berdasarkan naskah mereka dijual ke studio lain. Padahal, bayaran tambahan itu salah satu sumber pendapatan mereka. Ketiadaan bayaran tambahan itu terjadi sejak industri layanan streaming semakin merebak.
Layanan video streaming membuat jumlah serial dan film yang dibuat secara tahunan meledak. Seharusnya itu berarti tambahan lapangan kerja bagi penulis. Kenyataannya, WGA menyebut anggota mereka justru mendapatkan lebih sedikit uang dan bekerja dalam situasi yang lebih gawat. WGA mengklaim, produsen streaming hanya menerima pembayaran 46 persen dibandingkan produsen serial. ”Konten meledak, tetapi bayaran turun,” kata organisasi tersebut.
Masalah lain yang mengkhawatirkan anggota WGA adalah penggunaan kecerdasan buatan. Sejumlah studio mulai menggunakan kecerdasan buatan untuk menulis ulang naskah lama.
WGA meminta studio membuat kesepakatan khusus untuk praktik itu. Sebab, pada dasarnya AI hanya mengolah ulang ide dari manusia yang menjadi penulis awal naskah. AI belum bisa menghasilkan naskah baru yang bagus.
WGA juga meminta penulis naskah tidak diminta menulis ulang naskah awal yang dibuat oleh AI. Dari berbagai pengalaman, penulisan ulang lebih menyulitkan karena manusia tidak terlibat dalam proses awal penulisan. Padahal, keterlibatan saat pembangunan ide awal amat penting dalam proses penulisan naskah.
Anggota WGA berperan penting dalam industri hiburan AS. Mereka menyediakan naskah film, pertunjukan televisi, dan sinetron. Naskah mereka dipakai dalam aneka pertunjukan bioskop, televisi, dan layanan streaming. Tanpa naskah mereka, pertunjukan tidak bisa diproduksi dan akibatnya banyak orang tidak bisa bekerja.
Alliance of Motion Picture and Television Producers (AMPTP), organisasi produsen pertunjukan di AS, menyatakan siap menaikkan tawaran kepada WGA. Di sisi lain, AMPTP memastikan tidak akan memenuhi sebagian tuntutan WGA. Mereka juga di bawah tekanan untuk menghasilkan keuntungan dari layanan streaming.
”Masalah utama adalah soal status pekerja tetap dan waktu kerja. Studio diharuskan memberikan (status) pekerja tetap untuk beberapa penulis dalam periode tertentu, terlepas dibutuhkan atau tidak,” demikian pernyataan AMPTP seraya menekankan kesiapan mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan dengan para penulis naskah. (AP)